Behaviour Faktor Prediposisi Kecemasan a. Psikoanalisa
kecemasan meningkatkan persepsi konflik yang dimanifestasikan perasaan tidak berdaya Stuart dan Laraia, 2005.
Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Keikutsertaan ciri- ciri individual dalam interaksi sosial, menjadikan konflik situasi yang wajar dalam setiap
masyarakat. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus dimasyarakat. Konflik yang
terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
1 Faktor penyebab konflik. a Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia
adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan
sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan
dengan kelompoknya. b Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda.
c Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
2 Macam-macam konflik itu adalah :
a Pendekatan-pendekatan Seseorang mengejar tanggung jawab menguntungkan dan sangat diinginkan.
Konflik ini jarang menimbulkan kecemasan. b Pendekatan-penghindaran
Seseorang yang mengejar tujuan dan menghindari dalam saat yang sama. c Penghindaran-penghindaran
Seseorang yang memilih diantara 2 hal yang tidak diinginkan, kedua pilihan tersebut merupakan hal yang tidak diinginkan.
d Double Pendekatan- penghindaran Orang yang dapat kedua hal yang menguntungkan dan aspek yang tidak
menguntungkan, keduanya merupakan pilihan.
6 Keluarga
Kajian keluarga menunjukkan pola interaksi yang terjadi dalam keluarga. Kecemasan disebabkan adanya pola interaksi yang tidak adaptif dalam keluarga. Studi
pada keluarga dan epidemiologi menunjukkan bahwa kecemasan selalu ada pada tiap keluarga dalam berbagai bentuk dan sifat yang berbeda Hettema, 2001. Suliswati
2005 menerangkan bahwa riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap konflik dan cara mengatasi
kecemasan. Keluarga dihubungkan oleh ikatan yang sangat kuat, bahkan lebih kuat saat
mengalami kejadian yang mengkhawatirkan. Segala hal yang mempengaruhi semua anggota keluarga, maka akan mempengaruhi kecemasan yang dialami individu. Peran
keluarga dalam menimbulkan kecemasan meliputi, adanya konflik, dukungan keluarga yang diberikan ketika menghadapi peristiwa penting dalam kehidupan.
Menurut Baron Byrne 1991 dukungan keluarga berperan meningkatkan kesehatan tubuh dan menciptakan efek yang positif. Dukungan keluarga diartikan
sebagai bantuan orang saat menghadapi keadaan yang kurang menyenangkan dalam hidup. Keluarga merupakan bagian dari kelompok sosial. House 2000 dalam Smet,
2004 membedakan 5 dimensi dari dukungan sosial yang meliputi 1 Dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian
terhadap yang bersangkutan. Menurut Stuart dan Sundeen 1991 bentuk dukungan emosional yang dapat diberikan
a Penerimaan yaitu tidak ada stigma dari keluarga untuk anggota keluarga. b Adanya komitmen dari keluarga terhadap kesejahteraan atau berbagi beban.
c Keterlibatan sosial adanya kontak sosial dan suasana persahabatan. d Afektif, yaitu dengan menunjukkan cinta dan perhatian.
e Adanya dukungan timbal balik. 2 Dukungan penghargaan, terjadi melalui ungkapan penghargaan positif untuk orang
lain, dorongan maju, persetujuan dengan gagasan atau dengan individu, dan dengan individu lain. Menurut Stuart dan Sundeen 1991 bentuk dukungan
penghargaan yang dapat diberikan: a Penegasan keluarga memvalidasi tindakan, perasaan.
b Mendengarkan aktif, mendukung individu, dan memberi pendapat. c Berbicara, yaitu memberikan anggota keluarga untuk mengeluarkan pendapat.
3 Dukungan Instrumental, mencakup bantuan secara langsung seperti ketika anggota keluarga lain memberikan, menolong, membantu menyelesaikan seseorang pada
situasi tertentu. 4 Dukungan Informatif, mencakup pemberian nasehat, petunjuk saran dan umpan
balik. 5 Network support, menimbulkan perasaan menjadi suatu bagian di dalam suatu
kelompok tertentu yang mempunyai minat dan aktivitas tertentu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam menjaga atau mempertahankan
integritas seseorang baik secara fisik ataupun psikologis. Deaux Wrightmans, 1998 dalam Taylor, 2006 mengatakan bahwa orang yang berada dalam keadaan stres akan
mencari dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya dukungan tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi tingkat stress. Selain berperan dalam melindungi
seseorang terhadap sumber stres, dukungan keluarga juga memberikan pengaruh positif terhadap kondisi kesehatan seseorang. Seseorang dengan dukungan keluarga
yang tinggi akan dapat mengatasi stresnya lebih baik Taylor, 2006. Ada dua model utama yang dapat menjelaskan peranan dari dukungan keluarga
dalam menghadapi suatu peristiwa dan dampak dari stres yang sedang dihadapi seseorang Taylor, 2006, yaitu the direct effects dan the buffering model.
Berdasarkan the direct effects, dukungan keluarga melibatkan jaringan yang cukup luas mempunyai dampak positif secara langsung bermanfaat bagi kesehatan dan
kesejahteraan seseorang serta dapat mengurangi kecemasan, ketidakberdayaan dan keputusasaan. Seseorang yang sedang mengalami stres akan mendapatkan perasaan
dan pengalaman positif bahwa kehidupan dapat berjalan stabil bila mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya. Adanya model yang memberikan contoh atau
gaya cara hidup sehat, penguatan tingkah laku sehat serta dorongan semangat dan pengaruh orang yang berarti merupakan faktor–faktor dari lingkungan eksternal yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
Skema 2.2 Pengaruh lingkungan eksternal terhadap kesehatan mental. Sedangkan menurut the buffering model, dukungan keluarga berpengaruh
tentang kesehatan dengan melindungi anggota keluarga dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres. Cohen dalam Sarafino, 2004 menggambarkan dua cara model
ini. Pertama, ketika ada anggota keluarga yang menghadapi stres kuat dan menilai dukungan keluarga yang tinggi maka orang terssebut dapat menilai rendah stressor
yang muncul dibandingkan dengan orang yang sedikit mendapat dukungan dari lingkungan keluarga. Kedua, dukungan keluarga dapat memodifikasi reaksi seseorang
tentang stressor setelah melakukan penilaian sebelumnya. Orang yang tidak Faktor
lingkungan eksternal
dukungan keluarga
Penguatan tingkah laku
Pengaruh orang berarti
Dorongan semangat
Contoh model
Sehat dan keadaan
sejahtera
mendapatkan atau sedikit mendapatkan dukungan keluarga mempunyai kecenderungan tinggi mengalami dampak negatif dari stres.
Skema 2.3 Pengaruh dukungan keluarga terhadap stress. Menurut Richardson 1983 yang dikutip oleh Bobak, dkk, 1995, orang yang
paling penting bagi ibu hamil adalah ayah dari anaknya suami. Ibu yang dirawat oleh suaminya selama kehamilan mempunyai lebih sedikit gejala emosional dan fisik, lebih
komplikasi persalinan dan kelahiran dan lebih mudah penyesuaian post partum Grossman, dkk, 1980; May, 1982.