Pekerja Sosial TINJAUAN TEORITIS

peranan dan harapan-harapan yang dimiliki oleh si pemegang peranan terhadap masyarakat. 5

B. Pekerja Sosial

Pekerja sosial merupakan profesi yang relatif baru di Indonesia, sehingga banyak kalangan masyarakat yang belum paham mengenai tujuan dan manfaat profesi ini. Oleh karena ada sebagian pihak yang menyatakan bahwa setiap profesi orang dapat menjadi Pekerja Sosial. Pandangan tersebut berlandasan pada anggapan bahwa pekerja yang dilakukan para Pekerja Sosial adalah pekerja memberi sesuatu kepada orang lain. Jadi asal ada kemauan dan kesediaan untuk membantu orang, maka akan dapat menjadi Pekerja Sosial. Bagi orang awam, hal ini sah-sah saja. Namun sesungguhnya seseorang dapat disebut Pekerja Sosial apabila apabila memenuhi kritetia tertentu seperti: memiliki kerangka pengetahuan, nilai dan keterampilan tentang pekerja sosial. 6 Tercatat ada beberapa ahli terkemuka dibidang pekerja sosial seperti: Siporin, pincus dan Minahan, Friedlander dan Apte, Zastrow, de Gusman, seperti Skidmore dan Thackeray telah memberikan definisi tentang pekerja sosial menutur sudut pandang masing-masing. Sebagai berikut: 7 1. Siporin, mendefinisikan pekerjaan sosial sebagai berikut: 5 Ibid, h. 99 6 Dwi Heru sukoco, Profesi Pekerja sosial dan Pertolongannya, Bandung: Kopma STKS, 1998 H.75 7 Ibid, h. 4-9 19 “Social worker is defined as social institutional method af helping poeple to prevent and resolve their social problems, to restore an enchance theiler social functioning”. Pekerja sosial, adalah suatu metode institusi sosial untuk membantu orang mencegah dan memecahkan masalah mereka serta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberfungsiansosial mereka”. 2. Pincus dan Minahasan: “Social worker is a concerned with the interactions between people and their environment which affect the ability of people to accompolish their life task, allevioate distress, and realize their aspirations and values”. Pekerja sosial adalah berkepentingan dengan permasalahan interaksi antara orang dengan lingkungan sosialnya, sehingga mereka mampu melaksanakan tugas-tugas kehidupan, mengurangi ketegangan, mewujudkan aspirasi dan nilai-nilai mereka. 3. Friedlander dan Apte: “Social woeker is aprofessional service, based and scientifc knowledge ang skill in human relations, which help individuals, groups, or communities abtain or personal satisfaction and independence”. 20 Pekerja sosial merupakan suatu pelayanan professional, yang prakteknya didasarkan kepada pengetahuan dan keterampilan ilmiah tentang relasi manusia, sehingga dapat membantu individu, kelompok dan masyarakat mencapai kepuasan pribadi dan serta kebebasan. 4. Zasrtow: “Social worker is the profesional of helping individuas, group, or communities to enhance or restore their capacity for social functioningand to create social conditions favorable to their goals”. Pekerja sosial merupakan kegiatan professional untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok atau masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam fungsi serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan. 5. Gusman: “Social worker is the profession which is primaly concerned with organized social activity animed to facilitate and strengthen basic relationship in the mutual adjusment between individual, and their social environment fot the good of the individual and social, by the use of social work menthods”. 21 Pekerja sosial adalah merupakan profesi yang bidang utamanya berkecimpung dalam kegiatan pelayanan sosial yang terorganisasi, di mana kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan fasilitasdan memperkuat relationship, khususnya dalam penyesuaian diri secara timbale balik dan saling menguntungkan antara masyarakat dapat menjadi baik. 6. Skidmore dan Thackeray: “Social worker seeks to enhance the social functioning of individuals, singly and groups, by acticitiesfocused upon their social relationship which constitute the interaction between man and his environment”. Pekerja sosial bertujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial individu-individu, baik secara individu maupun kelompok, di mana kegiatannya difokuskan kepada relasi mereka, khususnya interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Disamping definisi yang dikemukakan para ahli terkemuka di atas, wacana mengenai pekerja sosial juga mendapat perhatian luas dari pahli ilmuan Indonesia, termasuk di dalamnya para akademisi. Misalnya mendefinisikan tentang pekerja sosial sebagai berikut : “Para pekerja sosial adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki dan mengembangkan interaksi antara 22 orang dengan lingkungan sosial sehingga tugas-tugas kehidupan mereka mengatasi kesulitan-kesulitan, serta mewujudkan aspirasi-aspirasi dan nilai- nilai mereka”. 8 Pengertian pekerja sosial di Indonesia, selengkapnya terdapat di dalam Buku Panduan Pekerja Sosial yang mengacu pada pasal 2, ayat 3 UU No. 6 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahtraan Sosial. Yaitu : “Pekerja sosial adalah semua keterampilan tekhnis yang dijadikan wahana bagi usaha kesejahteraan sosial, serta merupan suatu kegiatan professional dalam menolong orang, kelompok manapun masyarakat yang menderita atau terancam akan menderita masalah sosial, sedemikian rupa sehingga mereka mampu menolong dirinya sendiri”. 9 Ketentuan itulah yang hingga kini dijadikan pedoman bagi para Pekerja Sosial Khususnya di lingkungan Depsos sekarang BKSN agar para Pekerja SOsial dapat melaksanakan tugasnya secara sistematis, efektif dan efisien. Seperti telah diketahui seseorang yang menjalankan profesi di bidang pekerjaan sosial adalah Pekerja Sosial atau dikenal dengan istilah asingnya sebagai Social Worker. Meskipun profesi ini belum sepopuler dinegara-negara maju, namun keberadaannya secara yuridis telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah Indonesia antara lain melalui penerbit Surat Keputusan Menteri 8 Soetarjo, Praktek Pekerja Sosial , Bandung: Kopma STKS, 1993, h. 5 9 Undang-Undang Nomer 6 Tahun 1974 tentang, Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial Jakarta :Biro Hukum Depatermen Sosial RI 23 Sosial RI Nomer : 11 HUK 1989, tanggal 02 Maret 1989 tentang Pendelegasian Wewenang pengangkatan, Pembebasan Sementara, Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Pekerja Sosial di lingkungan Depatermen Sosial. Sementara itu, Definisi Pekerja Sosial menurut Buku Panduan Pekerja Sosial adalah sebagai berikut : “Pekerja Sosial adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas melaksanakan kegiatan usaha kesejahteraan sosial secara penuh oleh pejabat yang berwewenang pada lingkungan Depatermen Sosial dan Unit Pelayanan Kesejahteraan Sosial pada instansi lainnya berdasarkan kompetensi professional pekerja sosial”. 10 Di lingkungan Depatermen Sosial sekarang BKSN, para Pekerja Sosial ini di dalam struktur keorganisasian kedudukannya berada di dalam kelompok Pejabat Fungsional, atau lebih akrab dengan sebutan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial, yaitu : “Kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab , wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan Organisasi untuk melaksanakan usaha kesejahteraan sosial secara penuh dan mandiri, serta didasarkan pada keahlian dan keterampilan aprofesional pekerjaan sosial”. 11 10 Dep Sos RI, Panduan Pekerja Sosial Di Lingkungan Depatermen Sosial Jakarta :Sekretariat Jenderal, 1998, h. 4 11 Ibid, h. 5 24 Mengacu pada definisi tersebut, maka kita dapat mengenal “jati diri” seorang Pekerja Sosial. Pekerja Sosial adalah tentang professional yang dimiliki dua atribut : 1. Kekuasaan power Yaitu kemampuan untuk mengendalikan orang lian berdasarkan keahlian dan keterampilan profesional pekerja sosial. Keahlian atau keterampilan ini diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman professional. 2. Kewewenangan Authority Yaitu menunjukan pada suatu kewenangan, di man seorang Pekerja Sosial berhak untuk melaksanakan kekuasaan. Berbicara tentang Peran Pekerja Sosial di Indonesia, terutama dalam kehidupan individu, keluarga maupun masyarakat akan membawa kita ke dalam diskusi yang panjang. Sosok seorang pekerja sosial diharapkan oleh masyarakat mampu memainkan perannya yang lebih besar lagi dari peranan yang selama ini dilakukan, meskipun para ahli pekerja sosial merumuskan peranan Pekerja Sosial secara ideal. Zastrow, mengemukankan bahwa dalam rangka membatu atau bekerja dengan individu, kelompok, keluarga, organisasi-organisai serta masyarakat, soerang Pekerja Sosial diharapkan memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang cukup memabai di dalam berbabagi perannan yang dilakukan. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat suatu gambaran bahwa yang dimaksud dengan pekerja sosial merupakan kewajiban-kewajiban dan tugas 25 yang dilakukan seseorang karena kedudukannya di dalam status tertentu serta memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai dalam suatu masyarakat atau lingkungan di mana ia berada, sehingga memungkinkan mereka mencapai tujuan.

C. Trafficking