Pengertian Narkoba Narkotika dan Obat Berbahaya dan Miras

batin sendiri; sehingga banyak orang mengembangkan pola tingkah laku menyimpang dari norma-norma umum, atau berbuat semau sendiri, demi kepentingan sendiri, dan mengganggu atau merugikan orang lain. 15 Dikemukakan oleh para ahli bahwa gejala psikososial di atas disebabkan karena semakin modern suatu masyarakat, semakin bertambah intensitas dan eksistensitas dari berbagai disorganisasi dan disintegrasi sosial di masyarakat. Pola tingkah laku menyimpang masyarakat modern yang dikatakan sebagai gejala psikososial, beberapa di antaranya adalah penggunaan narkoba dan minuman keras yang disalahgunakan. Dimana perilaku tersebut bagi para pelakunya dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan kata lain sebagai sarana adaptasi atau penyesuaian diri terhadap masyarakat modern yang hiper-kompleks.

1. Pengertian Narkoba Narkotika dan Obat Berbahaya dan Miras

Minuman Kears Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. 16 Pengertian Narkotika menurut DR. Soedjono, SH., adalah “bahan- bahan yang terutama efek kerja pembiusan, atau dapat menurunkan kesadaran, juga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik dan mental lainnya 15 Kartini Kartono, Psikologi Sosial, Jilid I Jakarta: Rajawali, 1988, cet. Ke-3, h. V 16 Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya Jakarta, Erlangga, 2006, h. 11. apabila dipakai secara terus-menerus dan secara liar dengan akibat antara lain terjadinya ketergantungan pada bahan tersebut”. 17 Narkotika memang memiliki dua sisi yang sangat antagonis. Pertama, Narkotika dapat memberi manfaat besar bagi kepentingan hidup dengan beberapa ketentuan. Kedua, Narkotika dapat membahayakan pemakainya karena efek negatif yang distruktif. 18 Narkotika merupakan jenis obat yang substansinya dilarang dan diatur penggunaannya oleh Undang-Undang Republik Indonesia berdasarkan peraturan No. 22 dan No. 5 tahun 1997, dan sesuai dengan pernyataan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa bahan-bahan atau substansi yang telah diatur oleh Undang-Undang RI itu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa atau mental hingga perilaku pemakainya. Dari definisi di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Narkotika adalah suatu zat yag dapat menurunkan kesadaran, juga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik dan mental, apabila dipakai terus-menerus akan mengakibatkan terjadinya ketergantungan obat. Miras atau minuman keras adalah jenis NAZA Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif dalam bentuk minuman yang mengandung alkohol tidak peduli berapa kadar alkohol didalamnya. Bahkan Majelis Ulama Indonesia MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa setetes alkohol saja dalam minuman hukumnya sudah haram. Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkan adiksi addiction yaitu ketagihan dan dependensi ketergantungan. 17 Soedjono D, Pathologi Sosial Bandung: Alumni 1974, h. 78. 18 Sudarsono, Kenakalan Remaja Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, h. 68. Penyalahgunaanketergantungan NAZA jenis alkohol ini dapat menimbulkan Gangguan Mental Organik yaitu gangguan dalam fungsi berfikir, berperasaan dan berperilaku. Gangguan Mental Organik ini disebabkan reaksi langsung alkohol pada neuro-tranmitter sel-sel saraf pusat otak. Karena sifat adiktifnya itu, maka orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa disadari akan menambah takarandosis sampai pada dosis keracunan intoksikasi atau mabuk. 19

2. Jenis-jenis Narkoba dan Miras