54
Sebab-sebab yang menjadikan orang mengalami gangguan kejiwaan yang membawa ketidak bahagian dalam hidup, tidak terlepas
dari pengalaman yang dilaluinya, terutama diwaktu kecil. Demikian pola pendidikan yang diterima dari orang tua, dari sekolah dan suasana
keluarga yang membesarkannya, juga lingkungannya juga sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Karena itu, lingkungan rumah
tangga, sekolah dan masayarakat mempunyai peranan yang sangat penting sekali dalam menciptakan ketenangan kejiwaan seseorang atau kesehatan
mentalnya, atau malah sebaliknya bisa menjadi penyebab timbulnya gangguan kejiwaan seseorang.
C. Psikosomatik
Dinamakan gangguan psikosomatik pertama kali Johann Christian Heinroth pada tahun 1818 yang kemudian dipopulerkan oleh Maximilian
jacobi, seorang dokter skitrik jerman. psikosomatik adalah gabungan dari kata Psyce interaksi jiwa dan soma tubuh yang menakankan kesatuan
Kausatif atau pendekatan kholistik terhadap kedokteran, karena semua penyakit dipengaruhi oleh faktor psikologis, suatu hubungan yang telah digali
oleh berbagai bidang kedokteran alternative.
1. Defenisi gangguan psikosomatik
Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memilki gejala fisik seperti: nyeri, mual, dan pusing dimana tidak
ditemukan penjelasan medis yang ade kuat berdasarkan pemeriksaan fisik
55
dan laboratium. Atau disebut juga gangguan psikosomatik yang artinya gangguan jiwa dan dimanifestasikan pada gangguan susunan saraf
vegetatif, karena manusia bereaksi secara kholistik maka gangguan jiwa senantiasa sedikit atau banyak mempunyai komponen somatik.
Wanita dengan gangguan somatisasi melebihi jumlah laki-laki sebesar 5 sampai lis dan tidak mendiagnosis gangguan somatisasi pada
laki-laki. Namun demikian dengan rasio wanita berbanding laki-laki adalah 5 berbanding 1 prevalensi seumur gangguan ini bukan gangguan
yang jarang ditemukan. Diantara pasien yang datang ketempat dokter umum dan dokter
keluarga, sebanyak 5 sampai 10 persen pasien mungkin memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan somatisasi, biasanya gangguan tersebut
dimulai sebelum usia 30 tahun tetapi sering kali mulai selama usia belasan tahun.
2. Etilogi
a. Faktor biologis
Suatu bidang baru riset neuro ilmiah dasar yang mungkin relevan dengan gangguan somatisasi dan ganggguan somatoform
lainnya mempersalahkan sitokin cytokines. Sitokin adalah melekul pembawa pesan messenger molecules yang digunakan oleh sistem
kekebalan untuk berkomunikasi dalam dirinya sendiri dan berkomunikasi dengan sistem saraf, termasuk otak contohnya:
interleukin, faktor neklosis tumor, dan interferon.
56
Beberapa penelitian mengarah pada dasar neuropsikologis untuk gangguan somatisasi. Penelitian tersebut mengajukan bahwa
pasien memiliki gangguan perhatian dan kognitif karakteristik yang dapat menyebabkan persepsi dan penilaian yang salah terhadap
masukan input somatosenrik. Gangguan yang dilaporkan adalah distraktibilitas yang
berlebihhan, ketidakmampuan untuk terhadap stimulus yang berulang, pengelompokan kontruksi kognitif atas dasar impresonistik, asosiasi
parsial dan sirkumstansial, dan tidak adanya selektivitas, seperti yang dinyatakan oleh beberapa penelitian cetusan. Sejumlah penelitian
pencitraan otak telah melaporkan penurunan metabolisme di lobus frontalis pada hemisfer nondominan.
b. Faktor psikologis
1 Stress umum
Suatu peristiwa atau situasi kehidupan yang penuh dengan stress internal atau eksternal, aku atau kronis menciptakan
tantangan dimana ade kuat. Penelitian terakhir telah menemukan bahwa orang yang menghadapi stress umum secara optimis
cenderung tidak mengalami gangguan psikomatik. Jika mereka mengalaminya mereka mudah pulih dari gangguan. Contoh dari
stress umum adalah : perceraian, kematian pasangan, bencana, dan lain-lain.
57
2 Stress spesifik lawan non spesifik
Stress psikis spesifik dapat didefenisikan sebagai kepribadian spesifik atau konflik bawah sadar yang menyebabkan
ketidakseimbangan yang berperan dalam perkembangan gangnguan psikosomatik, konflik bawah dasar spesifik adalah
berhubungan dengan gangguan psikosomatik spesifik sebagai contohnya, konflik ketergantungan yang disadari
mempresdiposisikan seseorang pada ulkus peptikum. Selain itu stress nonspesifik yang kronik, biasanya dengan
variabel kecemasan yang mengelilinginya, telah diperkirakan memiliki korelasi psikologis yang dikombinasikan dengan
kerentanan atau debilitas organ genetik, mempredisposisikan orang tertentu kepada gangguan psikosomatik.
Orang aleksitimik yaitu orang yang tidak mampu membaca emosinya sendiri, mereka memiliki kehidupan fantasi yang miskin
dan tidak menyadari konflik emosionalnya, gangguan psikosomatik mungkin berperan sebagai jalan keluar untuk
ketegangan mereka yang terkumpul. Teori penyebab nonspesifik didukung oleh bukti-bukti
eksperimental di mana, dibawah stress kronis, binatang menderita gangguan psikosomatik seperti ulkus peptikum, jelas binatang
tidak memiliki kepribadian tertentu atau konflik psikologis bawah sadar yang dimiliki orang.
58
c. Faktor sosial
gangguan melibatkan interpretasi gejala sebagai suatu tipe komunikasi sosial, hasilnya adalah menghindari kewajiban
sebagai contohnya, mengerjakan pekerjaan yang tidak disukai, mengekpresikan emosi sebagai contohnya kemarahan pada
pasangan, atau untuk mensimbolisasikan suatu perasaan atau keyakinan sebagai contohnya nyeri pada usus seseorang.
3. Gambaran Klinis