Pendekatan Awal. Kewajiban-kewajibantugas Pekerja Sosial Dalam Program

BAB IV ANALISIS dan TEMA DATA

A. Kewajiban-kewajibantugas Pekerja Sosial Dalam Program

Perlindungan dan Pelayanan terhadap Korban Trafficking . Berdasarkan uraian pada bab III mengenai Pekerja Sosial dan diperkuat dengan landasan teori di bab II yang menggambarkan tentang pekerja sosial di Rumah Perlindungan Sosial Wanita Mulya jaya Pasar Rebo. Pekerja Sosial di Rumah Perlindungan Sosial Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo, mempunyai kewajiban-kewajibantugas untuk melakukan perlindungan terhadap korban trafficking dan menyelenggarakan kegiatan Resosialisasi meliputi : 1. Pendekatan Awal meliputi: Orentasi dan konsultasi, Identifikasi, Motivasi, Seleksi 2. Penerimaan. 3. Assesment meliputi: Assesment Problematik, Assesment Vocational. 4. Pembinaan dan bimbingan meliputi: Bimbingan sosial, Bimbingan mental, Bimbingan fisik, Bimbingan Keterampilan 5. Resosialisasi dan Penyaluran, Resosialisasi meliputi: Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat, Bimbingan sosial hidup bermasyarakat. Penyaluran meliputi: Pemberian bantuan stimulan usaha ekonomi produktif, Bimbingan usaha kerja. 6. Bimbingan Lanjut 7. Evaluasi 8. Terminasi.

1. Pendekatan Awal.

Pendekatan awal merupakan kewajiban-kewajibantugas yang dilakukan oleh pekerja sosial yaitu: Tahapan kegiatan yang mengawali keseluruhan 59 proses pelayanan untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi. Melakukan suatu mekanisme penerimaan calon warga binaan sosial WBS dari rujukan Rumah Perlindungan Trauma Center RPTC Banbu Apus, International Organization for Migration IOM, Rumah Sakit Sukanto Polri Kramat Jati, mereka dirujuk untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanandi Rumah Perlindungan Sosial Wanita Pasar Rebo. Sebagimana yang dilakukan oleh Bapak Ahmad Sahidi, yang menjabat sebagai Ketua Urusan Manajemen Kasus, menerangkan bahwa tugas beliau adalah menerima WBS dengan melakukan registrasi selanjutnya didata. Para WBS kemudian diberikan pemenuhan serta kebutuhan pokok sehari-hari yang meliputi: perlengkapan pakaian, peralatan mandi, penempatan asramah dan lain-lain. Hal ini terungkap dalam perbincangan penulis dengan subyek penulis sebagai berikut: “Warga Binaan Sosial yang dirujuk dari Rumah Perlindungan Trauma Center atau IOM biasanya ada konpirmasi terlebih dahulu ke pihak RPSW, sehingga disini dapat mempersiapkan tempat asramahnya. Dan setelah datang biasanya didata dan setelah itu memberi peralatan dan kelengkapan yang dibutuhkan mereka selama tinggal di Rumah Perlindungan Sosial Wanita Pasar Rebo”. 1 1 Ahmad Sahidi, Ketua Manajemen Kasus, Wawancara Pribadi, Rumah Perlindungan Sosial Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo 11 Febuari 2009. 60 Kemudian Bapak Ahmad Sahidi melakukan penelaahan, pengungkapan, pemahaman serta menganalisis masalah mereka dan kondisi lingkungannya untuk menentukan langkah-langkah perlindungan dan pelayanan yang sesuai sehingga dapat tercapai hasil-hasil yang diharapkan. Dan meliputi tahapan-tahapan awal: a. Orientasi dan Konsultasi, yaitu: Kegiatan pengenalan program pelayanan atau memberikan informasi tentang penerima dan pendaftaran calon klien kepada pemerintah daerah, intansi terkait, LSMOrmas dan masyarakat. Untuk mendapatkan pengesahanpengakuan, dukungan, bantuan dan peranserta dalam pelaksanaan program. b. Identifikasi yaitu: Kegiatan untuk memperoleh data dan informasi yang rinci tentang permasalahan klien, potensi lingkungan, termaksud sumber-sumber pelayanan dan pasaran kerjausaha, fasilitaskemudahan untuk mengulangi permasalahan. c. Motifasi yaitu: Suatu upaya yang dilakukan secara profesional oleh pekerja sosial untuk menumbuhkan keinginankemauan, minat, pengertian dan pemahaman dari korban trafficking untuk mengikuti pelayanan dan rehabilitasi sosial, dengan tanggungjawab dan kesadaran sendiri.. d. Seleksi adalah: Suatu kegiatan dan memilih klien yang memenuhi persaratan, sehingga dapat menjadikan klien definitif. 61

2. Penerimaan