BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ
A. Sejarah Ringkas Berdirinya PortalInfaq
PortalInfaq sebagai lembaga non profit dan non government organization didirikan atas kepedulian para pendirinya, yang sebagian besar merupakan
professional muslim yang aktif menyalurkan, infaq maupun sedekahnya ke lembag- lembaga penghimpun dana tersebut, namun kala itu mereka masih melihat ada
beberapa hal yang mesti diperbaiki terutama masalah transparansi yang utuh dari sejumlah lembaga amil zakat atas dana zakat yang terkumpul dan digayagunakan,
jika ingin melihat berapa jumlah dana yang terkumpul dan besarnya dana yang telah digunakan tidak dapat dilakukan setiap saat. Dari ketidakutuhan system yang ada
ternyata menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pendiri untuk mendirikan lembaga yang sejenis namun lebih menekankan pada profesionalitas dan networking yang luas
yang outputnya
tidak hanya
berupa laporan
keuangan yang
dapat dipertanggungjawabkan namun juga kejelasan alur distribusi dana ZIS dan Wakaf
Uang muzakki kapada mustahik.
53
Atas dasar itulah maka lahirlah sebuah lembaga yang bernama PortalInfaq dengan badan hukum berupa yayasan yang resmi berdiri pada tanggal 4 Mei 2001,
yang telah dicatatkan dihadapan Nyonya Diah Guntari ListianingsihSoemarwoto, Sarjana Hukum Notaris di Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi dan resmi beroperasi
53
Epri Abdurrahman Rafi’, General Manager PortalInfaq, wawancara pribadi, Jakarta, 5 September 2006
pada tanggal 17 mei 2005.
54
Dapat disimpulkan PortalInfaq didirikan sebagai salah satu bentuk kepedulian professional muslim Indonesia untuk turut serta
menanggulangi masalah social ekonomi umat dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai sarana pengelolaan dana ZIS dan Wakaf Uang.
55
Sebagai sebuah lembaga Amil Zakat PortalInfaq menjunjung tinggi nilai-nilai dasar yang mutlak diperlukan, antara lain ;
1. Amanah
2. Transparan
3. Profesional
4. Inovatif
5. Efisien.
Sedangkan dalam operasionalnya PortalInfaq memegang prinsip-prinsip sebagai berikut ;
56
1. Taat syariah sepenuhnya dalam setiap kegiatan.
2. Non profit. Semua dana yang terhimpun digunakan untuk pemberdayaan umat
dan pengembangan jaringan. 3.
Manajemen professional lewat prosedur yang baku, tekhnologi pendukung yang memadai, dan personil yang tampil.
4. Efisiensi dalam penggunaan biaya dan sumber daya lain.
B. Visi, Misi dan Tujuan