Konsep Human Security Kerangka Pemikiran .1 Konsep kerjasama Regional
pemahaman dalam konsep keamanan militer. Namun dalam pemahaman ini, keamanan bagi suatu negara tidak hanya
paut kepada keamanan militer belaka tetapi hal ini memiliki makna untuk kelangsungan hidup manusia. Sementara itu, identitas
merupakan kunci dari pemahaman keamanan bagi suatu bangsa. Dengan demikian ruang lingkup
lebih luas daripada karena tidak terjamin
n
ya keamanan manusia, pada dasarnya dapat memberi dampak ancaman terhadap seluru umat
manusia yang bersifat global. Hal ini dapat dikatakan bahwa
merupakan salah satu bagian dari .
4 2
Masalah keamanan tradis
i
onal ini sudah tidak terlalu dominan, karena hal ini disebabkan terjadinya pergeseran dari isu
-
isu keamanan
konvensional
menuju isu non konvensional.
4 3
Artinya konsep
-
konsep keamanan seperti tersebut diatas perlu diredefinisikan kembali, karena
mencakup semua aspek kehidupan manusia. Konsep keamana manusia inipun semakin mendapat perhatian sebagai salah satu cara
pendekatan
keamanan. Konsep ini juga berusaha menggeser pemikiran keamanan dari dominasi kedaulatan negara ke arah keamanan manusia
yang mencakup masalah kesejahteraan sosial, perlindungan hak
-
hak kelompok masyarakat, kelompok minoritas, anak
-
anak, wanita dari kekerasan fisik, masalah
-
masalah sosial, ekonomi dan politik.
42
Muladi, , Makalah disampaikan dalam seminar Nasional dalam Memperkuat
Hubungan TNI
-
POLRI dalam Kerangka Keamanan Nasional, Bandung: 11 September 2007.
43
Landry Haryo Subianto, “ ” dalam Analisis
CSIS, . Jakarta 1999. h.
106.
human security national security
national security
human security
Problematika Hubungan TNI dan POLRI dalam Menangani Terorisme dan Kejahatan Lintas Batas
Konsep Human Security: Tinjauan dan Prospek Isu
-isu Non-
Tradisional: Bentuk Baru Ancaman Keamanan
Salah satu masalah yang termasuk ke dalam kategori ancaman keamanan non tradisional yang terjadi di kawasan Asia enggara
khususnya Indonesia adalah perdagangan narkoba. Meski pada
awalnya Indonesia
hanya dijadikan daerah transit perdagangan narkoba oleh para aktor peredaran narkoba, namun pada akhirnya Indonesia
pun dijadikan sasaran perdagangan narkoba. Dengan kata lain, masalah perdagangan narkoba ini terus berkembang di kawasan Asia Tenggara.
Anca
man serius ini tentu tidak hanya terjadi dalam negara satu kesatuan kawasan, namun sudah menjadi ancaman serius bagi
keamanan manusia , terutama sumber daya generasi
muda. Selain itu konsep
menekankan pada hakekat manusia sebagai individu maupun kelompok dalam keseluruhan
kerangka keamanan. Persoalan apabila diabaikan akan
melemahkan sumber daya manusia. Terutama di negara
-
negara berkembang yang masih berada dalam masa transisi polit diliputi
berbagai masalah disintegrasi bangsa, krisis ekonomi berkepanjangan, konflik etnis, serta merebaknya korupsi diantara para pejabat
pemerintahan dan aparat penegak hukum. Berbagai persoalan domestik ini juga meningkatkan berbagai ancaman terhadap
.
4 4
Kar
ena perkembangan isu
-
isu global yang terkait dengan bersifat transnasional lintas
-
batas, maka berbagai ancaman
44
h.
107.
human security
human security
human security
human security human
security
Ibid
terhadap
tidak hanya menjadi persoalan domestik suatu negara. Akan tetapi, ancaman ini juga merupakan masalah dalam
hubungan internasional. Tidak ada satu negarapun yang membatasi diri terhadap persoalan yang mengancam
mengingat ancaman ini tidak mengenal batas
-
batas teritorial transnasionalisasi ancaman. Oleh sebab itu dalam upaya menangani ancaman ini, perlu
ditingkatkan kerjasama antar negara dan antar aparat negara maupun aktor non
-
negara. Misalnya ia meliputi sumber daya manusia, organisasi non
-
pemerintah, akademisi, serta organisasi regional dan internasional dalam merumuskan strategi keamanan secara gelobal
baik itu di lingkup domestik, regional, maupun di ling internasional. Dengan demikian, berdasarkan sifat
-
sifatnya isu
-
isu global
yang lintas
-
batas teritorial
transnasionalantarnegara diperlukan
kerjasama Internasional
yang dilandasi
dengan pembentukan
berdasarkan pada perluasan peran masyarakat
, dari berbagai aturan diciptakan secara bersama melalui hubungan antarpemerintah dan antar masyarakat.
4 5
Dalam perkembangan selanjutnya, juga
ditua
ngkan dalam
yang menjadi konsep program
kerja ASEAN dalam mengoperasionalkan “ ”.
4 6
Program ini mengembangkan serta
45
Caballero
-
Anthony, Mely. “ ”
, Vol.XXVIII, No.4. 2000. h.
1-3.
46
http:www.aseansec.org5804.htm, The 21
st
Jakarta, 6-
8 April 1998, di akses pada tanggal 30 juni 2010.
human security
human security,
global governance civil sosiety
human security Hanoi Plan of Action
ASEAN Plan of Action on Drug Abuse Control by 2004
Human Security and Comprehensive Security in ASEAN The Indonesian Quarterly
Meeting of The ASEAN Senior Officials on Drug Matter,
mengimplementasikan berbagai program strategis dalam menangani masalah narkotika dan obat-batan terlarang. Tujuan tersebut ialah
untuk meningkatkan kegiatan pencegahan penyalahgunaan ba dengan
berbasiskan masyarakat, pemberdayaan generasi muda untuk melawan penyalahgunaan obat
-
obatan terlarang seperti narkoba dan zat psikotropika. Selain itu, diadakan
dalam konseling
untuk meningkatkan
kemampuan interpersonal melalui pendidikan mengenai masalah narkoba,
penyuluhan, pencegahan, sosialisasi, pelayanan terapi rehabilitasi bagi para
pengguna narkoba.
Penelitian ini bersifat deskriptif di mana suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta
-
fakta yang ada.
4 7
Sedangkan menurut Whitney 1960 yang dikutip Mohammad Nazir, mengatakan bahwa
penelitian deskriptif yaitu mempelajari masalah
-
masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk
tantangan hubungan, kegiatan, serta proses
-
proses yang sedang berlangsung
47
Nazir Mohammad,
, Ghal
ia Indonesia : Jakarta 1988. h.
63.
community -based
Training of Trainers
Metode Penelitian