6
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan mengenai sesajen maka pada pembahasan skripsi ini penulis hanya membahas sesajen yang digunakan pada pelaksanaan
walimatul „ursy yang hidup pada masyarakat dan sudah menjadi tradisi di Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara. Adapun permasalahan
pokok yang akan diteliti dan diuraikan dalam skripsi ini adalah: 1.
Bagaimana proses walimatul „ursy yang menggunakan sesajen pada masyarakat Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara?
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang sesajen yang digunakan pada
pelaksanaan walimatul „ursy di Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui proses walimatul „ursy yang menggunakan sesajen yang
dilakukan masyarakat Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara.
2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap penggunaan sesajen yang
dilakukan pada acara walimatul „ursy di Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara.
7
D. Riview Studi Terdahulu
Penelitian seputar tradisi sesajen belum banyak penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, apalagi penelitian tentang sesajen yang dijadikan tradisi
dalam sebuah acara walimatul „ursy. Dari hasil penelusuran, penulis hanya menemukan tema tentang “AKULTURASI BUDAYA ANTARA TRADISI
SUNDA WIWITAN DENGAN ISLAM DALAM BENTUK RITUAL SESAJEN DI DESA NARIMBANG, KECAMATAN CONGGEANG, KABUPATEN
SUMEDANG”. Penelitian ini ditulis oleh Pipit Pitriani mahasiswa Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran
Islam. Penelitian
ini mengidentifikasikan
penelitiannya pada wilayah kajian ilmu Komunikasi Antar Budaya dan pada wilayah kajian Ilmu Dakwah, karena penelitian ini erat kaitannya dengan Agama
dan Kemasyarakatan. Isi dari temuan dan analisisnya meliputi: ritual sesajen bulan keempat, bulan ketujuh dan kelahiran, ritual sesajen sunatan, ritual sesajen
pernikahan, ritual sesajen kematian, ritual sesajen ketika bepergian jauh, ritual sesajen pada acara-acara keagamaan, ritual sesajen ketika menanam padi atau
menuai panen padi, ritual sesajen ketika membangun gedung, dan ritual sesajen ketika membeli barang yang berharga.
Peneliti ini pun merumuskan masalah utamanya dengan pertanyaan: Apa makna pada sesajen yang masih dilakukan oleh masyarakat Narimbang sekarang?
Dan Bagaimanakah proses perubahan makna pada sesajen itu terjadi?. Hasil dari penelitian yang disimpulkan oleh penulis skripsi itu sendiri
menyimpulkan bahwa proses perubahan atau pengalihan makna pada penggunaan
8
sesajen ini sudah berlangsung lama sekitar tahun 1990-an. Setelah menggunakan berbagai macam cara, seperti ceramah, pendekatan personal serta pendekatan
melalui tradisi, makna yang terkandung di dalam sesajen sekarang sudah ada perubahan. Perubahan ini bukan pakem atau bersifat tetap, tapi perubahan ini
adalah siasat agar masyarakat berkenan meninggalkan niat penyajian sesajen untuk hal-hal yang selain Allah SWT.
Sedangkan dalam skripsi ini, penulis membedakan pembahasan penelitian dari skripsi yang sudah ada di atas dengan perbedaan, yaitu pada skripsi ini
menjelaskan bagaimana proses walimatul „ursy yang menggunakan sesajen pada masyarakat Desa Samudera Jaya Kecamatan Taruma Jaya Bekasi Utara dan
bagaimana pula tinjauan hukum Islam tentang sesajen tersebut. Dalam kesimpulan yang dihasilkan skripsi ini, sesajen merupakan tradisi yang sudah
melekat pada masyarakat Desa Samudera Jaya dan dijadikan sebagai budaya dalam acara
walimatul „ursy. Skripsi ini juga menjelaskan bagaimana antara tradisi atau kebiasaan yang sudah berlaku dikaitkan dengan pandangan secara
hukum Islam.
E. Metode Penelitian