37
Karena, belajar agama yang sesungguhnya adalah mendidik siswa agar tertarik mengamalkan ajaran Islam tanpa ada keterpaksaan.
Muatan yang di tekankan oleh SMPN 4 Kota Tangerang Selatan adalah prilaku akhlak yang tervisualisasi dalam keseharian mereka.
4. Kegiatan Keagamaan di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan
Selain mempunyai kurikulum inti, SMPN 4 Kota Tangerang Selatan juga mempunyai kebijakan dalam mengimplementasikan pendidikan agama
Islam, melaui kegiatan keagamaan di Sekolah. Dalam pelaksanaan pendidikan keagamaan di sekolah, yang paling berperan adalah guru agama
Islam, peran guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya sebagai teladan. Tetapi, guru agama Islam harus mempunyai pengetahuan
agama yang luas, agar dapat memberikan pemahaman yang dalam tentang ajaran Islam. Pelaksanaan kegiatan keagamaan di SMPN 4 Kota Tangerang
Selatan mengacu pada 4 pendekatan yaitu: 1. Peneladanan
Pengaruh yang paling cepat melekat pada diri anak adalah pengaruh yang langsung didengar ataupun dilihat olehnya. Keteladanan yang
ditimbulkan oleh pendidik akan menimbulkan kesan yang baik dimata anak didik, dan mereka akan mencontoh segala tingkah laku yang
dilakukan pendidik. Cara ini cukup cepat untuk mengarahkan anak didik untuk berprilaku lebih baik dan lebih disiplin dari berbagai hal.
Metode keteladanan ini juga di contohkan oleh Rasulullah yang terdapat dalam Al-
Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:
Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
Keteladanan yang diberikan oleh guru kepada siswa diantaranya yaitu, guru selalu menjunjung tinngi terutama dalam hal sopan santun dengan
38
cara mengucapkan salam ketika bertemu dengan siapapun, guru selalu memberi tauladan dalam segala hal contohnya perpenampilan dan cara
berpakaian yang sopan, dan disiplin dalam berbagai . 2. Pembiasaan
Pembiasaan adalah usaha yang sangat praktis untuk membentuk perilaku anak. Dengan membiasakan perbuatan yang baik, maka, sifat anak yang
tidak baik akan berkurang. Membiasakan siswa dengan hal-hal positif dapat memberikan perubahan bagi anak dalam memahami ajaran-ajaran
agama. Guru agama Islam selalu membiasakan siswa dengan hal yang positif
seperti, shalat berjama’ah, shalat sunah dhuha ketika waktu istirahat, beramal, dan lain-lain
Hasil dari membiasakan diri dari berbuat baik adalah terciptanya suatu kebiasaan yang baik, seperti tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis
dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi. 3. Pelatihan
Pemberian latihan-latihan secara intensif bagi siswa, setelah mereka meniru lewat suri tauladan orang tua, guru bahkan tokoh masyarakat,
akan banyak sekali manfaatnya. Untuk itulah orang tua dan guru perlu meluangkan waktu khusus bagi siswa untuk memberikan pelatihan-
pelatihan seperti, bagaimana shalat yang baik, bagaimana bersikap yang baik terhadap orang tua dan sebagainya.
Semakin banyak pengalaman yang di dapat siswa, dalam menjalankan ajaran Islam akan semakin mempercepat proses pencapaian tujuan dalam
pendidikan Isam. Dengan demikian nilai-nilai religius akan semakin tertanam dalam diri siswa.
4. Pengembangan Pemahaman Langkah keempat adalah pemahaman atau memberikan pengertian.
Orang tua maupun guru harus memberikan pemahaman kepada anak, agar anak dapat memfungsikan daya kontrolnya sebelum melakukan
perbuatan. Dengan pemahaman-pemahaman ini, siswa akan semakin
39
menyadari tugas-tugas baik di rumah maupun di sekolah. Namun demikian, memberikan pemahaman kepada siswa bukanlah langkah
tersendiri, melainkan harus berkaitan antara memberi contoh, membentuk kebiasaan, memberikan latihan dan menjelaskan pengertian.
Dengan demikian, semakin dalam pemahaman siswa, semakin mudah siswa untuk keluar dari segala masalah yang dihadapinya.
Kegiatan keagamaam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan yang termasuk kegiatan intrakurikuler sekolah yaitu sebanyak 13 jam
perminggu. Adapun uraian kegiatan tersebut yaitu: Tabel 3
No Jenis Kegiatan Jumlah Jam
Keterangan 1.
Shalat Zuhur 5 Jam
Senin - Jum’at
2. Shalat Dhuha
5 Jam Senin -
Jum’at 3.
Shalat Jum’at dan Keputrian 2 Jam Jum’at
4. Tadarus Al-
Qu’an 1 Jam
Jum’at Jumlah
13 Jam
Berikut teknis kegiatan keagamaan yang ada di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan:
1. Shalat Zuhur Sehubungan dengan jadwal kepulangan sampai sore setiap siswa
beragama Islam diwajibkan mengikuti kegiatan shalat di sekolah. Kegiatan ini dikoordinir oleh guru agama atau mereka yang ditunjuk.
Setiap siswa diharapkan membawa perlengkapan shalat mulai dari mukena, sajadah, sarung, sandal, dan lainnya dan simpan di locker.
Kegiatan Shalat zuhur berjamaah ini dilaksanakan setiap hari di masjid Miftahul Ilmi, dan bersifat wajib bagi seluruh siswa-siswi yang
terbiasa melaksanakan shalat berjamaah, karena bersifat wajib maka jika terdapat siswa-siswi yang tidak melaksanakannya maka akan
mendapat sanksi. Sanksi yang diberikan bertahap yang pertama yaitu diingatkan, kemuadian dinasihati menghadap BK, kemudian dalam
40
membimbing melibatkan orang tua siswa, jika melewati batas sering membersihkan kamar mandi dan terakhir akan mempengaruhi nilai
pada mata pealajaran pendidikan agama Islam. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Persiapan berwudhu b. Shalat zuhur berjamaah
c. Berdo’a
Setelah melaksanakan shalat zuhur berjama’ah siswa-siswi kembali ke kelas untuk belajar sampai waktu pulang.
2. Shalat Duha Kegiatan shalat duha ini bersifat suka rela yang dilaksanakan di
masjid miftahul ilmi pada waktu istirahat, maka tidak ada sanksi bagi siswa-siswi yang tidak melaksanakannya, tetapi bagi siswa-siswi yang
rajin melaksanakan shalat duha akan diberikan penghargaan reward, dan akan mempengaruhi atau menambah nilai pada nilai aplikasi
pendidikan agama Islam. Sedangkan target yang ingin dicapai adalah siswa dapat terbiasa melaksanakan shalat duha. Adapun rincian
pelaksanaannya sebagai berikut: a. Persiapan
b. Berwudhu c. Shalat duha
d. Berdo’a
3. Shalat Jum’at
Kegiatan shalat juma’t ini hanya wajib bagi siswa yang beragama Islam dan diawasi oleh guru, karena bersifat wajib maka jika terdapat
siswa yang tidak melaksanakannya akan mendapatkan sanksi, sanksi inipun sama dengan sanksi yang diberikan bagi siswa-siswi yang tidak
melaksanakan shalat zuhur. Sedangkan target yang ingin di capai adalah siswa dapat melaksanakan shalat jum’at dengan benar. Adapun
rincian pelaksanaannya sebagai berikut:
41
a. Persiapan b. Berwudhu
c. Mendengarkan khutbah d. Shalat ju
m’at berjama’ah e.
Berdo’a 4. Keputrian
Kegiatan keputrian ini wajib diikuti bagi seluruh siswi baik beragama Islam maupun non muslim, yang dilakukan setiap hari
jum’at ketika shalat jum’at sedang berlangsung, adapun sanksi yang diberikan bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan keputrian yaitu
yang pertama, mendapat teguran dari guru, kedua, meminta pengakuan dan perjanjian di hadapan teman kelas lain. sedangkan target yang
ingin dicapai adalah siswa dapat menjadi pribadi wanita yang berakhlak baik. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Masuk ke aula b. Persiapan
c. MC membuka acara d. Membaca ayat suci Al-
Qur’an e. Penyampaian materi oleh petugas, yang lain menyimak
f. Tanya jawab g. Penutupdoa
Setelah kegiatan keputrian selesai seluruh siswi yang beragama Islam bersiap-
siap untuk melaksanakan shalat zuhur berjam’ah. 5. Tadarus Al-
Qur’an Kegiatan tadarus Al-
Qur’an ini bersifat wajib bagi seluruh siswa- siswi yang beragama Islam, yang dilaksanakan di lapangan SMPN 4
Kota Tangerang Selatan, setiap ha ri jum’at sebelum proses belajar
mengajar dimulai, yang dipandu oleh siswa-siswi setiap kelas secara bergiliran yang diawasi oleh guru agama Islam dan dibantu oleh guru
lain, dan bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut diberikan sanksi seperti sa
nksi sahalat zuhur dan jum’at. Sedangkan target yang
42
ingin dicapai adalah siswa mampu membaca Al- Qur’an dan senang
membacanya. Adapun rincian pelaksanaannya adalah siswa membaca Al-
Qur’an di lapangan dengan dipandu oleh dua orang siswa dilanjutkan tausiah oleh siswaguru.
Setiap hari jum’at, SMPN 4 Kota Tangerang Selatan mengadakan pengumpulan amal jum’at. Kegiatan ini bersifat wajib bagi setiap kelas,
yaitu dengan cara rohis kelas mengumpulkan dana di setiap kelas dan menyerahkannya ke guru piket. Adapun nominalnya itu bersifat sukarela,
dan sanksi bagi siswa- siswi yang tidak memberi amal jum’at berupa
teguran. Sedangkan target yang ingin dicapai adalah siswa memiliki kepedulian untuk berbagi dengan yang lain.
Kegiatan keagamaam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan juga membentuk sebuah organisasi keagamaan, yaitu, Badan Zakat, Infak, dan
Shadaqah BAZIS, organisasi ini bergerak mulai dari penerimaan sampai dengan penyaluran zakat, yaitu siswa ikut serta dalam berbagi dengan
masyarakat yang kurang mampu, dengan tujuan selain mendapatkan pengalaman berorganisasi siswa juga dapat terlatih untuk peduli dengan
yang lain. Tidak hanya itu, SMPN 4 Kota Tangerang Selatan juga mengadakan kegitan Peringatan Hari Besar Islam PHBI, kegiatan ini
diadakan setiap hari- hari besar Islam, misalnya Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi
Muhammad SAW, dan lain-lain yang berkaitan dengan hari-hari besar Islam, dalam kegiatan tersebut sekolah mendatangkan penceramah untuk
memberikan tausiah, dan siswa menampilkan kreasi seni misalnya marawis dan tarian daerah salah satunya yaitu tari saman.
Pesantren kilat juga merupakan kegiatan keagamaan yang diadakan setiap bulan ramadhan selama tiga hari sebelum sekolah diliburkan,
kegiatan ini sangat banyak menarik minat siswa, hampir setiap bulan ramadhan, guru agama Islam kewalahan mendata siswa yang ikut pesantren
kilat. Berikut adalah teknis kegiatan PHBI dan Pesanten Kilat.
43
1. PHBI Kegiatan PHBI ini bersifat wajib bagi siswa-siswi yang beragama
Islam, namun tidak terdapat sanksi bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. sedangkan target yang ingin dicapai sebagai
berikut: a. Siswa dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa sejarah umat
Islam b. Siswa dapat mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan rincian pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Siswa bekumpul dilapangan SMPN 4 Kota Tangerang Selatan b. Pembukaan
c. Pembacaan ayat suci Al- Qur’an
d. Siswa mendengarkan
tausiyah dari
penceramah dan
mencatatnya e. Penutup
2. Pesantren Kilat Kegiatan pesantren kilats ini diadakan pada waktu bulan
ramadhan, dan dianjurkan bagi siswa-siswi yang beragama Islam, dan tidak terdapat sanksi bagi siswa-siswi yang tidak mengikuti kegiatan
ini, namun, disarankan untuk mengikuti kegiatan pesantren kilat di luar sekolah. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Siswa datang ke sekolah b. Siswa belajar di kelas dibimbing oleh guru pengajar
c. Siswa melaksanakan tadarus Al- Qur’an dan shalat duha serta zuhur
berjama’ah di masjid d. Pada hari terakhir, siswa dan pembimbing mengadakan acara
berbuka puasa bersama e. Siswa pulang.
44
5. Ektra Kurikuler