Rasio Keuangan Model Springate 1978 Manfaat Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan

8. Rasio Keuangan Model Springate 1978

Springate membuat model prediksi financial distress pada tahun 1978. dalam pembuatannya Springate menggunakan metode yang sama dengan Altman 1968 yaitu MDA. Seperti Beaver 1966 dan Altman 1968, pada awalnya Springate mengumpulkan rasio-rasio keuangan popular yang bias dipakai untuk memprediksi financial distress. Jumlah rasio awalnya yaitu 19 rasio, setelah melalui uji yang sama dengan yang dilakukan Altman, Springate memilih 4 rasio yang dipercaya bisa membedakan antara perusahaan yang mengalami distress dan tidak distress. Sampel yang digunakan berjumlah 40 perusahaan yang berlokasi di Kanada. Model yang dihasilkan Springate adalah sebagai berikut : 5 6 3 1 4 . 66 . 07 . 3 03 , 1 X X X X S + + + = Dimana : 1. X 1 = Working Capital Total Assets 2. X 3 = Net Profit Before Interest Taxes Total Assets 3. X 6 = Net Profit Before Taxes Current Liability 4. X 5 = Sales Total Assets Springate mengemukakan nilai cut-off yang berlaku untuk model ini adalah 0.862 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut diprediksi akan mengalami financial distress . Model ini memiliki akurasi 92.5 dalam tes yang dilakukan Springate. Beberapa orang juga telah menguji model ini dan menemukan tingkat akurasi yang berbeda-beda. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan sampel perusahaan yang berbeda-beda pula nilai asset nya. Botheras 1979 menguji model ini atas 50 perusahaan yang nilai asset nya rata-rata US 2.5 Juta dan 21 menemukan tingkat akurasi 88. Sands 1980 menguji model ini pada 24 perusahaan yang rata-rata asset nya US 63.4 Juta dan menemukan tingkat akurasi 83.3.

9. Manfaat Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji manfat yang bisa dipetik dari rasio keuangan seperti Altman 1968 dalam Luciana dan Kristijadi 2003, merupakan penelitian awal yang mengkaji pemanfaatan analisis rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Dengan menggunakan analisis diskriminan, fungsi diskriminan akhir yang digunakan untuk mempediksi kebangkrutan perusahaan memasukkan rasio keuangan berikut: Working Capital Total Assets, Retained Earnings Total Assets, Earnings Before Interest and Taxes Total Assets, Market Value Equity Book Value of total debt, Sales Total Assets. Secara umum disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan tersebut bisa digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan pendekatan multivariat. Dengan kata lain, pendekatan multivariat rasio keuangan bisa memberikan hasil yang lebih memuaskan. Thomson 1991 dalam Luciana dan Winny 2005 yang menguji manfaat rasio CAMEL dalam memprediksi kegagalan bank di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat statistik regresi logit, Whalen dan Thomson 1988 dalam Luciana dan Winny 2005 menemukan bahwa rasio keuangan CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating bank. 22 Penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati 2002 dalam Luciana 2006 berusaha untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan bermakna kinerja keuangan yang diukur dari rasio cadangan penghapusan kredit terhadap kredit, ROA, efisiensi dan LDR antar bank kelompok kategori A, B, dan C. Hasil dari penelitian ini adalah empat rasio keuangan yang digunakan ternyata rasio ROA, efisiensi, dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan diantara bank-bank dalam kategori A, B dan C Luciana 2006 meneliti rasio keuangan yang berasal dari laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan, adapun rasio keuangan yang berasal dari laporan laba rugi dan neraca yang digunakan adalah : profit margin, likuiditas, efisiensi, profitabilitas, financial leverage , posisi kas dan pertumbuhan. Sedangkan rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas adalah yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

B. Penelitian Terdahulu