3. Bahaya Narkoba dan Minuman Keras bagi Kesehatan
Dan bagi mereka yang mengkonsumsi NAZA akan mengalami gangguan mental dan perilaku, sebagai akibat tergangunya sistem neuro-
transmitter pada sel-sel susunan saraf pusat di otak.
28
Ganguan pada sistem neuro-transmitter tadi bisa mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif alam
pikiran, efektif alam perasaanmoodemosi dan psikomotor perilaku. Sebagaimana diuraikan di bawah berikut :
a. Kondisi kehidupan pengguna ganja
Mereka yang mengkonsumsi NAZA jenis ganja akan
memperlihatkan perubahan-perubahan mental dan perilaku antara lain sebagai berikut :
1 Jantung berdebar-debar palpitasi
2 Euforia, yaitu rasa gembira tanpa sebab dan tidak wajar
3 Halusinasi dan delusi, halusinasi adalah pengalaman pancaindra
tanpa adanya sumber stimulus. Delusi adalah suatu keyakinan yang tidak rasional
4 Mata merah
b. Kondisi kehidupan pengguna OPIAT morphine, heroinputaw,
kokain Bagi mereka yang mengkonsumsi NAZA jenis opiat baik dengan
cara menghirup asap setelah bubuk opiat dibakar atau disuntikkan setelah bubuk opiat dilarutkan dalam air akan mengalami hal-hal antara lain
sebagai berikut :
28
http:batampos.co.idKolomBugar_ Minggu, 16 November 2008
1 Pupil mata mengecil atau sebaliknya melebar
2 Euforia atau sebaliknya disforia
3 Tekanan darah naik hipertensi
4 Retardasi psikomotor, artinya yang bersangkutan bisa mengalami
kelelahan 5
Agitasi psikomotor, adalah yang bersangkutan menunjukan kegelisahan, tidak tenang, tidak dapat diam dan agitatif
6 Jantung berdebar-debar palpitasi .
29
c. Kondisi kehidupan pengguna alkohol minuman keras
Miras atau Minuman Keras adalah jenis NAZA dalam bentuk minuman yang mengandung alkohol tidak peduli berapa kadar alkohol di
dalamnya tetap termasuk kedalam zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkan adiksi addiction yaitu ketagihan dan dependensi
ketergantungan. Dan alkohol ini dapat menimbulkan ganguan mental organik antara lain yaitu :
1 Pembicaraan cadel slurred speech
2 Cara jalan yang tidak mantap
3 Mata jereng nistakmus
4 Muka merah
d. Kondisi kehidupan pengguna amphetamine ecstasy dan shabu-shabu
Untuk mereka yang mengkonsumsi NAZA jenis amphetamine psikologi golongan I, misalnya pil ekstasi ditelan atau shabu-shabu
29
Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif, h. 36
dengan cara dihirup dengan alat khusus yang disebut “bong” akan mengalami gejela-gejala antara lain sebagai berikut :
1 Agitasi psikomotor, yang bersangkutan tidak dapat diam, selalu
bergerak hiperaktif 2
Harga diri meningkat granddiodity 3
Halusinasi, melihat bayangan yang sebenarnya tidak ada 4
Jantung berdebar-debar palpitasi 5
Tekanan darah naik hipertensi.
30
Permasalahan penyalahgunaan narkotika dan minuman keras mempunyai dimensi yang luas dan kompleks; baik dari sudut medik,
psikiatrik, kesehatan jiwa maupun psikososial ekonomi, politik, sosial- budaya, kriminalitas dan lain sebagainya. Penyalahgunaan narkotika dan
miras adalah penyakit endemik dalam masyarakat modern, merupakan penyakit kronik yang berulang kali tumbuh; yang hingga sekarang belum
ditemukan upaya penanggulangannya secara universal memuaskan, baik dari sudut prevensi, terapi maupun rehabilitasi.
31
Penyalahgunaan narkotika tidak akan dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sebaliknya akan menambah berat
dan parah permasalahan yang dihadapi serta menambah beban penderitaan karena ketergantungan terhadapnya.
32
30
Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif, h. 38-58
31
Dadang Hawari dan Psikiater, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999, h. 133
32
Yusuf Megand, “Bebas dari Narkoba,” Buletin Khusus Warta Untuk Warga, Oktober 2006, h. 7
Pada saat seseorang sedang mengkonsumsi narkotika, dia merasa nyaman, aman, kuat, senang, puas, merasa seolah-olah mampu melakukan
tugas-tugas besar. Akan tetapi setelah pengaruh narkotika itu habis, dia jadi lemas, lesu, tidak bergairah, sangat kecewa dan putus harapan. Tanpa bahan
narkotika, hidup gelap, tidak lengkap, serasa dunia mau tenggelam. Apabila mendapatkan narkotika kembali, dia merasa “hidup kembali”, dan merasa
menjadi makhluk yang paling bahagia serta paling tinggi derajatnya.
33
Juga akan menjadi rawan terinfeksi berbagai penyakit, seperti hepatitis, HIV serta
AIDS.
34
Banyak diantara peminum berat jatuh dalam keadaan depresi berat, timbul fikiran ingin bunuh diri, mengalami halusinasi dan delusi.
35
Penelitian membuktikan bahwa penyalahgunaan NAZA ini tidak hanya menimbulkan
gangguan mental dan perilaku, tetapi dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan pada organ, otot, janin, endokrin, nutrisi,
metabolisme dan resiko kanker.
36
Dan dalam kehidupan sosialnya dapat pula menyebabkan seseorang berbuat prostitusi atau pelacuran, suka menodong,
mencuri, perkelahian dan sebagainya.
33
Kartini Kartono, Patologi Sosial 3: Gangguan-gangguan Kejiwaan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, h. 74.
34
Abdul Rozak dan Wahdi Sayuti, Remaja dan Bahaya Narkoba Jakarta: Prenada, 2006, h. 26.
35
Dadang Hawari, Penyalahgunaan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol Zat Adiktif, h. 52
36
Dadang Hawari, Penyalahgunaan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol Zat Adiktif, h. 53
C. Perilaku Sosial