25
Teori kognitif dapat dikelompokkan dalam dua kategori sebagai berikut.
a Teori pembangunan
“The fundamental assumption of the developmental theories that interaction among children around appropriate taks increases their
mastery of critical consepts Damon, 1984; Murray: 1982” dalam Slavin
Asumsi dasar dari teori pembangunan adalah bahwa interaksi antar siswa di sekitar tugas-tugas yang sesuai meningkatkan
penguasaan mereka terhadap konsep-konsep yang sulit. b
Teori Elaborasi Kognitif Pandangan dalam psikologi kognitif telah menemukan bahwa
apabila informasi yang telah ada di dalam memori, siswa harus terlibat dalam beberapa restruktur atau elaborasi kognitif suatu materi. Salah
satu cara elaborasi kognitif yang paling efektif adalah menjelaskan materi itu pada orang lain.
Dasar teori pembelajaran kooperatif seperti yang disebutkan di atas digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
CIRC.
c. Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition atau disebut juga kooperatif terpadu, membaca, menulis, termasuk salah satu tipe
model pembelajaran cooperative learning.
25
Program CIRC terdiri dari tiga unsur utama, aktivitas dasar, pengajaran langsung dalam pemahaman
membaca, serta seni berbahasamenulis integral. Dalam semua aktivitas ini, siswa bekerja dalam kelompok belajar secara heterogen.
26
Pada awalnya tipe CIRC diterapkan dalam pelajaran bahasa. Dalam kelompok kecil para siswa
diberi suatu teksbacaan, kemudian siswa latihan membaca atau saling
25
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Surabaya: Masmedia Buana, 2009, hlm. 68
26
Shlomo Sharan, Handbook of Cooperative Learning, Yogyakarta: Imperium, 2009, hlm. 36
26
membaca, memahami ide pokok saling merevisi dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita atau mempersiapkan tugas
tertentu dari guru. Bahasa merupakan suatu sistem yang terdiri dari lambang, kata-kata,
dan kalimat-kalimat yang disusun menurut aturan tertentu dan digunakan sekelompok orang untuk berkomunikasi. Kaitannya dengan matematika
merujuk pada pengertian bahasa di atas, maka matematika dapat dipandang sebagai
bahasa karena
dalam matematika
terdapat sekumpulan
lambangsimbol, ide atau gagasan dalam soal cerita. Sehingga model pembelajaran CIRC ini dapat membantu siswa agar
mampu memahami, menafsirkan dan menyelesaikan soal cerita matematika, seperti yang telah disebutkan di atas khususnya pada: membuat prediksi
atau menafsirkan atas isi soal, menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel. Tujuan
utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat
diaplikasikan secara luas.
27
Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa.
Di kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa
yang pandai, sedang atau lemah dan masing-masing siswa sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kelompok diharapkan para
siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
Model pembelajaran CIRC ini adalah jenis pembelajaran cooperative learning yang cocok untuk menyelesaikan soal cerita melalui kerjasama
kelompok. Kegiatan pokok dalam CIRC untuk memecahkan soal cerita matematika diungkapkan oleh Suyitno yaitu sebagai berikut:
27
Slavin, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008, hlm.203
27
1 Salah satu anggota kelompok atau beberapa anggota saling membaca soal
yang diberikan guru. 2
Membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita termasuk
menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang ditanyakan dengan variabel tertentu.
3 Saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita.
4 Menuliskan penyelesaian soal cerita secara urut.
5 Saling merevisi dan mengedit pekerjaan penyelesaian jika ada yang
perlu direvisi.
28
Selain itu, Steven dan Slavin 1995 memperkuat langkah-langkah CIRC dalam buku Paradigma Baru Pembelajaran yakni sebagai berikut:
1 Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.
2 Guru
memberikan wacana soal cerita sesuai dengan topik pembelajaran.
3 Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok apa
yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. 4
Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5
Guru membuat kesimpulan bersama. 6
Pembelajaran ditutup.
29
Bila diperhatikan langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif tipe CIRC tersebut, sebenarnya mendorong pembaca lebih aktif,
kritis, sistematis, dan bertujuan dalam menghadapi bacaan secara berkelompok. Sehingga pembaca lebih bisa lama mengingat setiap gagasan
pokok suatu bacaan dan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika diharapkan lebih memuaskan, karena dengan model pembelajaran ini siswa
bekerja sama untuk menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam
teks.
28
Suyitno, Skripsi “Kefektifan Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC” http:digilib.unnes.ac.idgsdlcgi-binlibrary. 8 Juni 2010
29
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2009, hlm.283
28
Membaca secara umum seperti membaca koran atau novel cukup berbeda dengan membaca matematika. Ketika membaca matematika,
pembaca harus memahami secara tepat istilah dan simbol-simbol matematisnya. Pada bagian teorema dan pembuktian pembaca pun tidak bisa
mengabaikan begitu saja sebelum dipahaminya. Biasanya pembaca menggunakan pensil untuk memberi tanda pada bagian-bagian yang
menurutnya penting atau tidak boleh lupa. Bila perlu jika pembaca matematika mengulang membaca paragraf yang menurutnya sukar dipahami
oleh setiap anggota dalam kelompoknya dan memperlambat cara membacanya hingga jelas dan benar. Melalui pembelajaran kooperatif tipe
CIRC ini setiap anggota siswa dalam kelompoknya akan belajar memilih point-point bacaan yang penting lalu berdiskusi untuk merencanakan
bagaimana untuk menyelesaikan soal cerita matematika, sehingga masing- masing siswa akan paham dan mampu untuk menyelesaikan soal cerita
matematika secara urut dan sistematis.
d. Langkah-Langkah Pembelajaran CIRC