Audit Atas Persediaan X Kinerja Non KeuanganY

c. Tanggung jawab Tanggung jawab merupakan keberhasilan pengendalian dalam perusahaan tercapai jika pertanggunjawaban secara jelas ditetapkan dan dikomunikasikan pada seluruh bagian organisasi. d. Kinerja Kinerja adalah suatu tugas setiap karyawan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan perusahaan. e. Evaluasi Evaluasi adalah pemeriksaan setiap akhir kerja untuk mengintrofeksi struktur perusahaan.

2. Audit Atas Persediaan X

2 Menurut SAK 2004:14 persediaan adalah aktiva: a tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, b dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, c alam bentuk bahan atau perlengkapan supplier untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Dimensi: a. Prosedur Prosedur meliputi penentuan bahwa skedul persediaan sesuai dengan saldo yang ada di dalam buku besar. 45 b. Prosedur analisis Prosedur analisis rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan rasio sebelumnya, anggaran, dan data persediaan rata-rata. c. Detail transaksi Detail transaksi merupakan prosedur untuk menelusuri dan mengusut data-data persediaan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai pemrosesan transaksi. d. Perhitungan fisik Perhitungan fisik merupakan prosedur untuk memperoleh keyakinan mengenai efektifitas perhitungan persediaan, dan mengukur reliabilitas representasi klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan. e. Keakuratan persediaan Keakuratan persediaan merupakan perhitungan kembali keseluruhan item yang ada didalam daftar persediaan dan memverifikasi keakuratannya.

3. Kinerja Non KeuanganY

Kinerja adalah pencapaian suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan non keuangan. 46 Dimensi: a. Perspektif proses bisnis internal Perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Proses ini memungkinkan unit bisnis untuk memberikan preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahan pelanggan dalam segmen pasar sasaran, dan memenuhi harapan keuntungan finansial yang tinggi para pemegang saham. b. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infra struktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan adalah manusia, sistem, dan prosedur perusahaan.perspektif ini memiliki tiga tujua utama: peningkatan kemempuan pegawai, peningkatan motivasi pemberdayaan dan pensejajaran, serta peningkatan kemempuan sistem informasi. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian No Variabel Dimensi Indikator Skala 47 1 2 3 Audit operasional X 1 Audit atas persediaan X 2 Kinerja Non KeuanganY Operasi manajemen Struktur organisasi Tanggung jawab Kinerja Evaluasi Prosedur inisial Prosedur analitas Detil transaksi Perhitungan fisik Keakuratan persediaan Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Keputusan operasi manajemen. 2. Penyesuaian laporan keuangan. 3. Tugas dan tanggung jawab organisasi. 4. Prosedur struktur organisasi. 5. Pelaporan dibuat dan dipertanggungjawabkan. 6. Resiko bisnis dimonitor dan dipertimbangkan. 7. Program kinerja manajemen. 8. Pembagian tugas sesuai dengan posisi. 9. Pemeriksaan laporan keuangan secara berkala. 10. Memperbaiki kinerja. 1. Menyelidiki jurnal persediaan. 2. Penyesuaian catatan perpectual dengan skedul persediaan. 3. Hubungan persediaan, produksi, dan penjualan. 4. Membandingkan persediaan dan penjualan. 5. Memeriksa penyelesaian produksi dan penjualan. 6. Pergerakan barang dan produksi. 7. Perhitungan kecukupan persediaan. 8. Meneliti pergerakan produksi. 9. Penghitungan kartu persediaan. 10. Mengusut perhitungan persediaan. 1. Proses inovasi 2. Proses operasional 3. Waktu siklus dan velositas Likert Likert Likert 48 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 4. Kemampuan pegawai 5. Motivasi, pemberdayaan, dan pensenjajaran 6. Kemempuan sistem informasi Masing-masing variabel diatas diukur atas dasar tanggapan responden dan pernyataan yang diberikan pada quesioner, yang diukur dengan menggunakn skala 5 tingkat likert pengukuran, yaitu: SS = Sangat setuju, diberi nilai 5 S = Setuju, diberi skor 4 R = Ragu, diberi skor 3 TS = Tidak Setuju, diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1 Penilaian diatas dapat dijelaskan pada ujung sebelah kiri dengan angka rendah menggambarkan suatu jawaban negatif, sedang ujung kanan dengan angka besar menggambarkan jawaban yang positif. 49

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan manufaktur yang berada di wilayah Tangerang. Perusahaan yang diberi kuesioner sebanyak 17 perusahaan, tetapi yang kuesioner yang kembali sebanyak 13 perusahaan. Berikut data dari kantor tersebut: Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur No Nama Perusahaan Manufaktur Alamat 1. PT Cipta Kemas Abadi Jl. Raya Serang KM.11 Bitung Jaya, Cikupa, Tangerang 2. PT Jembo Indonesia Jl. Padjajaran Kec.Gandasari, Jatiuwung, Tangerang 3. PT Alkan Packaging Flexiback Jl.Gatot Subroto KM.54, Jatake, Tangerang 4. PT Panca Prima Eka Brothers Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa Gembor, Jatiuwung,Tangerang 15133 5. PT Pan Brothers Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa Gembor, Jatiuwung,Tangerang 15133 6. PT Jabatek Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa Gembor, Jatiuwung,Tangerang 15133 7. PT Starnesia Nusantara Garment Jl.Gatot Subroto KM.32, Jatake, Tangerang 8. PT OSRAM Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa Gembor, Jatiuwung,Tangerang 15133 50

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

14 239 98

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

0 7 23

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KEUNGGULAN KOMPETITIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Komparatif Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia - Singapura)

8 53 113

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

1 14 94

Pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening. (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 46 133

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 26

CAHAYA NUGRAHANI S4309003

0 2 80

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

0 1 103

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 11