Pengujian Hipotesis II Hasil dan Pembahasan 1. Uraian Data

4. Pengujian Hipotesis II

Dengan menggunakan metode stepwise maka dapat ditentukan variabel- variabel mana yang paling efisien didalam membedakan antar bank yang bermasalah dan bank yang tidak bermasalah. Mahalanobis distance akan digunakan untuk prosedur stepwise guna menentukan variabel yang memiliki kekuatan terbesar mendiskriminasi. Prosedur stepwise dimulai memasukkan variabel yang akan memaksimumkan Mahalanobis distance antar group. Dalam hal ini minimum significant value 0.05 digunakan sebagai syarat entry variabel dan Mahalanobis D2 digunakan untuk memilih variabel. Hasil dari pengujian hipotesis II ditunjukkan pada tabel 4.8 untuk model Altman. Tabel 4.8 Variables EnteredRemoveda,b,c,d Model Altman Step Entered Min. D Squared Statistic Exact F Statistic Between Groups Statistic df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. 1 WCTA 4.988 Bank Tidak Bermasalah and Bank Bermasalah 78.375 1 75.000 2.83E-013 2 MVEBVD 5.721 Bank Tidak Bermasalah and Bank Bermasalah 44.355 2 74.000 2.18E-013 At each step, the variable that minimizes the overall Wilks Lambda is entered. a Maximum number of steps is 10. b Maximum significance of F to enter is .05. c Minimum significance of F to remove is .10. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation. 56 Tabel 4.9 Wilks Lambda Model Altman Step Number of Variables Lambda df1 df2 df3 Exact F Statistic df1 df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. Statistic 1 1 .489 1 1 75 78.375 1 75.000 .000 2 2 .455 2 1 75 44.355 2 74.000 .000 Tabel 4.8 menyajikan variabel mana saja dari lima variabel pada model Altman yang bisa dimasukkan entered dalam persamaan diskriminan dimulai dari variabel yang memiliki angka F statistik terbesar. Pada tahap pertama angka F hitung variabel WCTA adalah yang terbesar, mencapai 78.375. Sehingga pada tahap pertama ini variabel WCTA terpilih. Selanjutnya pada tahap kedua diikuti oleh variabel MVEBVD. Kedua variabel ini memiliki angka signifikan lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian, dari lima variabel yang dimasukkan untuk rasio keuangan model Altman hanya ada dua variabel yang signifikan. Sehingga, variabel WCTA dan MVEBVD secara signifikan mempengaruhi bermasalah atau tidaknya suatu bank, serta hasil stepwise ini mampu membedakan metode kondisi bank berdasarkan pada nilai Wilk’s Lambda dan nilai minimum Mahalanobis distance. 57 Tabel 4.10 Variables in the Analysis Model Altman Step Tolerance Sig. of F to Remove Min. D Squared Between Groups 1 WCTA 1.000 .000 2 WCTA .991 .000 1.128 Bank Tidak Bermasalah and Bank Bermasalah MVEBVD .991 .021 4.988 Bank Tidak Bermasalah and Bank Bermasalah Untuk tabel 4.10 menunjukkan perincian dari proses stepwise pada tabel sebelumnya. Pada step 1, variabel WCTA adalah variabel pertama yang masuk ke dalam model diskriminan. Hal ini disebabkan variabel tersebut mempunyai angka Sig. of F to Remove yang paling sedikit, yakni 0,000 jauh dibawah 0,05. Kemudian pada step 2, dimasukkan variabel kedua yakni MVEBVD yang mempunyai angka Sig. of F to Remove dibawah 0,05 yakni 0,021. Tabel 4.11 Eigenvalues Model Altman Function Eigenvalue of Variance Cumulative Canonical Correlation 1 1.199a 100.0 100.0 .738 a First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis. Pada tabel eigenvalues model Altman merupakan rasio antara jumlah kuadrat dalam kelompok dengan jumlah kuadrat antar kelompok. Persamaan diskriminan yang dihasilkan tersebut mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1.199 yang mampu menjelaskan 100 nilai koreksi antara persamaan diskriminan dengan kelompok yang telah didefinisikan diukur dengan nilai canonical 58 correlation sebesar 0,738 yang berarti bahwa hubungan antara persamaan diskriminan dengan kelompok yang telah didefinisikan sebesar 73,8. Sementara kemampuan persamaan diskriminan mampu menjelaskan varians dari variabel dependen yang diperoleh dari nilai canonical correlation yang dikuadratkan sehingga diperoleh nilai 0,5446 atau 54,46 varians dari variabel dependen yang hendak dibedakan oleh variabel independen dapat dijelaskan melalui persamaan diskriminan yang telah dihasilkan. Hasil pengujian hipotesis II untuk model Springate adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 Variables EnteredRemoveda,b,c,d Model Springate Step Entered Min. D Squared Statistic Exact F Statistic Between Groups Statistic df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. 1 WCTA 4.988 Bank Tidak Bermasalah and Bank Bermasalah 78.375 1 75.000 2.83E-013 At each step, the variable that maximizes the Mahalanobis distance between the two closest groups is entered. a Maximum number of steps is 8. b Maximum significance of F to enter is .05. c Minimum significance of F to remove is .10. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation. Tabel 4.13 Wilks Lambda Model Springate Step Number of Variables Lambda df1 df2 df3 Exact F Statistic df1 df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. Statistic 1 1 .489 1 1 75 78.375 1 75.000 .000 59 Tabel 4.12 menyajikan variabel mana saja dari empat variabel pada model Springate yang bisa dimasukkan entered dalam persamaan diskriminan dimulai dari variabel yang memiliki angka F statistik terbesar. Pada tahap pertama angka F hitung variabel WCTA adalah yang terbesar, mencapai 78.375. Sehingga pada metode stepwise ini hanya variabel WCTA yang terpilih. Variabel WCTA ini memiliki angka signifikan lebih kecil dari 0.05, dengan demikian, dari empat variabel yang dimasukkan untuk rasio keuangan model Springate hanya ada satu variabel yang signifikan. Sehingga, variabel WCTA secara signifikan mempengaruhi bermasalah atau tidaknya suatu bank, serta hasil stepwise ini mampu membedakan metode kondisi bank berdasarkan pada nilai Wilk’s Lambda dan nilai minimum Mahalanobis distance. Tabel 4.14 Variables in the Analysis Model Springate Step Tolerance Sig. of F to Remove 1 WCTA 1.000 .000 Untuk tabel 4.14 menunjukkan perincian dari proses stepwise pada tabel sebelumnya. Pada metode stepwise ini hanya variabel WCTA yang masuk ke dalam model diskriminan. Hal ini disebabkan variabel tersebut mempunyai angka Sig. of F to Remove yang paling sedikit, yakni 0,000 jauh dibawah 0,05. Tabel 4.15 Eigenvalues Model Springate Function Eigenvalue of Variance Cumulative Canonical Correlation 1 1.045a 100.0 100.0 .715 a First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis. 60 Pada tabel eigenvalues model Springate merupakan rasio antara jumlah kuadrat dalam kelompok dengan jumlah kuadrat antar kelompok. Persamaan diskriminan yang dihasilkan tersebut mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1.045 yang mampu menjelaskan 100 nilai koreksi antara persamaan diskriminan dengan kelompok yang telah didefinisikan diukur dengan nilai canonical correlation sebesar 0,715 yang berarti bahwa hubungan antara persamaan diskriminan dengan kelompok yang telah didefinisikan sebesar 71,5. Sementara kemampuan persamaan diskriminan mampu menjelaskan varians dari variabel dependen yang diperoleh dari nilai canonical correlation yang dikuadratkan sehingga diperoleh nilai 0,5112 atau 51,12 varians dari variabel dependen yang hendak dibedakan oleh variabel independen dapat dijelaskan melalui persamaan diskriminan yang telah dihasilkan. Penelitian ini menjelaskan variabel prediktor mana yang mempunyai discriminating power dalam memprediksi kondisi bermasalah bank pada model Altman maupun model Springate sehingga mendukung hipotesis II yang diajukan oleh peneliti bahwa Model Altman dan Model Springate memiliki variabel prediktor yang mempunyai discriminating power dalam memprediksi kondisi bermasalah bank.

5. Pengujian Hipotesis III