menggunakan metode ini maka setiap pesediaan dicatat secara terperinci pada kartu persediaan atau pada kartu stock yang dibuat untuk setiap
jenis persediaan yang ada. Oleh karena itu jumlah fisik dan nilai persediaan dapat diketahui setiap saat dari pencatatan persediaan yang
diselenggarakan tanpa harus melakukan perhitungan fisik, tetapi tetap perlu dilakukan
minimal setahun sekali. Bila dilihat dari segi pengendalian intern, maka metode perpetual lebih baik, karena setiap saat
persediaan diikuti ada kemungkinan secara berkala dilakukan pencatatan antara saldo gudang dengan saldo menurut buku, bila terdapat selisih
maka dapat dilakukan tindakan secepatnya.
4. Metode Penilaian Persediaan
Menurut Kieso, Weygand, Warfield 2007 : 456, ada empat metode penilaian persediaan, yaitu:
a. Metode identifikasi khusus Spectif Identification Metode ini memerlukan pengidentifikasian biaya historis dari
masing-masing unit persediaan sampai saat penggunaan dengan metode identifikasi khusus. Arus biaya yang selalu dibandingkan dengan arus
biaya barang. Metode identifikasi khusus merupakan suatu pendekatan yang sangat objektif untuk membandingkan biaya historis dengan
pendapatan. Biasanya prosedur identifikasi khusus menggunakan bantuan sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan peralatan yang mampu
membaca laba persediaan. Tetapi prosedur ini biasanya terlalu mahal dan memakan banyak waktu.
23
b. Metode FIFO First In First Out Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa pembebanan biaya dalam
perhitungan harga pokok persediaan adalah harga perolehan barang yang terlebih dahulu masuk. Secara umum dapat dikatakan bahwa barang yang
pertama kali masuk akan dikeluarkan terlebih dahulu sebagai nilai perolehan barang, yang terakhir masuk akan menjadi nilai persediaan
akhir. c. Metode LIFO Last In First Out
Metode ini didasarkan pada asumsi pembebanan biaya dalam perhitungan harga pokok penjualan adalah harga perolehan barang yang
terakhir diperoleh. Dengan demikian nilai persediaan akhir, merupakan nilai akhir dari saldo awal ditambah pembelian pada awal periode,
metode ini akan mencerminkan harga operasional yang lebih wajar karena menilai persediaan pada periode-periode berjalan mencerminkan
nilai pembelian terakhir sehingga telah mencerminkan keadaan sebenarnya.
d. Metode harga pokok rata-rata Average Cost Method Metode ini akan selalu menghitung kembali nilai rata-rata dari
persediaan setiap kali ada pembelian. Harga rata-rata persediaan dihitung dengan membagi jumlah harga dengan jumlah unit bersangkutan.
24
5. Prosedur Audit Atas Persediaan