GAMBARAN UMUM MASALAH DRUGS TRAFFICKING DI

yang dapat mengakibatkan kecanduan bagi manusia. Sedangkan beberapa psikotropika juga dikaitkan dengan jenis shabu -shabu serta ekstasi. 8 0 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Narkotika tergolong menjadi tiga golongan. Golongan pertama, narkotika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Golongan kedua, narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Sedangkan narkotika golongan tiga adalah narkotika yang berkhasi pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan untuk bertujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. 8 1 Sedangkan di Indonesia terdapat jenis - jenis narkoba diantaranya: 8 2 Heroin merupakan jenis opioda semi sintetik yang berupa serbuk putih, butiran dan cairan, rasanya pahit, memiliki sifat menghilangkan 80 http:www.bknn.or.idpengertiannarkoba - salah.ht ml , Narkoba yang sering disalah gunakan. di akses pada tanggal 13 -1 -2011. 81 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, . 2009, h. 51. 82 h. 53 -66 . III.2.1 Heroin ADVOKASI Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Ibid rasa nyeri. Heroin murni berupa bubuk putih tetapi yang umumnya beredar dipasar gelap berwarna kecoklatan karena telah dicampur oleh bahan- bahan lain. Sehingga setiap kandungan heroin memiliki yang berbeda - beda. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini. Heroin selain menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikologis, juga dapat menyebabkan badan terasa sakit, mual dan muntah, miosis, mengantuk, mulut kering, berkeringat, i pernapasan, hipotermia, tekanan darah turun, konstipasi, kejang saluran empedu, sukar buang air kecil, kematian biasanya terjadi apabila dosis yang digunakan berlebihan. Pemakai yang sudah menjadi pemadat cenderung untuk menggunakan obat dengan dosis berlebihan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya batas toleransi tubuh yang semakin meninggi. Jika pemakaian heroin tiba - tiba dihentikan atau dosisnya di kurangi, maka terjadi gejala putus zat sakauw seperti kejang otot, mencret, tremor anggota tubuh bergetar tanpa kendali, panik, hidung dan mata berair, dan rasa nyeri ke seluruh tubuh. Morfin adalah suatu zat aktif yang berasal dari candu opium setelah mengalami proses kimiawi. Pada dasarnya morfin merupakan bahan analgesic atau penghilang rasa sakit yang sangat kuat untu opiad III.2.2 Morfin seseorang yang mengalami luka atau sakit yang sangat berat terutama jika dirawat di ruang ICU. Namun yang digunakan oleh dokter ke pasien, dosisnya sesuai dengan kebutuhan si pasien, sehingga tidak akan menimbulkan ketergantungan. Morfin berbentuk seperti bubuk kristal berwarna putih seperti jarum - jarum lembut atau prisma yang berkilauan dan tidak berbau. Jika dipegang oleh ja ri- jari kita terasa seperti memegang bubuk kapur. warna morfin bermacam- macam, dari yang putih, kuning gading sampai cokelat atau cokelat kopi. Malah ada juga morfin yang uknya seperti kapas. Morfin bubuk biasanya dibungkus dalam b atau kantong plastik. Ada dua jenis morfin yaitu jenis Banna dan jenis yang berbentuk seperti bedak. Pada tahun 1805 seorang Apoteker Jerman bernama Sertuerner berhasil mengisolasi morfin, Morfin berasal dari bahasa yunani yang berarti dan kata lain adalah . Kandungan morfin dari candu sampai 10. Pada tahun 1874, pabrik Bayer berhasil mensisntesiskan heroin diasetilmorfin atau diamorfin dari bahan baku morfin menggunakan asam asetat atau cuka anhidrat, nama diambil dari bahasa jerman, yakni yang artinya pahlawan. Heroin yang pertama kali dibuat ini dicoba untuk obat batuk. Namun, baru tahun 1898 diuji manfaat dan bahayanya pada hewan dan manusia. Ternyata bahaya heroin jauh lebih besar daripada manfaatnya karena itu pada tahun 1924 di Amerika Serikat dilarang produksi dan Snow White Morpheus dewa mimpi heroin heroic digunakan. Dulu heroin dibuat oleh pabrik resmi, namun sejak adanya larangan produksi tersebut heroin dibuat oleh industri gelap. Industri gelap ini sering mengambil lokasi di kebun candu, misalnya di daerah segi tiga emas Myanmar, Thailand dan Laos, dan Bulan Sabut Emas Afghanistan, Iran dan Pakistan. Hal ini terlihat, dari setiap oprasi aparat kepolisian atau militer ditemukan asam cuka dalam jumlah besar. Heroin harganya lebuh mahal daripada morfin dan efek dari kecanduan dan halusinasinya lebih kuat daripada morfin. Kokain adalah narkotika yang terbuat dari daun tumbuha yaitu sejenis tumbuhan yang tumbuh di lereng pegunungan Andes di Amerika Selatan. Kokain termasuk golongan obat perangsang atau stimulan, kokain sangat berbahaya karena dampak ketergantungan sangat kuat. Hal ini ditunjukan dari hasil percobaan di laboratorium, yang hasilnya ternyata binatang percobaan yang diberikan kokain terus menerus lebih memilih kokain daripada makananya. Begitu terus hingga akhirnya binatang tersebut mati akibat kelaparan atau over dosis. Kokain ini berbentuk kristal halus berwarna putih bersih, juga ada yang berbentuk seperti kepingan - kepingan salju, kapur barus, gula ataupun garam. Saat ini kokain masih digunakan sebagai anestetik local, khususnya untuk pembedahan mata, hudung, dan tenggorokan. III.2.3 Kokain Erytroxylon coca Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena afek merugikanya telah dikenali. Menye babkan paranoid dan halusinasi serta kurangnya percaya diri. kesehatan akan memperburuk system pernapasan dan gangguan pada otak. Ganja atau kanabis mempunyai beberapa bentuk, ganja bisanya berbentuk dedaunan seperti daun ketela pohon dan berwarna hijau. Cairan yang lengket, minyak dammar ganja. Ganja yaitu tanaman yang dikeringkan dengan efek yang dapat membuat pemakainya menjadi “ ” atau . Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam waktu yang lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunakanya. Ganja dapat tumbuh hampir di semua tempat di seluruh penjuru dunia, ganja berasal dari tumbuhan perdu liar yaitu ataupun yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropik seperti Indonesia, India, Nepal, Thailand, Laos, kambodja. Beberapa jenis tanaman mempunyai efek rasa yang sama, karena tergantung pada iklim, keadaan tanah dan waktu ya. Marijuana daun dan bunga kering tanaman biasanya dihisap dalam rokok yang digulung dengan tangan atau memakai pipa. Di antara variasi ganja yang lain, marijuana yang dmpaknya paling ringan. III.2.4 Ganja teler sakaw flay Cannabis saliva Cannabis indica cannabis cannabis Penggunaan ganja akan memberikan pengaruh yang menjadikan pemakainya merasa rileks, kadang - kadang merasa nyaman dan gembira. Pemakainya juga dapat mengalami sensasi palsu dalam penglihatan, penciuman dan pendengaran yang disebut halusinasi. Gangguan dalam dimensi penglihatan, misalnya jarak pandang tidak normal, sesuatu nampak jauh padahal dekat Gangguan lain adalah tidak wajarnya kemampuan berfikir secara logis. Bahaya penyalahgunaan ganja pada tahap jangka pendek pemakaian ganja dapat meningkatkan selera makan denyut nadi juga meningkat. Dalam dosis besar, pemakai merasa terjadi perubahan dalam persepsi suara dan warna yang menjadi lebih tajam. Sedangkan daya pikirnya melambat dan terjadi kebingungan. Jika dosisnya sangat besar, pengaruhnya sama dengan lain, dan dapat menyebabkan cemas, panik, bahkan gangguan jiwa. Ekstasi adalah bahan yang bersifat memacu kerja otak. Biasanya dibuat oleh pabrik gelap, sehing sebutan ekstasi tak lagi mengacu pada satu bahan tertentu, melainkan terdiri dari beberapa bahan yang mempunyai pengaruh sama pada pemakainya. Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstas Seringkali ekstasi dicampur dengan bahan - bahan berbahaya lainya. Bentuk ekstasi halusinogen psikoaktif stimulcin III.2.5 Ekstasi ini berupa tablet warna - warni dan sering juga disebut dengan inex. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit dim inum. Daya rangsang ekstasi sangat tinggi karena mengandung zat psikotropika yang biasanya diproduksi secara illegal dalam bentuk t ablet atau kapsul. Pengaruh pada pemakai ekstasi adalah mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas maksimum, meningkatkan rasa empati dan keakraban terhadap orang - orang lain. Pemakai merasa menjadi lebih mudah bergaul dan bersemangat, sehingga memiliki rasa empati yang sangat berlebihan termasuk kepada orang ya baru dikenalnya. Bahaya bagi pemakai obat ini adalah aktivitas mental emosional meningkat karena terjadi perubahan fungsi faal tubuh. Terjadi dehidrasi atau tubuh kepanasan dan kekurangan cairan, pusing, dan lelah. System organik dalam tubuh tidak dapat mengendalikan suhu tubuh. Ekstasi juga merusak organ - organ tubuh, seperti hati dan ginjal. Dapat mengakibatkan kejang dan gagal jantung. Bila pemakaian dengan dosis besar ekstasi akan menyebabkan gelisah, tidak dap at diam, cemas, dan halusinasi, Pemakaian ekstasi jangka panjang dapat merusak otak, bahkan menimbulkan depresi, gangguan daya ingat, dan psikosis atau gangguan jiwa. Indonesia menurut analisis Badan Narkotika Nasional BNN hasilnya menunjukkan sistem produksi narkotika di Indonesia telah mengalam i III.3. Produksi Narkotika dan Obat-obatan Terlarang di Indonesia perubahan dari sistem produksi pabrik menjadi produksi rumahan yang terkenal dengan istilah “ ”. 8 3 Perubahan sis tem ini terlihat dari hasil penggrebekan terhadap beberapa tempat produksi narkotika yang rata - rata merupakan rumah pribadi maupun kamar sebuah apartemen dengan pekerja antara 3 - 5 orang. Misalnya yang terlihat dalam kasus digerebeknya Pabrik narkoba di apartemen Marina Ancol Jakarta Utara Rabu 24 Maret 2010. 8 4 dari penggerebekan ini, petugas mengamankan dua tersangka warga negara asing asal Taiwan, yang diduga kuat sebagai ahli peraciknya. Produksi narkotika dengan sistem “ ” tersebut kini telah mulai merebak di tanah air, termasuk kemungkinan di daerah- daerah terpencil. Dimana sebuah “ ” mampu memproduksi ratusan narkotika dalam satu hari dengan target pasar lokal dan tidak tertutup kemungkinan perdagangan antar Provinsi dan internasional . Perkembangan globalisasi dan kemajuan transportasi dan komunikasi memungkinkan pergerakan barang, jasa, dan manusia secara cepat dan mudah, termasuk komoditi illegal seperti obat - obatan terlarang. Bandar obat - obatan terlarang kini memiliki berbagai alternatif jalan untuk memasukkan komoditi itu ke Indonesia, selain melalui jalur tradis lewat bandara internasional Soekarno Hatta atau melalui bandara internasional Ngurah Rai Bali. Daerah ini semakin banyak tempat yang menjadi sasaran maupun transit dar i perdagangan obat - obatan telarang tersebut. Tempat - tempat seperti 83 http:www.bnn .or.id-produksi-narkoba - di-indonesia -berganti -sistem.html di Akses pada Taggal 10 Desember 2010. 84 http:www.interpol.go.ididkejahatan - transn asionalnarkoba di Akses pada tanggal 2 Februari 2011. Kitchen Lab Kitchen lab Kitchen lab pelabuhan Belawan Medan, perairan Tanjung Balai, bahkan Pulau Nias telah menjadi pintu masuk perdagangan obat- ob a tan terlarang. 8 5 Berdasarkan informasi dari BNN, jalur peredaran narkotika secara ilegal ke Indonesia itu berasal dari tiga tempat yang disebut daerah segitiga emas diantaranya Thailand, Myanmar dan Laos. ga negara ini dideteksi memiliki ladang tanaman opium sejak jaman dulu. Pemasok opium lainnya yang terekam dari data BNN adalah Iran, Pakistan, dan Afganistan yang produksinya mencapai 4 ribu ton pertahun. Sementara didalam negeri, ganja dari Aceh yang dikenal berkualitas paling baik, banyak beredar, barang- barang illegal itu akhirnya masuk ke Bali melalui jalur darat hingga ke Lampung untuk dibawa ke Jakarta dan cukup bervariatif ra membawanya baik melalui jalur darat bus, kereta api, jalur laut melalui kapal pesiar ukuran kecil dan juga jalur udara. 8 6 85 Fredy B. L. Tobing, , dalam , Vol 5 No1 November 2002. h. 83. 86 Database Badan Narkotika Nasional http:www.bknn.or.id di akses pada tanggal 8 Desember 2010 III.4. Jalur Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Terlarang di Indonesia yacht “Aktifitas Drugs Trafficking Sebagai Isu Keamanan yang Mengancam Stabilitas Negara” Jurnal Global Politik Internasional Gambar II.3.2.1 Jalur Lalu Lintas Obat-Obatan Terlarang Yang Masuk ke Indonesia Sumber: Badan Narkotika Nasional http:www.bknn.or.id di akses pada tanggal 8 Desember 2010 87 Dari gambar peta di atas terlihat, bahwa obat-obatan terlarang yang masuk ke Indonesia khususnya Jakarta seperti dan berasal dari negara - negara yang sering disebut atau negara- negara di daerah Bulan Sabit Iran - Pakistan - Afganistan dan negara- negara di daerah Segi Tiga Emas atau Myanmar - Thailand- Laos.demikian juga halnya dengan ganja yang berasal dari Aceh. Dari semua obat- obatan terlarang yang masuk Indonesia kemudian di distribusikan atau diedarkan secara gelap ke seluruh wilayah Indonesia dan ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Modus operandi penyebaran obat - obat terlarang di Indonesia memang banyak melalui kawasan wisata internasional. Bisnis kargo di kawasan wisata 87 Heroin, Morphin, Hasis Cocain Golden Crescent Golden Triangle Ibid. sering kali dimanfaatkan oleh jaringan kartel internasional. Para yang berasal selain dari Indonesia memilih pulau Bali, untuk menghindari ketatnya pengamanan di laut Karibia, wilayah teluk Meksiko atau teluk Panama. Para pengedar rela untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh hanya untuk menghindari kawasan - kawasan yang memiliki tingkat pengawasan bea cukai yang lebih ketat. Bali juga menjadi wilayah transit pengiriman narkoba dan Thailand menuju Eropa karena ketatnya pengawasan di Eropa untuk barang impor asal Thailand. Dampaknya ialah banyak pengedar internasional kelas kakap tertangkap di Bali. Menurut data Kejaksaan Tinggi di Bali, pulau ini telah menjadi surga bagi para Sebagai contoh, gembong narkoba Kid Mikie, seorang buronan DEA AS atas kasus penyelundupan obat terlarang di kawasan segitiga emas. 8 8 Wilayah lain yang juga sangat rawan adalah Propinsi Su Utara. Propinsi yang dekat dengan kawasan the dan bertetangga dengan NAD yang memeasok ganja memang sangat rawan, bukan hanya sebagai wilayah transit tetapi juga sebagai sentra penyebarannya. Bahkan data dari Poltabes Medan memperlihatkan bahwa daerah ini sekarang mampu memproduksi dengan kandungan yang lebih rendah di banding produk impor. Untuk produksi ganja, Sumatera Utara juga telah 88 Fredy B. L. Tobing, , dalam , Vol 5 No1 November 2002. h. 83. drug trafficker drug trafficker. Drug Enforcement Administration Golgen Triangle ecstasy amphetamine “Aktifitas Drugs Trafficking Sebagai Isu Keamanan yang Mengancam Stabilitas Negara” Jurnal Global Politik Internasional menyaingi Aceh dengan sentra penanaman di empat kabupaten: Deli Serdang, Simalungun, Tanah Karo dan Tobassa. 8 9 Penanaman gelap ganja juga terlihat pada tanah dan iklim yang memungkinkan ia tumbuh. Di seluruh wilayah Indonesia apalagi tumbuhan ganja dapat juga tumbuh di Kawasan yang membentang amat luas yaitu daerah tropis dan daerah sub tropis. Daerah NAD adalah sentra penanaman ganja yang terkenal di Indonesi, sejak zaman dahulu kala sudah mengenal, menanam dan mengkonsumsi ganja baik di rokok maupun digunakan sebagai bumbu masak. Sebagian besar ganja dari NAD di edarkan didalam negeri meliputi ke seluruh propinsi . Lihat gambar dibawah ini yang menerangkan mengenai jalur peredaran ganja di Indonesia. 9 0 Sumber: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda 2002 Dari gambar di atas menunju k kan betapa strategisnya Wilayah Indonesia dan sekitarnya untuk dijadikan kawasan lalu lintas peredaran dan 89 h. 84. 90 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Pedoman egahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda 2002. Gambar II.3.2.2 Jalur peredaran ganja di Indonesia Ibid perdagangan narkoba. Dengan demikian, perkembangan lalulintas perdagangan narkoba yang berlangsung di Kawasan Asia Tenggara semakin memperjelas posisi Indonesia dalam perkembangan lalulintas p erdagangan narkoba , ia juga bukan lagi hanya sebagai tempat transit perdagangan dan peredaran nya. Bahkan, Indonesia telah menjadi transit daerah pemasaran dan menjadi produsen narkoba. Pintu masuknya narkoba secara gelap ke Indonesia semakin banyak sehubungan dengan terbukanya jalur transporasi dari luar negeri Iangsung ke kota - kota di Indonesia, baik melalui udara maupun laut. Tidak mengherankan bila sindikat narkoba internasional mempunyai jaringan di banyak negara termasuk Indonesia. Misalnya, telah mempengaruhi sebagian masyarakat untuk membantu mengembangkan kegiatan sindikat tersebut. Bahkan beberapa areal telah menjadi daerah basis kegiatan mereka seperti Kampung Bali, Mangga Besar, Tanah Abang dan beberapa tempat lainnya. Warga di wilayah tersebut telah di jadikan pere daran dan perdagangan gelap narkoba sebagai mata pencaharian pokok mereka. 9 1 Pada tabel di bawah ini terdapat jumlah kasus narkoba di Indonesia dari tahun 2003-2008. 9 2 91 92 Badan Narotika Nasional Republik Indonesia, . 2009. h. 107. Nigerian Crime Enterprise Ibid ADVOKASI Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Tabel II.3.2.3 Kasus Narkoba di Indonesia Tahun 2003-2008 Kasus No Tahun Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif Lainnya Jumlah 1. 2003 3.929 2.590 621 7.140 2. 2004 3.874 3.887 648 8.409 3. 2005 8.171 6.733 1.348 16.252 4. 2006 9.422 5.658 2.275 17.355 5. 2007 11.380 9.289 1.961 22.630 6. 2 008 10.006 9.780 9.573 29.359 Jumlah 46.782 37.937 16.426 101.145 46,36 37,5 16,2 100 Sumber : Badan Narkotika Nasional, ADVOKASI Pencegahan dan Peny an Narkoba 2009 hal 32 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perkembangan kasus narkotika, psikotropika dan bahan adiktif dari tahun 2003 hingga 2008 cenderung semakin meningkat . Hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2003 kasus narkotika mencapai 3.929 kasus, pada tahun 2004 kasus ka men urun menjadi 3.874 kasus dan pada tahun 2008 sangat meningkat menjadi 10.006 kasus. Untuk kasus psikotropika pada tahun 2003 sebanyak 2.590 kasus dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 6.733 kasus dan tahu 2008 meningkat hingga 9.780 kasus. Demikian pula dengan kasus bahan a if, yakni pada tahun 2003 mencapai 621 kasus, hingga tahun 2008 terus meningkat sampai 9.573 kasus. Dengan demikian diperoleh gambaran fa k tual bahwa di Indonesia kasus - kasus penyalahgunaan narkoba cenderung meningkat. Kegiatan penyediaan, perdagangan dan peredaran narkoba lega l yang semakin meningkat tersebut, disebabkan semakin terbukanya kegiatan perdagangan dunia. Kegiatan ini sangat rentan terhadap penyalahgunaan usaha perdagangan dan peredaran narkoba legal, yang dapat menimbulkan dampak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin meningkat. Fenomena ini dapat terjadi karena perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia terutama para remaja dan pemuda yang semakin konsumtif terhadap narkoba, merupakan salah satu faktor meningkatnya penyalahgunaan dan peredaran gelap di Indonesia. Pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba semakin kurang diperhatikan dan bahkan tertutup, oleh sebab itu banyak orang yang terjerumus uk mengkonsumsinya.

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN DALAM MENANGANI MASALAH

DRUGS T RAFFICKING

IV.1 Kebijakan ASEAN dalam Menangani Masalah Narkotika dan obat- obatan terlarang

Rangkaian perkembangan kerjasama ASEAN dalam menangani masalah narkoba dan obat-obatan terlarang yang tertuang dalam pada sidang AMM pada tgl 26 Juni 1976 di Manila, Philipina. Hal ini dapat dipandang sebagai langkah awal kerjasama ASEAN. 9 3 Namun sejauh itu pula ternyata kerjasama ini memerlukan arah kebijakan yang lebih jelas dan terpadu dimana dengan adanya komitmen yang lebih kuat dalam mengarahkan kerjasama ASEAN dalam menangani narkotika obat- obatan terlarang diharapkan ia akan semakin efektif dan menghasilkan kerjasama yang jelas hingga tercapainya ASEAN Bebas Narkoba 2015. Kerjasama neg ara- negara di Asia Tenggara semakin memperkuat komitmennya untuk memberantas dan menanggulangi masalah kejahatan transnasional di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menjadi arah kebijakan kerjasama ASEAN dalam menangani masalah narkoba adalah dengan adanya kehendak bersama untuk memperkuat komitmen negara anggota dalam menangani masalah narkoba dan obat - obatan terlarang. Dengan 93 ASEAN Declaration on Transnational Crime, The First ASEAN Conference on Transnational Crime Manila o n 18-20 December 1997. ASEAN Declaration of Principles to Combat The abuse of Narcotic Drugs komitmen tersebut maka arah kebijakan kerjasama tidak hanya semakin jelas dan mempunyai landasan komitmen yang kuat . Kerjasama dalam menangani masalah narkoba dan obat - obatan terlarang akan terealisasikan jika terdapat komitmen kuat dalam memberantas kejahatan transnasional yang bersifat kompleks dan terorganisasi dan mustahil bangsa - bangsa di Asia Tenggara mampu secara efektif dalam menangani masalah narkoba tanpa adanya komitmen yang kuat. Dengan didirikannya ACOT yang akan mangkoordinir upaya regional melawan kejahatan transnasional melalui penyelidikan bersama, harmonisasi kebijakan dan koord inasi operasi. Kebijakan ini jelas terarah untuk kepentingan bersama yang memerlukan dukungan organisasi dan manajemen operasional. Dengan kata lain arah kebijakan kerjasama ASEAN telah mengisyaratkan peluang dukungan teknis kelembagaan dan manajemen yang lebih kongkrit. 94 Paling tidak sekali dalam dua tahun negara - negara ASEAN mengadakan pertemuan AMMTC dengan tujuan untuk mengkoordinasikan kegiatan lembaga-lembaga ASEAN yang berkenaan dalam masalah seperti ASOD dan ASEANAPOL, ini merupakan salah satu indikator untuk diperlukannya kinerja manajerial dapat memperkuat dan sekaligus memperlancar administrasi kerjasama. Hal ini tentu sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasikan permasalahan dan 94 ASEAN Centre on Transnational Crime transnational crime Ibid dalam mengembangkan berbagai metode pendekatan yang lebih tepat dan terpadu dalam menangani permasalahan. Konsep kerjasama ASEAN dalam menangani masalah narkoti dan obat- obatan terlarang yang semakin nyata, dengan kesepakatan untuk mengadakan diskusi dalam upaya penandatanganan persetujuan bantuan hukum, perjanjian bilateral, MoU ataupun persetujuan lainya diantara negara anggota. Dapat diartikan sebagai sesuatu konsep saling pengertian bahwa penanggulangan kejahatan transnasional seringkal dihadapkan pada perbedaan aturan, kepentingan dan kebijakan yang hanya biasa diatasi dengan saling pengertian oleh para anggota ASEAN. Adanya kesepakatan untuk memberikan dukungan teknis manajerial dengan mengadakan pertemuan panitia dalam waktu satu tahun untuk menyelesaikan tugas sekertariat ASEAN yang meliputi penyusunan , kerangka kerja lembaga untuk dan studi kelayakan dalam penelitian ACOT dengan kesepakatan ini maka arah kebijakan kerjasama ASEAN dalam m enangani masalah narkoba dan obat- obatan terlarang semakin terpadu dan terpola. Dalam melakukan terhadap pelaku kejahatan internasioanal diperlukan tindakan - tindakan kepolisian yang efektif, maka adanya kesepakatan yang dapat mendorong negara anggota untuk menandatangani di masing - ad -hoc Expert Group ASEAN Plan of Action on Transnational Crime ASEAN Cooperation on Transnational Crime Law Emporcement Police Attaches dan Police Liason Officers