62
kebimbangan. Penyakit kejiwaan lain yang bersumber dari gerak berlebihan bisa berujud, angkuh, benci, dendam, fanatisme, serakah dan kikir. Sedangkan
penyakit yang bersumber dari arah kekurangan bisa berujud pesimis, rendah diri, kecut, cemas, takut dan sebagainya.
3
A. Macam-Macam Hati Dalam Al-Quran
1. Hati Yang Sehat
ﻗ
Hati yang sehat adalah hati yang selamat pada akhirat, seperti dalam firman Allah swt.
⌧
88. yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Q.S. Asy- syuara26: 88-89
Manusia berbeda ungkapan dalam mendefinisikan makna hati yang sehat. Definisi universal tentang hati yang sehat adalah hati yang bersih
dari semua syahwat yang bertentangan dengan perintah Allah Swt taala dan larangan-Nya, bersih dari semua syubhat yang bertentangan dengan
wahyu Allah taala, bersih dari penyembahan dari selain Allah taala, bersih dari berhukum kepada selain rasul-Nya, berharap kepada-Nya,
bertawakal kepada-Nya, inabah kepada-Nya, merendahkan diri kepada- Nya, mengutamakan keridhaan-Nya dalam setiap kondisi, dan menjauh
dari kemurkaan-Nya, karena itu semua esensi ubudiyah yang tidak pantas diberikan kecuali kepada Allah swt taala saja.
4
3
M. Quraish. Shihb, Wawasan Al-Quran, h. 189
4
Ibnu Qayim al-Jauziyah, Keajaiban Hati, h. 17
63
Salah satu dari generasi salaf berkata semua perbuatan sekecil apa pun pasti ditanya dua buku: kenapa anda melakukannya?, dan bagaimana anda
melakukannya?Pertanyaan pertama tentang sebab, latar belakang dan konsideran amal perbuatan; apakah ia hanya mengharapkan keuntungan dunia,
dan salah satu tujuan dunia adalah mendapat pujian dari mereka dan takut kecaman mereka, atau untuk mendatangkan kesenangan dunia atau menolak
kerugian dunia? Ataukah motivasinya adalah karena ingin menunaikan hak ubudiyah,
mencari cintanya, berdekatan dengan-Nya, dan mencari perantara kepada-Nya?
Poros pertanyaan tersebut ialah, apakah anda mengerjakan tindakan tersebut karena Rabb mu atau anda mengerjakan karena hawa nafsumu?
Pertanyaan kedua ialah tentang ittiba kepada rasullah dalam ubudiyahnya. Maksudnya apakah amal perbuatan termasuk amal perbuatan
yang disyari’atkan Allah tala melalui rasulnya-Nya atau amal perbuatan yang tidak disyariatkan dan tidak diredhai oleh-Nya.
Solusi dari pertanyaan pertama ialah dengan memurnikan ikhlas. Dan solusi dari pertanyaan kedua ialah dengan mewujudkan ittiba kepada rasullah,
membersihkan hati dari segala keinginan yang bertentangan dengan ittiba kepada rasullah. Inilah esensi dari hati yang sehat yang menjamin
keselamatan, dan kebahagiaan.
5
5
Ibnu Qayim al-Jauziyah, Keajaiban Hati,, h. 18
64
2. Hati yang sakit ضﺮ ﻬ ﻮ ﻗ