Konsep Keamanan Kerangka Pemikiran .1 Konsep kerjasama Regional
negara . Misalnya kasus
-
kasus migra
n
gelap, perdagangan narkotika, ancaman terhadap lingkungan hidup atau menipisnya
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui .
Dampak yang
ditimbulkan oleh
permasalahan nonkonvensional tersebut pada umumnya tidak terbatas pada satu
negara, tetapi cenderung melibatkan negara lain.
3 1
Sementara itu, menurut Barry Buzan 1998 dalam penelitiannya ia membagi keamanan ke dalam lima dimensi atau sektor, yaitu politik,
militer, ekonomi, dan lingkungan.
3 2
Tiap
-
tiap sektor keamanan tersebut memiliki unit keamanan, nilai
, dan karakteristik
dan ancaman yang berbeda
-
beda. Secara umum, penelitian yang dilakukan oleh Buzan hanya memfokuskan pada empat
dimensi atau sektor keamanan saja, yaitu politik, militer, ekonomi, dan sosial
.
3 3
Berkaitan dengan keempat dimensi keamanan tersebut, masalah peredaran obat
-
obatan terlarang sebagai bagian dari kejahatan transnasional
dilihat sebagai isu keamanan. Menurut Alan Dupont,
3 4
hal ini didasarkan atas empat proposisi diantaranya:
, kegiatan
-
kegiatan kejahatan transnasional dapat menjadi ancaman langsung terhadap kedaulatan politik suatu negara
31 32
Barry Buzan dan Ole Waever, and Jaap de Wilde. , London: Boulder, 1998. h.
21.
33 34
Alan Dupont,
“
”. dalam Jurnal Vol.XXXIX No.3 Mayjune,
1999. h.
440
.
inter state
non-renewable energy resources
societal, value
survival
societal
transnational crime
Pertama
Ibid Security: A New Frmaework for
Analysis Ibid
Transnational Crime, Drugs And Security in East Asia Asian Survey
karena kapasitas dari kegiatan-kegiatan tersebut mampu melemahkan otoritas dan legitimasi pemerintahan di suatu negara.
, adalah menurutnya legitimasi dan otoritas negara tersebut akan menyebabkan
maraknya tindakan korupsi yang merupakan bagian dari strategi a
k
tor
- a
ktor kejahatan transnasional untuk mempertahankan bisnis ilegal mereka. Hal ini pada giliranya menimbulkan ancaman di bidang
ekonomi. , meningkatnya kekuatan koersif dari sindikat
kejahatan tersebut, pada tingkat internasional, dapat mengancam
norma-
norma dan berbagai institusi yang berperan untuk menjaga tatanan global.
, kejahatan transnational tersebut juga dapat menghadirkan ancaman yang bersifat militer terutama jika berkaitan
dengan kegiatan
-
kegiatan dari berbagai kelompok pemberontakan internal di dalam negara.
Bagi banyak negara berkembang seperti Indonesia misalnya, isu perbatasan negara dan keamanan nasional kerap menjadi
yang sangat dilematis. Aspek pertahanan yang merujuk kepada kemampuan untuk mengatasi berbagai ancaman militer yang berasal
dari lingkungan internasional akan berbaur dengan aspek ancaman non militer. Tidak seperti negara maju lainya, negara
-
negara berkembang harus menghadapi sekaligus berbagai isu pembangunan ekonomi,
sosial budaya dan politik yang begitu rumit dan terkait erat dengan stabilitas internal serta kemampuan aspek pertahanan negara untuk
melindunginya dari berbagai kemungkinan ancaman militer yang Kedua
Ketiga
Keempat
berasal dari lingkungan eksternal. Sedangkan tindakan liter dalam menumpas perdagangan narkotika dan obat
-
obatan terlarang bukan merupakan sarana yang efektif dalam menanggulangi masalah ini.
3 5
Dengan demikian kerjasama internasional antara lembaga-lembaga terkait di masing
-
masing negara perlu lebih dikedepankan dalam
mencegah perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Konsep keamanan telah didefinisikan dalam kerangka geo- politik, yang mencakup berbagai aspek seperti “
, ”.
3 6
Digunakannya istilah “ ”
dalam masalah ancaman ini dengan tujuan agar supaya masalah ini mendapatkan perhatian serius dari negara
-
negara lain khususnya yang tergabung dalam ASEAN. Bahaya terhadap ancaman keamanan ini
pada hakekatnya cenderung bersifat transnasional yang bahaya alam, ekonomi, pembangunan dan so
sial-
politik. Misalnya, masalah perdagangan gelap narkoba.
3 7
Apabila meninjau keadaan ASEAN pada saat ini, dapat dilihat bahwa baik sebelum terjadinya krisis ekonomi maupun sesudahnya,
pembangunan politik dan ekonomi di masing
-
masing negara tidak merata, bahkan sebagai akibat krisis, masing
-
masing negara masih berada pada tahap yang cukup rentan dalam proses pemba n
35
Anak Agung Banyu Perwita “ ” makalah disampaikan dalam seminar Nasional
“ ”
Bandung, 10 September 2007. h.
9
36
Muladi “
” h. 15.
37
deterrence power balancing dan military strategy
security
Problematika Hubungan TNI dan POLRI dalam Menangani Terorisme dan Kejahatan Lintas Batas
Memperkuat Hubungan TNI
-
POLRI dalam Kerangka Keamanan Nasional Problematika Hubungan TNI dan POLRI dalam Menangani Terorisme dan
Kejahatan Lintas Batas Ibid, Ibid
bangsa. Oleh karenanya ketahanan masyarakat terhadap proses globalisasi masih sangat lemah. Sebaliknya dengan adanya kemajuan
ekonomi akan mendorong terjadinya pergeseran nilai
-
nilai hidup di dalam masyarakat, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif dari
modernisasi. Dengan demikian tantangan keamanan pada umumnya bersifat
tidak langsung dan cenderung berawal dari keadaan atau perkembangan di dalam negeri, yang arah dan perkembanganya tidak
terlepas dari kecenderungan
-
kecenderungan globalisasi. Dengan kata lain, masalah keamanan non
-
konvensional cenderung bersifat laten, dinamis dan multidimensial, yang implikasinya tidak hanya terbatas
pada su
atu negara, tetapi lintas negara.
3 8
Konsep sudah berkembang sejak didirikannya
Palang Merah Internasional pada tahun
1896.
3 9
kemudian dalam perkembangan waktu, konsep ini disahka melalui Piagam PBB pada tahun 1945 yang disusul oleh
pada tahun 1948. Sedangkan istilah untuk pertama kalinya diperkenalkan dalam
38
A.K.P Mochtar, Loc.Cit. h
. 47-50.
39
Human Scurity: April 1999 dalam
http:www.summit-americas-
orgCanadaHumansecurity
-
english.html, diakses pada tanggal 28 juni 2010.