Hasil Wawancara Dengan Petua atau Sesepuh Desa Samudera Jaya
Nama : Lihan
Usia : 78 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Samudera Jaya
1. Adat apa yang digunakan pada masyarakat Desa Samudera Jaya?
Adat Jawa
2. Apa yang bapak ketahui tentang sesajen? Dari mana tradisi sesajen
tersebut berasal?
Sesajen adalah syarat untuk melengkapi isi pendaringan dan digunakan pada acara-acara tertentu termasuk pada saat walimahan. Tradisi sesajen asalnya
dari daerah Jawa, karena di Desa Samudera Jaya adalah mayoritasnya pendatang dari Jawa maka dari itu sesajen selalu dipakai pada acara
walimahan.
3. Apakah semua masyarakat Desa Samudera Jaya mengetahui tentang
sesajen, terutama sesajen yang digunakan pada acara walimatul’ursy?
Tidak semua. Karena pada masyarakat Desa Samudera Jaya juga tidak semua berasal dari keturunan Jawa, kalau diklasifikasikan mungkin hampir 65
masyarakat Desa Samudera Jaya yang berasal dari keturunan Jawa dan 35 lagi masyarakat dari etnis lain betawi misalnya. Dan untuk masyarakat yang
keturunan Jawa sudah pasti semuanya mengetahui tentang tradisi sesajen terutamanya yang digunakan saat walimahan terutama walimatul „ursy.
4. Apakah sesajen memang dijadikan tradisi untuk acara walimatul ‘ursy?
Adakah alasan mendasar kenapa sesajen harus dijadikan tradisi untuk acara walimatul ‘ursy?
Ya, sesajen memang sudah dijadikan tradisi masyarakat Desa Samudera Jaya terutama untuk walimatul „ursy.
Alasannya sangat banyak sekali, diantaranya untuk meminta berkah dan terhindar dari gangguan-gangguan yang tidak diinginkan pada saat acara
walimahan berlangsung.
5. Apakah benar ritual sesajen ini sangat penting untuk acara-acara sakral
seperti ketika adanya walimatul’ursy?
Ya, karena memang sudah dijadikan tradisi jadi rasanya masih ada yang kurang kalau ada walimahan yang tidak dilengkapi dengan sesajenan, apalagi
tradisi ini juga sudah secara turun-temurun dipakai.
6. Apa tujuan yang hendak dicapai dari adanya sesajen untuk acara