Dampak terhadap Dimensi Penegakan Hukum

penyelewengan karena terdapat kelemahan dalam pengendalian dan pengawasannya. Walaupun penyalahgunaan narkoba ini tidak dipandang sebagai tindak kejahatan, namun perbuatan menyalahgunakan narkoba diklasifikasikan dalam Undang - undang sebagai kejahatan dengan ancaman hukuman penjara. Tentu saja hukuman penjara ini bukan untuk menyiksa yang bersangkutan, melainkan untuk memaksakan penyalahguna untuk menjalani pengobatan dan rehabilitasi, jika mereka tidak dapat disembuhkan, ini dapat menyeret remaja, pemuda, termasuk para selebriti dan orang lain untuk ikut dalam menyalahgunakan narkoba, sehingga jumlah pe nyalahguna dan pecandu semakin banyak. Disisi lain kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk membangun tempat - tempat treatment dan rehabilitasi sangat terbatas. Upaya untuk menangani penyalahgunaan dan pemakai narkoba merupakan tugas aparat penegak hukum, disamping itu pihak orang tua maupun masyarakat dapat berperan serta. Dalam kaitannya dengan penegak hukum tersebut berlaku hukum dan . Semakin besar maka akan meningkatkan usaha- usaha narkoba, dan penyalahgunaan itu sendiri ad alah pelanggar Undang - undang narkoba yang tidak dapat diabaikan begitu saja. supplay demand demand supplay

II.2.7 Dampak terhadap Dimensi Keamanan Nasional

Karena perdagangan gelap narkoba menghasilkan banyak uang, maka hal ini juga digunakan oleh para gerakan sparatis yang akan melakukan pemberontakan untuk membiyai tujuan mereka. Dengan dana yang diperoleh tersebut, mereka bisa membeli antara lain senjata api, amunisi, bahan baku peledak untuk membuat bom dan juga membiayai operasi- operasi destruksi mereka. Hasil perdagangan narkoba seperi perdagangan gelap di Aceh pada saat itu digunakan untuk membiayai gerakan sparatis Gerakan Aceh Merdeka GAM. Bukan hanya di Indonesia, di Myanmar pun hasil kejahatan narkoba dipergunakan untuk membiayai pemberontakan Shan Army di bawah pimpinan Je nderal Khun Sa. Demikian juga di Afganistan, patut dicurigai terorisme. 7 7 Di Amerika Latin sindikat atau kartel narkoba karena mempunyai banyak uang, mampu mempunyai tentara sendiri yang dipersenjatai dengan senjata canggih dan mampu melawan kekuatan senjata militer negara tersebut contohnya, kasus penangkapan tokoh dibalik perdagangan obat bius di Colombia, Palbo Eskuador, sehingg terpaksa pemerintah Columbia minta bantuan dari AS untuk menghancurkanya. 77 Peter Chalk, The Australian National University, Canberra. 1997 h. 43. private army Grey Area Phenomena in Shoutheast Asia: Piracy, Drugs ficking and Political Terorism. Dengan demikian diperoleh gambaran bahwa dampak lalu lintas perdagangan narkoba begitu luas terhadap , karena menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan hubungan antar negara. human security

BAB III GAMBARAN UMUM MASALAH DRUGS TRAFFICKING DI

INDONESIA III.1 Masalah di Indonesia Drugs Trafficking Sejarah narkoba di Indonesia dilihat dari banyaknya candu yang dipakai oleh keturunan Cina pada tahun 1617. Namun sebenarnya pribumi juga banyak yang kecanduan, baik para bangsawan maupun rakyat biasa. Dalam perkembangannya, candu di Jawa telah menjadi kom ekonomi yang dikuasai oleh bandar narkoba. Karenanya VOC banyak melakukan kerjasama perjanjian monopoli dengan penguasa setempat, seperti dengan Sultan Amangkurat II 1677. Baru kemudian Sultan Banten 1681, Sultan Cirebon 1682 dan Sultan Palembang 1777. Pemerinah Belanda secara resmi mendirikan perkebunan candu di Jawa dan Sumatera pada tahun 1862. 7 8 Dengan mengutip james R.Rush dalam Syaefurrahman meng atakan bahwa opium tidak ditanam di Jawa. Pada abad ke - 19 tampaknya semua opium resmi yang dikonsumsi di Jawa berasal dari Turki dan Persia atau . Dari jalur tersebut lalu di alurkan dalam waktu yang beraturan kepada bandar opium di Jawa dan di simpan melalui gudang- gudang di Batavia, Semarang dan Surabaya. 7 9 78 Syaefurrahman Al - banjary, . Jakarta: Restu Agung dan PTIK Press, 2005. h. 5. 79 opium to java British Bengal Hitam Putih Polisi dalam Mengungkap Jaringan Narkoba Ibid