Hasil Wawancara Dengan Ulama Tokoh Agama Desa Samudera Jaya
Nama : Muslim
Usia : 33 Tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kp. Sasak Desa Segera Jaya Taruma Jaya Bekasi
1. Apakah bapak mengetahui adanya tradisi sesajen ketika acara walimatul
‘ursy di Desa Samudera Jaya?
Iya, saya mengetahui tentang adanya tradisi sesajen yang digunakan oleh masyarakat Desa Samudera Jaya sebagai pelengkap acara walimatul „ursy.
2. Apakah bapak mengetahui dari mana tradisi sesajen di Desa Samudera Jaya
berasal?
Kalau untuk asal atau keberadaan tradisi sesajen saya kurang begitu mengetahui. Namun sedikit yang saya dengar bahwa dulunya nenek moyang yang tinggal di
Desa Samudera Jaya ini adalah orang-orang Jawa dan mungkin karena hal demikian sehingga tradisi sesajen ini bisa sampai.
3. Apakah bapak mengetahui sejak kapan tradisi sesajen sampai kepada
masyarakat Desa Samudera Jaya? Mengapa bisa sampai kepada msyarakat Desa Samudera Jaya?
Proses ini terjadi sudah sangat lama, bisa dikatakan sudah berasal dari nenek moyang kita yang mempercayai adanya pemikiran-pemikiran yang religius.
Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat guna mencapai sesuatu keinginan atau terkabulnya sesuatu yang bersifat duniawi.
4. Apa dalil dan argumentasi bapak tentang tradisi sesajen ini yang sudah
tumbuh dan melekat pada masyarakat Desa Samudera Jaya?
Budaya dan adat kebiasaan yang bertentangan dengan agama Allah itu dilarang, contohnya seperti: budaya syirik yang diantaranya menjadikan makhluk-makhluk
yang sholeh sebagai perantara dalam beribadah, memberi kurban atau sesajian untuk para roh yang ditakuti dan diagungkan, bersumpah dengan selain nama
Allah dan seterusnya. Budaya dan ritual orang-orang musyrik baik zaman dahulu maupun zaman sekarang. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surat Al-
An‟am ayat 136.
5. Bagaimana pendapat bapak tentang praktek sesajen yang digunakan ketika