Rata-rata nilai variabel EBITTA dalam memprediksi kondisi bank adalah 0.033 per triwulannya dengan standar deviasi 0,037 dan minimum nilai variabel
EBITTA untuk memprediksi kondisi bank adalah sebesar -1,244 serta maksimum nilai variabel EBITTA untuk memprediksi kondisi bank adalah sebesar 3,002.
Untuk rata-rata nilai variabel EBTCL dalam memprediksi kondisi bank adalah -0,077 per triwulannya dengan standar deviasi 0,127 dan minimum nilai
variabel EBTCL untuk memprediksi kondisi bank adalah sebesar -1,106 serta maksimum nilai variabel EBTCL untuk memprediksi kondisi bank adalah sebesar
0,038. Rata-rata nilai variabel STA dalam memprediksi kondisi bank adalah
0.077 per triwulannya dengan standar deviasi 0,051 dan minimum nilai variabel STA untuk memprediksi kondisi bank adalah sebesar 0,026 serta maksimum nilai
variabel STA untuk memprediksi kondisi bank adalah sebesar 0,350.
2. Penentuan Kategori Kriteria Sampel Bank
Untuk mengetahui bank tersebut termasuk kategori sampel bank bermasalah atau bank sehat maka dapat dilihat dari net operating income masing-
masing bank, apabila bank tersebut net operating income nya negatif selama dua tahun berturut-turut maka bank tersebut dikategorikan sebagai bank bermasalah.
Tabel 4.3 berikut merupakan hasil dari net operating income masing-masing bank.
51
Tabel 4.3 Net Operating Income Sampel Bank
Dalam Jutaan Rupiah
Pe rio d e BC IC BEKS
MA YA BA BP PNBN MEG A NISP
Tw I 2007 34612
-10562 17537
16645 285385 168896 114979
Tw II 2007 49006
-6142 31495
22062 663585 389595 194875
Tw III 2007 81536
-1153 46014
24878 1020575 580300 287542
Tw IV 2007 -166056
-26084 58705
34399 1358399 746116 349347
Tw I 2008 13771
-1042 22285
6982 326003 202563 76278
Tw II 2008 43973
-4250 40054
9546 745286 374092 208512
Tw III 2008 49084
-4361 40573
7002 985782 529886 322433
Tw IV 2008 -6949961
-34202 59996
24090 1121626 673437 452092
Tw I 2009 247584
-26307 10829
-11257 203529 165370 103657
Tw II 2009 74855
-27237 27864
2402 528474 374229 233466
Tw III 2009 115825
-56428 47358
6770 955908 428515 439644
Ko nd isi 1 1 0 0 0
Sumber : Laporan Keuangan Bursa Efek Indonesia Dari data net operating income tersebut maka diperoleh kategori bahwa
bank-bank yang memenuhi kriteria masuk dalam kategori 1 bank bermasalah terdapat 2 bank yakni Bank Mutiara, Tbk dan Bank Eksekutif Internasional, Tbk.
Sisanya masuk kedalam kategori 0 atau bank tidak bermasalah.
3. Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 diuji dengan menggunakan alat uji statistik analisis diskriminan dua faktor. Uji ini dipilih karena pengujian dilakukan dengan variabel
dependen yang terdiri dari dua kategori yaitu : kategori 0 untuk kondisi bank tidak bermasalah dan 1 untuk kondisi bank bermasalah.
Langkah pertama dalam analisis diskriminan terlihat pada tabel Analysis Case Processing Summary
untuk model Altman dan model Springate menunjukkan bahwa ada tidaknya data yang hilang. Berdasarkan hasil tabel
52
tersebut untuk kedua model Altman dan Springate dengan jumlah sampel sebesar 77 menunjukkan bahwa data lengkap dan tidak ada satupun data yang hilang.
Tabel 4.4 Analysis Case Processing Summary Model Altman
Unweighted Cases N
Percent
Valid 77
100.0
Missing or out-of-range group codes
.0 At least one missing
discriminating variable .0
Both missing or out-of- range group codes and at
least one missing discriminating variable
.0 Excluded
Total .0
Total 77
100.0
Tabel 4.5 Analysis Case Processing Summary Model Springate
Unweighted Cases N
Percent Valid
77 100.0
Missing or out-of-range group codes
.0 At least one missing
discriminating variable .0
Both missing or out-of- range group codes and at
least one missing discriminating variable
.0 Excluded
Total .0
Total 77
100.0
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan faktor-faktor apa yang signifikan membedakan antara dua kelompok tersebut. Dalam hal ini digunakan
dua statistik uji, yaitu Wilk’s Lambda dan F test. Nilai Wilk’s Lambda berkisar antara 0 hingga 1. Nilai Wilk’s Lambda mendekati nol menunjukkan arti semakin
53
signifikan karakteristik tersebut membedakan antara dua variasi kelompok. Sebaliknya, nilai Wilk’s Lambda semakin mendekati angka 1, maka variasi data
untuk karakteristik tersebut cenderung sama untuk dua kelompok tersebut. Untuk F test dapat digunakan nilai p-value pada kolom signifikannya dimana :
• Sig. 0,05, maka tidak ada perbedaan antar group. • Sig. 0,05, maka terdapat perbedaan atar group
Tabel 4.6 Tests of Equality of Group Means Model Altman
Wilks Lambda
F df1
df2 Sig.
WCTA .489
78.375 1
75 .000
RETA .794
19.464 1
75 .000
EBITTA .975
1.889 1
75 .173
MVEBVD .809
17.729 1
75 .000
STA .999
.112 1
75 .739
Dari tabel 4.6 Test of Equality of Group Means untuk Model Altman terdapat tiga variabel rasio keuangan yakni WCTA, RETA dan MVEBVD yang
mempunyai angka signifikansi dibawah 0,05 sehingga terdapat perbedaan antar group. Artinya bahwa variabel rasio keuangan WCTA, RETA, dan MVEBVD
mempengaruhi bermasalah atau tidaknya suatu bank. Untuk variabel rasio keuangan EBITTA dan STA mempunyai angka signifikansi diatas 0,05 sehingga
tidak ada perbedaan antar group. Artinya bahwa variabel rasio keuangan EBITTA dan STA menghasilkan nilai yang relatif sama terhadap bermasalah atau tidaknya
suatu bank.
54
Tabel 4.7 Tests of Equality of Group Means Model Springate
Wilks Lambda
F df1
df2 Sig.
WCTA .489
78.375 1
75 .000
EBITTA .975
1.889 1
75 .173
EBTCL .951
3.852 1
75 .053
STA .999
.112 1
75 .739
Dari tabel 4.7 Test of Equality of Group Means untuk Model Springate terdapat satu variabel rasio keuangan yakni WCTA yang mempunyai angka
signifikansi dibawah 0,05 sehingga terdapat perbedaan antar group. Artinya bahwa variabel rasio keuangan WCTA mempengaruhi bermasalah atau tidaknya
suatu bank. Untuk variabel rasio keuangan EBITTA, EBTCL dan STA mempunyai angka signifikansi diatas 0,05 sehingga tidak ada perbedaan antar
group. Artinya bahwa variabel rasio keuangan EBITTA, EBTCL dan STA menghasilkan nilai yang relatif sama terhadap bermasalah atau tidaknya suatu
bank. Penelitian ini menjelaskan variabel-variabel rasio keuangan mana saja dari
kedua model Altman dan Springate yang memiliki perbedaan yang signifikan antara bank yang tidak bermasalah dengan bank yang bermasalah sehingga
mendukung hipotesis I yang diajukan oleh peneliti bahwa rasio keuangan Model Altman dan Model Springate memiliki perbedaan yang signifikan antara bank
yang tidak bermasalah dengan bank yang bermasalah.
55
4. Pengujian Hipotesis II