Teknik Pengolahan Data Teknik Analisis Data

19 Yaitu merupakan pengkajian data-data dengan memanfaatkan dokumen- dokrmen tertulis, gambar, foto atau benda-benda lain yang berkaitan dengan implementasi pendidikan agama Islam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan. 4. Kuisioner atau yang biasa disebut angket Angket adalah daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator- indikator dari variabel penelitian yang harus dijawab oleh responden. Dengan demikian, dapat diketahui keberhasilan dan kegagalan aplikasi pendidikan agama Islam di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan. Adapun jumlah angket yang disebarkan sebanyak 50, dan sampel yang diambil sebanyak 50, yaitu 25 siswa dan 25 siswi, dengan pertanyaan sebanyak 44 pertanyaan, yang terdiri dari pertanyaan umum untuk siswa dan siswi, pertanyaan khusus untuk siswa, dan pertanyaan khusus untuk siswi. Untuk petanyaan umum jumlah responden sebanyak 50, dan jumlah responden untuk petanyaan khusus, yaitu untuk siswa dan siswi, masing- masing sebanyak 25.

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data selesai dikumpulkan dan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap pengolahan data yaitu: 1. Editing Editing, yaitu memeriksa daftar pertanyaan ang telah diserahkan oleh para responden. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan. Adapun katagori pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah diserahkan adalah: a. Kelengkapan jawaban, yakni apakah tiap pertanyaan dalam daftar pertanyaan sudah ada jawabannya. b. Kejelasan jawaban c. Keseragaman satuan data 20 2. Coding Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden kedalam kategori-kategori. Klasifikasi dilakukan dengan cara member tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Ada dua langkah dalam melakukan coding, yaitu: a. Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan b. Mengalokasikan jawaban-jawaban responden pada kategori-kategori tersebut. 5 3. Tabulating Tabulating adalah membuat tabel jawaban yang sudah diberi kode kategori jawaban, kemudian dimasukkan kedalam tabel setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus prosentase. Dengan demikian dapat tergambar dengan jelas tingkat jawaban alternatif yang terbanyak, sedang dan rendah. Setelah itu peneliti dapat mengambil kesimpulan objektif dari penelitian yang telah dilakukan. 6 Prosentase artinya setiap data setiap alternative jawaban diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden. Pedoman yang peneliti gunakan dalam mencari prosentase setiap data adalah: P = F N X 100 Keterangan : P = Angka persentase F = Frekuensi jawaban responden N = jumlah frekuensi banyaknya responden 5 Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, Cet. Ke- 2, h.44 6 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet, ke-2, h. 191-192 21

F. Teknik Analisis Data

Setelah data diolah menjadi tabel-tabel frekuensi dengan rumus prosentase, kemudian peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan kategori sebagai berikut: 100 = seluruhnya 90-99 = hampir seluruhnya 60-89 = sebagian besar 51-59 = lebih dari setengahnya 50 = setengahnya 40-49 = hampir setengahnya 10-39 = sebagian kecil 1-9 = sedikit sekali = tidak sama sekali Setelah diketahui besaran masing-masing kategori jawaban, kemudian peneliti memberi interpretasi kondisi yang ada pada responden di setiap pertanyaan yang tersedia dalam angket. 7 Adapun indikator dan kisi-kisi instrument sebagai berikut: Tabel.1 Variabel Dimensi Indikator Butir Soal Implementasi Pendidikan Agama Islam Greeting  Pembiasaan memberi salam  Memberi tauladan dengan mengucapkan salam kepada siswa  Guru memberi nasihat kepada siswa agar memberi salam ketika bertemu 1,2 3 4 Shalat Zuhur  Pelaksanaan shalat zuhur be rjama’ah  Sanksi bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat zuhur berjama’ah  Pembiasaan melaksanakan shalat zuhur berjama’ah  Memberi tauladan dengan mengikuti shalat zuhur berjama’ah bersama siswa 5 6 7 8 7 Firda Aulia, “Pelaksanaan Pendidikan Agama Model Sekolah Islam Terpadu Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hikmah Pamulang “. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpuatakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003, hlm. 52,t.d. 22  Guru melakukan pengawasan pada saat shalat zuhur 9 Shalat Dhuha  Pelaksanaan shalat dhuha di sekolah  Reward bagi siswa yang rajin melaksanakan shalat dhuha  Pembiasaan shalat dhuha di sekolah  Guru memberi tauladan dengan melaksanakan shalat huha  Guru memberi nasehat kepada siswa agar melaksanakan shalat dhuha 10 11 12 13 14 Shalat Jum’at  Pelaksanaan shalat jum’at di sekolah  Sanksi bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat jum’at  Pelaksanaan shalat jum’at dengan benar  Guru memberi tauladan dengan cara melaksanakan shalat jum’at di sekolah  Guru memberi nasehat kepada siswa agar melaksanakan shalat jum’at 15 16 17 18 19 Amal Jum’at  Pelaksanaan amal jum’at di sekolah  Sanksi bagi siswa yang tidak memberikan amal  Pelaksanaan amal jum’at dapat menumbuhkan kepedulian untuk berbagi dengan yang lain  Guru memberi nasehat kepada siswa agar beramal 20 21 22 23 Tadarus Al- Qur’an  Pelaksanaan tadarus Al- Qur’an setiap hari jum’at  Sanksi bagi siswa yang tidak mengikuti tadarus Al- Qur’an  Kegiatan tadarus Al- Qur’an membuat siswa dapat membaca Al- Qur’an dan senang membacanya  Guru memberikan tauladan dengan mengikuti kegiatan tadarus Al- Qur’an  Guru mengawasi pelaksanaan kegiatan tadarus Al- Qur’an 24 25 26 27 28 Ta’lim  Pelaksanaan kegiatan ta’lim  Pelaksanaan kegiatan ta’lim menambah pengetahuan siswa  Mat eri ta’lim relevan dengan kehidupan siswa 29 30 31 PHBI  Pelaksanaan kegiatan PHBI di sekolah  Pelaksanaan kegiatan PHBI dapat menambah pengetahuan siswa tentang sejarah umat Islam 32 33 23  Guru mengikuti kegiatan PHBI  Guru memberi nasehat kepada siswa agar mengikuti kegiatan PHBI 34 35 Pesantren Kilat  Pelaksanaan kegiatan pesantren kilat di sekolah  Guru memberi nasehat kepada siswa agar mengikuti kegiatan pesantren kilat 36 37 ZIS  Pelaksanaan kegiatan ZIS  Guru memberi nasehat kepada siswa agar mengikuti kegiatan ZIS 38 39 Keputrian  Pelaksanaan kegiatan keputrian  Sanksi bagi siswi yang tidak mengikuti kegiatan keputrian  Kegiatan keputrian menjadikan siswi memiliki pribadi pribadi yang berakhlak mulia  Guru memberi nasihat kepada siswi agar mengikuti kegiatan keputrian  Guru mengawasi kegiatan keputrian 40 41 42 43 44 24 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Sekolah SMPN 4 Kota Tangerang Selatan