Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data

a. Ibu Hamil trimester III b. Ibu yang melakukan ANC di Puskesmas Pamulang namanya tercantum di KIA bulan Maret. c. Ibu yang akan melahirkan anak pertama. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi, tetapi peneliti menggunakan Total Sampling yaitu menggunakan populasi sebagai sampel, karena jumlah populasi yang kecil. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada Hidayat, 2008:72. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah Total Sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan seluruh jumlah populasi digunakan sebagai sampel, sebanyak 52 orang.

C. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan di Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Pamulang bulan Juni-Juli 2010. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang mahasiswa Ilmu Keperawatan. Pengumpulan data dilakukan dengan dua, yang pertama peneliti mendatangi rumah responden berdasar alamat yang tertera dan cara kedua mlakukan di Puskesmas Pamulang yaitu saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. Sebelumnya peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian peneliti memberitahu maksud dan tujuan pengumpulan data, serta memberi informed consent untuk meminta persetujuan klien dijadikan responden penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah memberikan kuesioner dengan beberapa pilihan jawaban, yang harus dijawab oleh responden dengan lengkap dan jujur sesuai dengan yang dialami oleh responden. Selama pengisian kuesioner, responden didampingi oleh peneliti, sehingga bila ada butir pernyataan yang tidak jelas dapat ditanyakan langsung pada peneliti. Sebelum kuesioner dikumpulkan, peneliti memeriksa kembali jawaban untuk setiap pernyataan agar tidak ada yang ketinggalan dan sesuai dengan petunjuk pengisian. Pengumpulan data pada penelitian ini untuk tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale ZSAS. Selain ZSAS, peneliti juga menggunakan instrumen dukungan keluarga, interpersonal dan behaviour. Untuk mengetahui dukungan keluarga, interpersonal dan behaviour yang dimiliki oleh ibu primipara. E. Instrumen Penelitian Peneliti menggunakan 4 instrumen dalam penelitian ini, yakni : 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zung Self-Rating Anxiety Scale ZSAS dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pernyataan untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu primipara menghadapi persalinan. Instrumen ini terdiri dari 20 butir pernyataan dengan karakteristik kecemasan meliputi 5 sikap dan 15 gejala somatik, dan digolongkan ke dalam empat tingkatan cemas yaitu tidak ada kecemasan, cemas ringan, cemas sedang, dan cemas berat.. Responden memilih satu dari lima pilihan jawaban yang ada pada kuesioner dengan menggunakan Skala Likert, dimana digunakan skoring atau nilai jawaban sebagai berikut: Tabel 4.1 Skala Kecemasan Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Selalu 5 1 Sering 4 2 Kadang 3 3 Jarang 2 4 Tidak Pernah 1 5 Sumber: Nursalam, 2003 Jawaban berupa data ordinal, diperiksa dan digolongkan dalam rentang tingkat kecemasan berupa data interval dengan kategori tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang, dan cemas berat. Keterangan: P = Panjang kelas interval Rentang = Nilai skor terbesar dikurangi nilai skor terkecil Banyak kelas = Jumlah kategori kelas yang diinginkan, dalam hal ini ada empat, yaitu tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang, dan cemas berat. Sehingga dari rumus diatas diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut: Nilai 20 – 40 : tidak cemas Nilai 41 – 60 : cemas ringan Nilai 61 – 80 : cemas sedang Nilai 81 – 100 : cemas berat 2. Instrumen yang kedua adalah Dukungan keluarga , dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pernyataan untuk mengukur dukungan keluarga yang dimiliki ibu primipara dan mempegaruhi kecemasan. Pada instrumen berisikan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informatif dan network support mempunyai peranan sebagai contohmodel, penguatan tingkah laku, dorongan semangat, dan pengaruh orang berarti. Instrumen ini terdiri dari 12 pernyataan, 3 pertanyaan mengenai contohmodel, 3 pertanyaan mengenai penguatan tingkah laku, 3 pertanyaan mengenai dorongan semangat, 3 pertanyaan mengenai pengaruh orang berarti dan digolongkan ke dalam tiga tingkatan dukungan keluarga yaitu kurang dukungan, dukungan baik. Responden memilih satu dari empat pilihan jawaban yang ada pada kuesioner dengan menggunakan Skala Likert, dimana digunakan skoring atau nilai jawaban sebagai berikut: Tabel 4.2 Skala Dukungan Keluarga Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Sering 4 1 Kadang-kadang 3 2 Jarang 2 3 Tidak Pernah 1 4 Sumber: Nursalam, 2003 Jawaban berupa data ordinal, diperiksa dan digolongkan dalam rentang kurang dukungan, dukungan cukup dan dukungan baik. Skor pada instrumen ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : Nilai 12 - 24 : kurang dukungan Nilai 25 – 36 : cukup dukungan Nilai 37–48 : dukungan baik 3. Instrumen yang ketiga adalah interpersonal, dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pernyataan untuk mengukur interpersonal yang dimiliki ibu primipara dan mempengaruhi kecemasan. Pada instrumen ini terdiri dari 12 pernyataan, 6 pertanyaan mengenai konsep diri, 2 pertanyaan mengenai kematangan kepribadian, 4 pertanyaan mengenai trauma kehilangan. 4. Instrumen yang keempat adalah behaviour, dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pernyataan untuk mengukur behaviour yang dimiliki ibu primiara dan mempengaruhi kecemasan. Pada instrumen ini terdiri dari 12 pernyataan, 4 pertanyaan mengenai trauma kegagalan, 4 pertanyaan mengenai trauma kejadian, 4 pertanyaan mengenai konflik. Skor dan penilaian yang diberikan pada instrumen ini sama seperti pada instrumen dukungan keluarga. E.Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas tiap pertanyaan. Uji coba ini dilakukan sebelum penelitian dengan menyebarkan instrumen berupa kuesioner, yang diuji cobakan kepada responden yang bukan merupakan anggota sampel penelitian. Uji coba instrumen dukungan keluarga, interpersonal, dan behaviour dilakukan di Puskesmas Ciputat dengan jumlah sampel 15 orang. 1.Uji Validitas Azwar 2001 mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata “validity” yang mempuyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukurinstrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Hagul Singarimbun dan Syofian Effendi, 1989 menjelaskan bahwa validitas instrumen menunjukan kualitas dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam suatu penelitian. Uji validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji validitas konstrak. Uji validitas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran operasional berdasarkan kerangka teori konsep yang akan diukur. Secara sederhana dapat dikemukan, bahwa validitas konstrak dari sebuah instrumen ditentukan dengan jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan total skor masingmasing item. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel pada taraf kepercayaan tertentu, berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas. Taraf kepercayaan yang digunakan dalan uji validitas item pada penelitian ini adalah 95 dengan jumlah responden 15 N=15. Item-item yang memiliki nilai r hitung r tabel 0,501 itu item yang digunakan dalam penelitian. 2.Uji Reliabilitas Azwar 2001 mengatakan bahwa reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang artinya keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya bila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur tidak berubah. Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan rentang yang sama, maka ukuran alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel b. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel c. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel d. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel e. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

F. Pengolahan Data

1. Editing Pada tahap ini peneliti mengecek kembali data-data yang sudah ada, terutama mengenai kelengkapan data yang dikumpulkan melalui kuesioner. 2. Coding Suatu model untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis, biasanya disebut dengan coding. Misalnya dilihat dari dukungan keluarga, diberi coding yaitu 0 = dukungan baik, 1 = cukup dukungan, 2= kurang dukungan. 3. Entry data Pada tahap ini peneliti memasukkan data yang telah dikelompokkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian dibuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, data sudah dikoding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data untuk dianalisis. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data dari kuesioner ke paket program komputer pengolahan data statistic. 4. Cleaning data Tahap ini merupakan proses memeriksa kembali data-data yang telah dimasukkan untuk melihat ada atau tidak adanya kesalahan terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Kesalahan mungkin terjadi pada saat meng-entry data ke komputer. Apabila terjadi kesalahan, maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan.

G. Analisa Data

Menurut Arikunto 2002, analisa data merupakan pengolahan data terhadap data yang sudah terkumpul dengan menggunakan rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang dipergunakan sehingga memperoleh suatu kesimpulan. 1. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan secara deskriptif yang berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data. Data ditampilkan dengan tabel frekuensi mengenai kecemasan, dukungan keluarga, interpersonal dan behavior pada ibu primipara. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan dependen, variabel confounding dengan dependen. Dukungan keluarga, dengan kecemasan, interpersonal dengan kecemasan dan behavior dengan kecemasan. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa Multinomial Logistic dengan menggunakan α = 5 . Jika p value ≤ 0,05 berarti hasil perhitungan statistik menunjukkan ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, atau variabel confounding dengan variabel dependen dan jika p value 0,05 berarti hasil perhitungan statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel .