Penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati 2002 dalam Luciana 2006 berusaha untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan bermakna kinerja
keuangan yang diukur dari rasio cadangan penghapusan kredit terhadap kredit, ROA, efisiensi dan LDR antar bank kelompok kategori A, B, dan C. Hasil dari
penelitian ini adalah empat rasio keuangan yang digunakan ternyata rasio ROA, efisiensi, dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan diantara bank-bank
dalam kategori A, B dan C Luciana 2006 meneliti rasio keuangan yang berasal dari laporan laba
rugi, neraca dan laporan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan, adapun rasio keuangan yang berasal dari laporan laba rugi dan
neraca yang digunakan adalah : profit margin, likuiditas, efisiensi, profitabilitas, financial leverage
, posisi kas dan pertumbuhan. Sedangkan rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas adalah yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan kebangkrutan bank di Indonesia dilakukan oleh Etty M. Nasser dan Titik Aryati 2000 menyimpulkan
bahwa dengan uji univariat ada dua jenis rasio yang signifikan yang membedakan bank sehat dan bank gagal yaitu rasio EATAR dan OPM. Untuk rasio keuangan
yang dominan mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan bank adalah EATAR dan PBTA melalui analisis Stepwise Statistic, dan dengan analisis Casewise
Statistic dapat diketahui tingkat keberhasilan keseluruhan dari fungsi diskriminan
dan untuk peramalan empat tahun sebelum bangkrut adalah 67,6. Penelitian ini
23
menggunakan bank go public sebagai sampel. Variabel bebas yang digunakan adalah beberapa rasio-rasio keuangan model CAMEL yaitu CAR1, CAR2, ETA,
RORA, ALR, NPM, OPM, ROA, ROE, BOPO, PBTA, EATAR, dan LDR. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah financial distress dengan dua
alternatif yaitu bank sehat dan bank gagal. Adnan dan Taufiq 2001, menguji model Altman dengan menggunakan
sampel sebanyak 50 bank di Indonesia yang terdiri atas 25 bank yang terlikuidasi dan 25 bank yang tidak terlikuidasi. Dan disimpulkan bahwa model Altman dapat
digunakan dalam memprediksi kebangkrutan dunia perbankan di Indonesia. Hadad, dkk 2004 melakukan penelitian untuk membentuk model
prediksi kepailitan bank umum di Indonesia baik secara umum maupun untuk masing-masing kelompok bank umum di Indonesia berdasarkan laporan keuangan
bank yang bersangkutan. Metode yang digunakan adalah analisis faktor dan regresi logistik. Data yang digunakan merupakan data bulanan periode Januari
1995 sampa dengan Desember 2000 sebagai populasi desain dan periode Januari 2001 sampai dengan Desember 2003 sebagai populasi validasi. Karena kepailitan
bank tidak terjadi secara tiba-tiba, model prediksi yang dibangun meliputi model prediksi 3 bulan MP3, 6 bulan MP6, dan 12 bulan MP12 sebelum pailit. Uji
goodness of fit dilakukan berdasarkan Chi-square Hosmer and Lemeshow test
sedangkan uji signifikansi koefisien regresi tidak dilakukan mengingat penelitian ini menggunakan data populasi bukan sampel. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari ketiga model prediksi yang berhasil dibangun ternyata hanya MP3 yang layak dipergunakan sebagai model prediksi kepailitan bank umum di
24
Indonesia. Pada tataran permodelan, MP3 memiliki akurasi klasifikasi 94,9 persen default cut-off = 0,5 atau 94,2 persen spesifikasi cut-off = 0,939, sedangkan
pada tataran validasi model memiliki akurasi klasifikasi 82,6 default cut-off = 0,5 atau 89,8 persen spesifikasi cut – off = 0,939. Model prediksi kepailitan
untuk masing-masing kelompok bank juga dibangun dengan formula MP3 melalui substitusi dummy kelompok bank.
Studi Luciana dan Winny 2005 dengan sampel penelitian yang terdiri atas 16 bank sehat, 2 bank yang mengalami kebangkrutan dan 6 bank yang
mengalami kondisi kesulitan keuangan. Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rasio keuangan CAMEL memiliki daya klasifikasi atau daa prediksi untuk kondisi bank yang mengalami kesulitan keuangan dan bank yang
mengalami kebangkrutan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa rasio CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan BOPO secara statistik berbeda untuk
kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO secara
statistik berbeda untuk kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang tidak bangkrut dan tidak mengalami kondisi kesulitan
keuangan. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang secara statistik signifikan memprediksi kondisi
kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan. Robert Cristhian Santoso 2006, melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar ketepatan antara metode prediksi kebangkrutan
25
model Altman, model Springate, model Internal Growth Rate, model Grover terhadap kebijakan Bank Indonesia, studi kasus pada bank-bank yang dilikuidasi
tahun 1999. Penelitian tersebut membuktikan bahwa keempat model tersebut dapat digunakan untuk menganalisa keadaan bank-bank di Indonesia.
Ryan Ariafinanda 2006, melakukan penelitian kebangkrutan terhadap sektor perbankan tahun 1998 dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan model Altman, hasilnya membuktikan bahwa model Altman tepat dalam memprediksi kondisi kebangkrutan bank di Indonesia.
Siti Eros Rosidah 2009, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan kondisi ekonomi terhadap kinerja
keuangan dalam bentuk integrasi rasio keuangan model Altman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 19 bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, dan hasilnya membuktikan bahwa model Altman tepat digunakan dalam memprediksi kebangkrutan bank di Indonesia dengan tingkat ketepatan
sebesar 84,6. Endri 2009, melakukan penelitian tentang prediksi kebangkrutan bank-
bank syariah di Indonesia yakni Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah Indonesia periode 2005-2007 dengan
menggunakan model Altman Z-Score. Hasil penelitian membuktikan bahwa semua sampel bank syariah tersebut diprediksi akan bangkrut. Untuk lebih jelas,
penelitian-penelitian terdahulu tentang kebangkrutan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
26
Tabel 2.1 Daftar Penelitan Terdahulu Untuk Kondisi Bermasalah
Tahun Nama Peneliti
Masalah yang Diteliti
1966 Beaver
Prediksi kebangkrutan dengan menggunakan enam kelompok rasio keuangan yang dianalisis dengan menggunakan metode
univariat
1968 Altman
Prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode MDA Z-Score.
1980 Ohlson
Prediksi kebangkrutan menggunakan model analisa logit kondisional untuk menghilangkan masalah MDA
1984 Altman
Meneliti ulang prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode MDA dengan memasukkan dimensi internasional,
yang mengubah formula Z-Score.
2001 Adnan dan
Taufiq Prediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan model
Altman Z-Score. 2003
Haddad, dkk. Meneliti indicator kepailitan di Indonesia sebagai EWS pada
stabilitas system keuangan dengan menggunakan teknik penelitian logit dan diskriminan analisis.
2004 Liza Angelina
Perbandingan EWS untuk memprediksi kebangkrutan bank umum di Indonesia dengan membandingkan model logit,
MDA, dan trait recognition.
2004 Margaretta
Fanny Sylvia Saputra
Meneliti tentang opini audit going concern, kajian berdasarkan model prediksi kebangkrutan Altman, Springate, Zmijewski.
2007 Arga Fajar
Santosa Linda Kususmaning
Wedari Meneliti tentang factor-faktor yang mempengaruhi
kecendrungan opini audit going concern dengan model prediksi kebangkrutan Zmijewski, Altman, Revisi Altman, dan
Springate.
2007 J. Efrim Boritz,
dkk. Penelitian tentang prediksi kegagalan bisnis di Kanada dengan
menggunakan model Altman, Ohlson, Springate, Legault Veronneau.
2009 Endri
Meneliti tentang prediksi kebangkrutan bank-bank syariah di Indonesia dengan menggunakan model Altman Z-Score.
Sumber : Diolah dari berbagai jurnal dan hasil penelitian. C. Kerangka Pemikiran
Untuk dapat mengetahui terjadinya kondisi bermasalah pada bank dapat menggunakan metode Altman dengan menggunakan DA, yang terdiri atas lima
27
variabel yakni Working Capital to Total Assets, Retained Earnings to Total Assets, Earnings Before Interest Tax to Total Assets, Market Value of Equity to
Book Value of Debt , dan Sales to Total Assets. Kemudian analisa metode Altman
dilakukan dengan menggunakan data kelima variable tersebut, hasil analisa dari metode Altman dapat dibagi dalam beberapa kategori yakni bank yang
dikategorikan bermasalah dan bank yang sehat. Sehingga dengan menggunakan analisis terhadap bank dengan menggunakan metode Altman Z-Score dapat
diketahui apakah bank tersebut bermasalah atau tidak. Selanjutnya
menggunakan metode
Springate dengan DA yang terdiri atas empat variabel yakni, Working Capital to Total Assets, Net Profit Before Interest
and Taxes to Total Assets, Net Profit Before Taxes to Current Liability dan Sales To Total Assets.
Kemudian analisa metode Springate dilakukan dengan menggunakan data keempat variabel tersebut, hasil analisa dari metode Springate
dapat dibagi dalam beberapa kategori yakni bank yang dikategorikan bermasalah dan bank yang sehat. Sehingga dengan menggunakan analisis terhadap bank
dengan menggunakan metode Springate dapat diketahui apakah bank tersebut bermasalah atau tidak.
Langkah berikutnya adalah menguji hasil metode Altman dan Springate yang telah dilakukan dengan menggunakan uji DA dapat diketahui variabel apa
saja pada metode Altman dan Springate yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap kebangkrutan perusahaan, sehingga perusahaan lebih memperhatikan
variabel-variabel tersebut dalam laporan keuangannya. Serta dapat diketahui pula
28
dari hasil pengujian kedua model tersebut model manakah yang memberikan prediksi yang lebih tepat untuk kondisi bermasalah bank.
Rasio Keuangan Model Altman :
• WCTA • RETA
• EBITTA • MVEBVD
•
STA Penelitian Model Altman
Bank Bermasalah Bank Sehat
Uji Discriminant Analysis Hasil Model Altman
Hasil Model Springate Uji Discriminant Analysis
Bank Bermasalah Bank Sehat
Penelitian Model Springate Rasio Keuangan
Model Springate : • WCTA
• EBITTA • EBTCL
• STA Laporan Keuangan Bank Go Public yang Mengalami Kondisi
Bermasalah dan Bank yang Sehat
Interpretasi
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
29
D. Hipotesis