Zikir Usaha Penyucian Nafs Tazkiyat al-Nafs

88

1. Zikir

Obat hati yang pertama adalah dzikrullah, yakni senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menggambarkan dzikir bagi manusia seperti air bagi ikan. Apakah yang akan terjadi bila seekor ikan dikeluarkan dan dipisahkan dari air? Tentu ia akan menggelepar dan akhirnya mati. Demikian pula dzikir merupakan kebutuhan yang niscaya bagi setiap manusia. Tanpa dzikir, hati manusia akan menjadi keras dan akhirnya mati. Mengenai manfaat dzikir, Imam Ibnu Qayyim menulis dalam kitabnya Al-Waabil Ash-Shayyib: ”Dzikir itu menguatkan hati dan ruh. Jika dzikir hilang dari diri seseorang maka hilanglah pula kekuatan hati orang tersebut. Diantara manfaat dzikir adalah: 1 mengusir dan menghancurkan syetan, 2 menjadikan pelakunya diridhai oleh Allah, 3 menghilangkan kegundahan dan kegelisahan, 4 mendatangkan kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman dan kegembiraan, 5 membuat hati dan wajah pelakunya menjadi terang dan bersinar, 6 pelakunya akan dikaruniai kewibawaan dan kesumringahan, 7 pelakunya akan mendapatkan kecintaan Allah, 8 pelakunya akan senantiasa berada dalam pengawasan Allah, sebagaimana firman-Nya ”Ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu.” Betapa banyaknya manfaat dzikir Dalam firman Allah Q.S 13:28 ar-Rad ☺ 89 yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

2. Usaha Penyucian Nafs Tazkiyat al-Nafs

Al-Quran mengisyaratkan bahwa jiwa yang tercemar masih dapat diusahakan untuk menjadi suci kembali, baik dengan usdaha sendiri, melalui pendidikan atau karena anugerah dan rahmat Allah seperti yang diisyaratkan dalam al-Quran 9:103 dan al-Quran 3:164 ⌦ ☺ ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Q.S Al-Imran :164 ☺ ☺ ☺ ⌧ Artinya: sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. 90 Ayat-ayat al-Quran tersebut mengisyaratkan bahwa orang yang sesat masih dimungkinkan untuk dibersihkan jiwanya usaha atau proses penyucian jiwa itu disebut tazkiyat al-Nafs. Tazkiyat bisa dilakukan karena dorongan sendiri, atau didorong oleh orang lain, melalui dakwah, pendidikan atau bahkan paksaan. Menurut Quran 35:18 manusia dapat secara sadar melakukan perbuatan yang dimaksud untuk menyucikan dirinya: ﻪ ﻰآﺰ ﻳ ﺎ ءﺎ ﻰآﺰ و . perbuatan yang dapat mensucikan jiwa seseorang menurut al-Qur’an adalah: a. Pengeluaran infaq harta benda, tersebut dalam Q 92:18 يﺬﻟا ﻲ ﺆ ﺎ ﻟ ﻰآﺰ b. Takut terhadap azab Allah dan menjalankan ibadat shalat, tersebut dalam Q 35:18: ☺ ☺ c. Menjaga kesucian kehidupan seksual, tersebut dalam Q 24:18 ☺ ⌧ d. Menjaga etika pergaulan, seperti yang diisyaratkan dalam Q 24: 27-29 نا ﻴ ﻢﻜﻟ را اﻮ ﺟ ﺎﻓ اﻮ ﺟر ﻮه ﻰآزأ ﻢﻜﻟ Al-Qur’an juga mengisyaratkan bahwa proses tazkiyah itu bisa terjadi melalui ajakan orang lain. Ada empat yang menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh para Rasul kepada umatnya dengan mengajarkan al-Kitab dan 91 al-Hikmah adalah merupakan pekerjaan yang membuat umatnya tersucikan jiwanya, yakni Q 2:129, 151; Q 3:164, dan Q 62: 2. Q.S Al-Imran: 164 ☺ ☺ ☺ ⌧ Artinya: sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Tentang tazkiyat Al-Nafs, para mufassr mempunyai pandangan- pandangan yang berbeda-berbeda: a. Tazkiyah dalam arti para Rasul mengajarkan kepada manusia sesuatu yang jika dipatuhi akan menyebabkan jiwa mereka tersucikan dengannya. b. Tazkiyah dalam arti menyucikan manusia dari syirik, karena syirik itu oleh al-Qur’an dipandang sebagai sesuatu yang bersifat najis. c. Tazkiyah dalam arti mensucikan manusia dari syirik dan sifat rendah lainnya d. Tazkiyah dalam arti mensucikan jiwa dari dosa Tazkiyah dalam arti mengangkat manusia dari martabat orang munafik kemartabat mikhlisin. 92 Disamping tazkiyah sebagai usaha, al-Quran juga mengisyaratkan adanya anugerah Allah keadaan manusia berupa tazkiyah. Dalam Q 24:21 disebutkan bahwa seandainya bukan karena anugerah Allah maka seseorang selamanya tidak bisa mensucikan jiwanya, dan Allah memberikan anugerah itu kepada orang yang dikehendakinya: Dalam Q 4:49, ketika Al-Quran mencela tingkah laku manusia yang merasa dirinya telah suci, juga dtegaskan bahwa Allah-lah yang memebersihkan jiwa dari orang-orang yang dikehendaki-Nya . ☺ ⌧ Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya sedikitpun.

3. Penyadaran