8
sesajen ini sudah berlangsung lama sekitar tahun 1990-an. Setelah menggunakan berbagai macam cara, seperti ceramah, pendekatan personal serta pendekatan
melalui tradisi, makna yang terkandung di dalam sesajen sekarang sudah ada perubahan. Perubahan ini bukan pakem atau bersifat tetap, tapi perubahan ini
adalah siasat agar masyarakat berkenan meninggalkan niat penyajian sesajen untuk hal-hal yang selain Allah SWT.
Sedangkan dalam skripsi ini, penulis membedakan pembahasan penelitian dari skripsi yang sudah ada di atas dengan perbedaan, yaitu pada skripsi ini
menjelaskan bagaimana proses walimatul „ursy yang menggunakan sesajen pada masyarakat Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya Bekasi Utara dan
bagaimana pula tinjauan hukum Islam tentang sesajen tersebut. Dalam kesimpulan yang dihasilkan skripsi ini, sesajen merupakan tradisi yang sudah
melekat pada masyarakat Desa Samudera Jaya dan dijadikan sebagai budaya dalam acara
walimatul „ursy. Skripsi ini juga menjelaskan bagaimana antara tradisi atau kebiasaan yang sudah berlaku dikaitkan dengan pandangan secara
hukum Islam.
E. Metode Penelitian
1. Sifat dan Pendekatan
Penelitian ini bersifat deskriptif, di mana suatu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran terhadap keadaan seseorang dan masyarakat
sekarang ini, berdasarkan faktor-faktor, latar belakang pendidikan yang
9
nampak dalam situasi yang diselidiki. Selain itu juga penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya,
sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta.
12
Pendekatan yang peneliti gunakan yaitu metode penelitian hukum sosiologis yang dinyatakan sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati di
dalam kehidupan.
13
Karena banyak permasalahan yang berkaitan dengan masalah hukum diantaranya perilaku dalam tradisi sesajen yang dapat dijawab
secara positif dengan cara mempelajari hukum sebagai sesuatu social phenomena. Berkaitan dengan hal ini, Thimaseff menulis:
“Umumnya norma-norma hukum secara nyata akan menentukan perilaku manusia di dalam masyarakat”.
14
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis yaitu ada dua sumber data:
a. Data Primer
Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap masyarakat Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara
yang dilakukan secara langsung dengan pihak yang terkait yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan fakta-fakta riil di lapangan.
12
Hermawan Wasito, Pengantar Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992, h 10
13
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h.76.
14
David N. Schiff, “Hukum Sebagai Suatu Fenomena Sosial”, dalam Adam Podgorecki dan
Christoper J. Whelan, op.cit., hlm. 253
10
Pihak-pihak yang terkait terbagi menjadi tiga, yaitu: 1
Orang-orang yang mengetahui tentang praktik sesajen dan dianggap sebagai petua atau sesepuh adat di Desa Samudera Jaya Kecamatan
Taruma Jaya, Bekasi Utara ada 2 orang yaitu: Bpk. Lihan Selaku sesepuh Desa Samudera Jaya, Bpk Makmur Dukunparanormal di
Desa Samudera Jaya. 2
Orang-orang yang sering melakukan praktik sesajen dan bertugas sebagai
penunggu atau
penjaga Ngandang
beras penjaga
pendaringandapur di Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara ada 2 orang yaitu: Ibu Rodiyah Penunggu pendaringan
ngandang beras, dan Ibu Jami Penunggu pendaringan ngandang beras.
3 Tokoh Agama atau ulama di Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma
Jaya ada 1 orang yaitu: Ust. Muslim S.Ag. b.
Data Sekunder Data yang bersifat pelengkap atau data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh orang lain. Dan dapat juga diperoleh dari kantor Desa dan Kecamatan, buku, majalah,
internet dan koran yang membahas tentang sesajen dan walimatul „ursy.
11
3. Teknik Pengumpulan Data