Analisa Multivariat HASIL PENELITIAN

Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa yang masuk ke dalam analisis multivariat adalah variabel keluarga dan interpersonal p value 0,25, tetapi berdasarkan teori Stuat dan Laraia, bahwa behavior merupakan salah satu faktor predisposisi kecemasan. Salah satu syarat suatu variabel dijadikan variabel confounding adalah variabel tersebut ada hubungan sebab atau akibat dengan var iabel utama. Jadi behavior dimasukkan dalam model, Ada 3 variabel yang masuk dalam pemodelan ini keluarga, interpersonal, behavior. 2. Menilai Interaksi Variabel interaksi dianggap bermakna dan dimasukkan ke dalam model bila hasil analisis mendapatkan nilai p ≤ 0,05. Tabel 5.12 Model Variabel Multivariat Variable P value Analisa Dukungan Keluarga 0,035 Tidak Ikut model Interpersonal 0,307 Tidak ikut model Behavior 0,248 Tidak ikut model Hasil uji : p value 0,05 Ho diterima Kesimpulan : Karena berdasarkan analisi di atas , semua variabel tidak memenuhi syarat, maka digunakan model analisis tanpa interaksi. Jadi pemodelan dilakukan tanpa interaksi. 3. Menilai Confounding Dilakukan dengan cara mengeluarkan variabel dimulai dengan variabel yang mempunyai nilai p paling besar P 0,05. Setiap pengeluaran satu variabel dilihat efeknya terhadap OR. Apabila OR 10 maka berarti variabel tersebut merupakan variabel confounding. Bila itu variabel confounding maka variabel tersebut diikutsertakan dalam analisa selanjutnya. Hasil variabel interpersonal dikeluarkan nilai OR variabel utama dukungan menjadi 0.012, maka selisih OR 0.026-0.0120.026 x 100 = 53, 84 . Kesimpulan : Variabel interpersonal merupakan variabel confounder. Hasil variabel behavior nilai OR variabel utama dukungan menjadi 0.025, maka selisih OR 0.026-0.0250.026 x 100 = 10 . Kesimpulan : Variabel behavior merupakan variabel confounder. 4. Menyimpulkan dan Menilai OR Hasil analisis didapatkan p value 0.001, Kesimpulan : Ada hubungan antara keluarga dengan tingkat kecemasan setelah dikontrol dengan interpersonal dan Behaviour. Persamaan model adalah : Resiko terjadinya kecemasan : 18 143 + 0.582 keluarga + 1.295 interpersonal + 0.947 behavior . Pada OR 0.582 berarti, Perbandingan terjadinya tidak cemas dibanding cemas ringan adalah Ibu Primipara yang mempunyai dukungan cukup beresiko mengalami cemas ringan sebesar 0.582 kali dibanding ibu primipara yang mempunyai dukungan baik setelah dikontrol interpersonal dan behavior. Resiko terjadinya kecemasan : 20592 + 0.026 dukungan + 1.564 interpersonal + 1. 866 behavior . Pada OR 0.026 berarti Perbandingan terjadinya tidak cemas dibanding cemas sedang adalah Ibu Primipara yang mempunyai dukungan cukup beresiko mengalami cemas sedang sebesar 0.026 kali dibanding ibu primipara yang mempunyai dukungan baik setelah dikontrol interpersonal dan behavior. Resiko terjadinya kecemasan : 18 143 + 0.118 keluarga + 1.295 interpersonal + 0.947 behavior . Pada OR 0.118 berarti, Perbandingan terjadinya tidak cemas dibanding cemas ringan pada dukungan kurang adalah Ibu Primipara yang mempunyai dukungan kurang beresiko mengalami cemas ringan sebesar 0.118 kali dibanding ibu primipara yang mempunyai dukungan baik. Resiko terjadinya kecemasan : 20592 + 1.495 dukungan + 1.564 interpersonal + 1. 866 behavior . Pada OR 1.495 berarti Perbandingan terjadinya tidak cemas dibanding cemas sedang adalah Ibu Primipara yang mempunyai dukungan kurang beresiko mengalami cemas sedang sebesar 1.495 kali dibanding ibu primipara yang mempunyai dukungan baik setelah dikontrol interpersonal dan behavior.

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini meliputi: 1. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional, yang memiliki kelemahan rawan terhadap bias, karena pada rancangan ini peneliti mengobservasi variabel independen dan dependen secara bersamaan pada periode yang sama dapat diatasi dengan kontrol analisis dan kontrol sampel. Pada penelitian ini hanya menggunakan kontrol analisis, yaitu variabel lain dari faktor predisposisi interpersonal, behaviour digunakan sebagai variabel confounding. Kami tidak menggunakan kontrol sampel karena keterbatasan peneliti dalam mengelompokkan sampel yang mempunyai interpersonal dan behaviour yang sama. 2. Instrumen mengenai tingkat kecemasan dan dukungan keluarga yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari instrumen yang sudah ada sebelumnya, dan pernyataan yang ada dalam instrumen merupakan pernyataan tertutup, sehingga bisa jadi pernyataan dalam instrumen ini belum mewakili apa yang dirasakan oleh responden. Pada variabel confonding, Behaviour dan interpersonal secara umun kedua hal ini mempunyai respon subjektif, sehingga pengukuran yang dilakukan secara kuantitatif. Kami tidak bisa menggali secara mendalam bagaimana interpersonal dan behaviour , namun peneliti sudah meminimalkan hal tersebut dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. 3. Pada saat pengambilan data, dilakukan melalui 2 cara, yaitu mendatangi responden di rumahnya serta menunggu responden saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas. Sehingga terdapat perbedaan dalam mengisi instrumen, keterbatasan waktu yang dimiliki responden saat melakukan pemeriksaan dan kelonggaran waktu responden saat mengisinya di rumah. Hal ini akan memeberikan hasil pengisian yang berbeda. 4. Pada analisis multivariat, tidak menggunakan model interaksi hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan peneliti.

B. Instrumen Penelitian

1.Validitas instrumen ZSAS berkorelasi dengan Taylor Manifest Anxiety Scale TMAS yaitu 0,5 sedangkan untuk reliabilitas instrumen ZSAS adalah 0.87. 2. Validitas instrument keluarga berkorelasi 0.514 dan reliabilitas yaitu 0,681. 3. Validitas instrument interpersonal berkorelasi 0.514 dan reliabilitas yaitu 0,676. 4. Validitas instrument behavior berkorelasi yaitu 0,514 dan reliabilitas yaitu 0,639. Keempat instrument di atas menunjukkan instrument yang valid dan reliabel 0,61- 0,80.

C. Interpretasi dan Hasil Diskusi

1. Hubungan Dukungan Keluarga dan Kecemasan.

Berdasarkan tabel 5.1, didapatkan hasil bahwa jumlah ibu yang mengalami cemas ringan dan cemas sedang lebih banyak dibanding tidak cemas. Sebesar 15.4 ibu primipara tidak cemas dan 84.6 ibu primipara mengalami kecemasan cemas ringan 65.4 dan cemas sedang 19.2 Ini terdapat perbedaan pada penelitian yang dilakukan Yonne 2009, hasil penelitiannya 47.5 ibu hamil tidak mengalami cemas