41
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah: 1.
Populasi target : Seluruh siswa SMP Negeri 238 Jakarta yang
terdaftar pada tahun ajaran 20102011. 2.
Populasi terjangkau : Seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 238 Jakarta
yang terdaftar pada tahun ajaran 20102011. Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Peneliti menetapkan sampel pada penelitian ini diambil kelas VII dari 6 kelas yang ada.
Untuk menentukan kelas mana yang terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas mana yang terpilih menjadi kelas kontrol, peneliti menggunakan
pemilihan sampel secara Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu dalam kluster. Setelah dilakukan sampling terhadap 6 kelas yang ada, diperoleh sampel adalah kelas
VII-1 sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan kelas VII-3 sebagai kelas
kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian dapat ditentukan: 1.
Variabel bebas : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran matematika.
2. Variabel terikat : Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
matematika.
42
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data diperoleh dari tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada pokok bahasan Aritmatika Sosial, setelah pokok bahasan
tersebut selesai diajarkan. Tes diberikan pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen sebagai kelompok yang diberi model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dan kelompok kontrol sebagai kelompok yang menggunakan pembelajaran secara konvensional.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian essay sebanyak 12 butir soal pada pokok bahasan aritmatika sosial. Tes
berbentuk soal cerita yang diberikan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menyelesaikan soal cerita antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Instrumen ini mengukur aspek kognitif yang meliputi pemahaman, aplikasi dan analisis. Kriteria pemberian nilai kemampuan menyelesaikan
soal cerita matematika didasarkan pada keterampilan dalam menjawab soal yaitu:
a. Menuliskan data yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.
b. Menulis kalimat matematika yang benar.
c. Menuliskan dan menggunakan rumus yang sesuai.
d. Benar dalam melakukan perhitungan menyelesaikan soal.
e. Menyelesaikan soal secara urut dan sistematis langkah-langkahnya.
Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga
betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Uji tes ini dilakukan satu kali yaitu post-test untuk mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan
soal cerita matematika setelah perlakuan. Sebelum digunakan tes tersebut diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah soal tersebut
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
43
Uji coba instrumen tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Instrumen tes dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing dan kepada
guru bidang studi matematika di tempat penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas teoritik dari instrumen tersebut.
b. Instrumen tes didiskusikan dengan beberapa teman Jurusan Pendidikan
Matematika untuk mengetahui apakah penggunaan bahasa dalam instrumen tes sudah baik dan mudah dipahami.
c. Uji coba dilaksanakan di SMP Negeri 238 Jakarta kelas VIII-3.
Dari perhitungan uji validitas yang telah dilakukan dari 15 soal yang diujikan diperoleh 12 soal valid dan 3 soal tidak valid.
Kisi-kisi Instrumen Tes Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Standar Kompetensi
: Menggunakan bentuk aljabar, Persamaan
dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, serta perbandingan dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
Tabel. 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Menyelesaikan Soal Cerita
Indikator Aspek yang diukur
Jumlah Soal
C2 C3
C4 Menghitung nilai keseluruhan, nilai per
unit dan nilai sebagian. 1,2
2 Menentukan harga pembelian, harga
penjualan, untung dan rugi dalam kegiatan perdagangan.
3,4 2
44
Menentukan besar persentase untung atau rugi dalam kegiatan perdagangan.
5,6 2
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan harga pembelian dan harga
penjualan berdasarkan
persentase untung atau rugi.
7,8,9 3
Menghitung besar rabat atau diskon dalam kegiatan perdagangan.
10,11 2
Menentukan bruto, tara, dan netto dalam kegiatan perdagangan.
12 1
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan harga pembelian atau harga
penjualan berdasarkan
persentase bruto, neto atau tara.
13 1
Menentukan besar bunga tabungan dan pajak dalam kehidupan sehari-hari.
14,15 2
Jumlah 4
7 4
15
a Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan instrument.
2
Tes disebut valid apabila tes tersebut benar- benar dapat mengungkap aspek yang diselidiki secara tepat, dengan
kata lain harus memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dalam mengungkap aspek yang hendak di ukur.
Pengujian validitas dilakukan menggunakan rumus Product Moment
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 2006, hlm.168
45
Keterangan: r
xy
: koefisien antara variabel X dan variabel Y N : banyaknya siswa
X : skor item Y : skor total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka harus mengetahui hasil perhitungan r
hit
dibandingkan r
tabel
Product Moment pada
= 0,05. Jika hasil perhitungan maka soal tersebut
valid. Jika hasil penelitian r
hit
r
tabel
maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
3
b Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut baik.
4
Untuk menentukan reliabilitas soal uraian, penulis menggunakan rumus Alpha:
Keterangan:
11
r = reliabilitas yang dicari
n = banyaknya butir pertanyaan
2 i
s
S
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
s = varians total
Rumus varians yang digunakan adalah :
3
Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm.179
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, . . . , hlm.178
46
c Uji Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang memuat ketiga kriteria yaitu: sukar, sedang dan mudah. Bilangan yang menunjukkan sukar, sedang
dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Untuk mengukur taraf kesukaran soal digunakan rumus:
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria : P = 0,00 – 0,30
= sukar P = 0,30 – 0,70
= sedang P = 0,70 – 1,00
= mudah
d Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Keterangan: BA =
banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar JA =
banyaknya peserta pada kelompok atas JB =
banyaknya peserta pada kelompok bawah
47
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,20 – 0,40 : cukup D = 0,40 – 0,70 : baik
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
adalah uji Liliefors.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1
Urutkan sampel dari yang kecil ke yang besar dan tentukan rata-rata data tersebut dengan mengelompokkan nilai yang sama
2 Tentukan nilai Z
i
dari masing-masing data dengan rumus:
S X
X Z
i
- =
Di mana: X
i
: data : rata-rata data tunggal
S : simpangan baku
3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z
i
berdasarkan tabel Z
i
yang disebut FZ
i
dengan aturan: Jika Z
i
0, maka FZ
i
= 0,5 + nilai tabel Jika Z
i
0, maka FZ
i
= 1 – 0,5 + nilai tabel
48
4 Selanjutnya hitung proporsi Z
1,
Z
2, …,
Z
n
yang lebih kecil atau sama dengan Z
i
jika proporsi ini dinyatakan oleh SZ
i
, maka
5 Hitung selisih FZ
i
dan SZ
i
, kemudian tentukan harga mutlaknya. 6
Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L
hitung
7 Memberikan interpretasi, L
hitung
dengan membandingkannya pada L
tabel
, L
tabel
adalah harga yang diambil dari tabel harga kriitis uji liliefors.
8 Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L
hitung
dan L
tabel
yang telah didapat. Apabila L
hitung
L
tabel
maka sampel berasal dari populasi distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1
Tentukan hipotesis 2
Bagi data menjadi dua kelompok. 3
Cari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4
Tentukan F
hitung
dengan rumus
5
= =
2 2
2 1
S S
F di mana
1
2 2
2
- -
=
å å
n n
x x
n S
i i
5 Tentukan taraf nyata yang akan digunakan
6 Tentukan db pembilang varians terbesar dan db penyebut varians
terkecil 7
Tentukan kriteria pengujian: a
Jika F
hitung
F
tabel
maka H dierima, yang berarti varians kedua
populasi homogeny.
5
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, hlm. 249
49
b Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak, yang berarti varians kedua
populasi tidak homogen.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Jika sampel yang diteliti memenuhi uji prasyarat analisis maka untuk menguji hipotesis, digunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05.
Rumus uji t yang digunakan yaitu:
6
2 1
2 1
1 1
n n
S X
X t
+ -
= di mana
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
- +
- +
- =
n n
S n
S n
S
Keterangan:
1
X
: nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
2
X
: nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol n
1
: jumlah sampel kelompok eksperimen n
2
: jumlah sampel kelompok kontrol
2 1
S
: varians kelompok eksperimen
2 2
S
: varians kelompok kontrol Adapun kriteria pengujian untuk uji t ini adalah:
Terima H , apabila
tabel hitung
t t
£
Tolak H , apabila
tabel hitung
t t
³
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statitik dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : H
: Hipotesis Nol
6
Sudjana, Metode Statistika, . . . , hlm.239
50
H
a
: Hipotesis alternatif : Rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC : Rata-rata kemempuan menyelesaikan soal cerita yang tidak
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC Setelah nilai t
hitung
dihitung kemudian ditarik kesimpulan dengan membandingkan besar t
hitung
dengan t
tabel
dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, jika
t
hitung
t
tabel
maka H diterima.
45
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 238 Jakarta yang dilakukan sebanyak sembilan kali pertemuan pembelajaran. Peneliti mengambil dua
kelas untuk dijadikan sebagai kelas penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 66 siswa, 33 siswa kelas eksperimen dan 33 siswa kelas kontrol.
Pada penelitian ini kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC Cooperative
Integrated Reading and Composition, sedangkan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah Aritmatika Sosial. Untuk mengetahui hasil belajar kedua kelas, setelah diberikan
perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol lalu kedua kelas tersebut diberikan tes akhir post tes yang sama. Sebelumnya, tes
tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas VIII tahun ajaran 2010-2011. Setelah dilakukan
uji coba instrumen selanjutnya tes tersebut dianalisis karakteristiknya meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran butir soal dan daya pembeda
butir soal. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari 15 soal essay yang diuji cobakan diperoleh 12 butir soal yang valid dengan reliabilitas soal
sebesar 0,91. Dari perhitungan uji taraf kesukaran butir soal diperoleh 2 butir soal dengan kriteria mudah, 9 butir soal dengan kriteria sedang dan 1 butir
soal dengan kriteria sukar. Sedangkan dari perhitungan uji daya pembeda butir soal diperoleh 8 butir soal dengan kriteria cukup, 3 butir soal dengan
kriteria baik dan 1 butir soal dengan kriteria baik sekali. Berdasarkan hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita yang
diberikan kepada kedua kelas setelah delapan kali pembelajaran, maka diperoleh data hasil belajar sebagai berikut: