Altman dan Model Springate memiliki ketepatan untuk memprediksi kondisi bermasalah.
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Pada Test of Equality of Group Means untuk model Altman didapatkan hasil bahwa variabel rasio keuangan WCTA, RETA, dan MVEBVD memiliki
perbedaan yang signifikan antara kondisi bank yang tidak bermasalah dengan bank yang bermasalah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang telah dilakukan oleh Siti Rodliyah 2005, Ryan Aryafinanda 2006, Muhammad Rifqi 2009 yang menunjukkan bahwa rasio keuangan model
Altman memiliki perbedaan yang signifikan untuk memprediksi kondisi bermasalah.
Untuk Test of Equality of Group Means pada model Springate didapatkan hasil bahwa variabel rasio keuangan WCTA memiliki perbedaan yang signifikan
antara kondisi bank yang tidak bermasalah dengan bank yang bermasalah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh
Muhammad Rifqi 2009 yang menunjukkan bahwa rasio keuangan model Springate memiliki perbedaan yang signifikan untuk memprediksi kondisi
bermasalah. Untuk variabel WCTA pada Model Altman dan Model Springate memiliki
perbedaan yang signifikan antara kondisi bank yang tidak bermasalah dengan bank yang bermasalah disebabkan karena WCTA merupakan rasio likuiditas yang
berarti menunjukkan bahwa seberapa besar kemampuan bank dalam melunasi
69
kewajiban-kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Jika deposan akan menarik atau menguangkan kembali titipannya dan bank tidak mampu membayar maka akan timbul keresahan nasabah. Sehingga
mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong dating ke bank dan jika bank tidak mampu melunasi kewajibannya dengan sendirinya bank tidak lagi dipercaya
masyarakat, sehingga variabel WCTA mampu membedakan kondisi bank yang bermasalah dan bank yang sehat serta mampu mempengaruhi kondisi bermasalah
bank. Hasil penelitian ini juga mendukung teori yang dikemukakan oleh Agus Daryanto 1991 yakni tidak ada bank yang bangkrut karena rentabilitas, tapi
suatu bank akan bangkrut karena likuiditas. Untuk variabel RETA pada model Altman memiliki perbedaan yang
signifikan antara bank yang tidak bermasalah dan bank yang bermasalah disebabkan karena variabel RETA merupakan rasio profitabilitas yang
menunjukkan bahwa apabila bank memiliki tingkat laba yang cukup maka keuntungan bank tersebut dapat dibagi kepada pemegang saham dan atas
persetujuan pemegang saham sebagian dari laba dapat disisihkan sebagai cadangan. Sehingga dengan bertambahnya cadangan akan menaikkan kredibilitas
bank tersebut dimata masyarakat. Profitabilitas dari bank dengan modal bank kuat maka membuat deposan
tidak perlu merasa bimbang terhadap risiko seandainya simpanannya tidak dapat dilunasi oleh bank. Modal besar akan menutupinya jika terjadi kerugian atau
risiko bank. Sebaliknya jika profitabilitas bank kecil maka bank akan mempunyai
70
sedikit cadangan yang apabila bank tersebut mengalami financial distress maka bank akan sulit untuk menutupi kerugian-kerugian dan risiko bank. Sehingga
variabel RETA memiliki perbedaan yang signifikan antara kondisi bank yang tidak bermasalah dengan bank yang bermasalah.
Untuk variabel MVEBVD pada model Altman memiliki perbedaan yang signifikan antara bank yang tidak bermasalah dan bank yang bermasalah
disebabkan karena variabel MVEBVD merupakan rasio leverage yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban dari nilai pasar modal sendiri saham biasa. Dalam rasio leverage
juga menunjukkan proporsi hutang perusahaan, apabila hutang perusahaan semakin besar maka semakin besar pula risiko perusahaan mengalami
kebangkrutan. Sehingga variabel MVEBVD mampu membedakan kondisi bank yang bermasalah dan bank yang sehat serta mampu mempengaruhi kondisi
bermasalah bank. Berdasarkan classification result model Altman diperoleh hasil bahwa
model Altman memiliki tingkat ketepatan untuk memprediksi kondisi bermasalah suatu bank sebesar 94,8, begitu pula dengan classification result yang diperoleh
dari model Springate yakni sebesar 94,8. Hal ini menunjukkan bahwa menurut peneliti tidak terdapat klasifikasi yang berbeda yang ditunjukkan oleh model
Altman maupun model Springate karena hasil prosentase ketepatan klasifikasi yang sama nilainya. Untuk model Altman terdapat 3 variabel rasio keuangan yang
berbeda signifikan untuk kondisi bank, sementara model Springate hanya terdapat 1 variabel rasio keuangan yang berbeda signifikan. Selain itu model Altman dari
71
segi variabel prediktor yang mempunyai discriminating power memiliki 2 variabel rasio keuangan yang menjadi prediktor yakni WCTA dan MVEBVD,
sementara untuk model Springate hanya terdapat satu variabel yang memiliki discriminating power
. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siti Rodliyah 2005, Robert Cristian Santoso 2006, Ryan
Aryafinanda 2006 yang menyatakan bahwa model Altman memiliki tingkat ketepatan dalam memprediksi kondisi bermasalah bank perusahan. Untuk
ketepatan model Springate maka hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Robert Cristian Santoso 2006 dan Muhammad
Rifqi 2009 yang menyatakan bahwa model Springate memiliki tingkat ketepatan dalam memprediksi kondisi bermasalah bank perusahan.
72
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini yang menggunakan dua model rasio keuangan yakni model Altman dan model
Springate maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain : 1. Rasio keuangan model Altman memiliki perbedaan yang signifikan antara
bank yang bermasalah dengan bank tidak bermasalah yang ditunjukkan oleh variabel WCTA, RETA dan MVEBVD. Untuk rasio keuangan model
Springate juga memiliki perbedaan yang signifikan antara bank yang bermasalah dengan bank tidak bermasalah yang ditunjukkan oleh variabel
WCTA. 2. Pada model Altman variabel predictor yang mempunyai discriminating
power adalah WCTA dan MVEBVD. Untuk model Springate variabel
predictor yang mempunyai discriminating power adalah adalah WCTA. 3. Berdasarkan classification result model Altman dan model Springate
memiliki ketepatan dalam memprediksi kondisi bermasalah bank dengan tingkat akurasi yang sama yakni sebesar 94.8.
C. Implikasi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian- penelitian di bidang keuangan yang menggunakan model Altman dan Model
73