Penerimaan Assesment. Pembinaan dan bimbingan

2. Penerimaan

Adalah terjadinya kesepakatan pelayanan dalam rangka dimulainya rehabilitasi sosial untuk mengikuti program yang sesuai dengan kebutuhan klien. Disinilah para Pekerja Sosial mulai mengarahkan kepada warga binaan sosial WBS agar lebih mengenal lingkungan barunya dan dapat beradaptasi dengan warga binaan yang lainnya dengan didampingi Ibu Pengasuhnya di Rumah Perlindungan Sosial Wanita selama 24 jam.

3. Assesment.

Warga binaan sosial mendapatkan data dan informasi mengenai latar belakang permasalahan yang mereka hadapi yang didampingi oleh Ibu Pengasuhnya dan diarahkan oleh para Pekerja Sosial di Rumah Perlindungan Sosial Wanita, yang meliputi bakat, minat , kemampuan, harapan dan perencanaan masa depan sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan mereka yang didukung oleh kemauan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada dalam diri mereka, tanpa adanya paksaan dari pihak-pihak luar. Dalam teorinya disebutkan: Manajemen kasus adalah pelayanan yang diberikan pada klien warga binaan sosial yang rentan agar mereka memperoleh bantuan yang dibutuhkan dalam sistem pemberian perlindungan dan pelayanan dengan sebaik mungkin. Tujuannya adalah adalah akses pelayanan dan kordinasi, yang berkaitan dengan bantuan berbasis masyarakat 62 untuk memampukan orang-orang menjalani kehidupannya di dalam lingkungan bermasyarakat. 2

4. Pembinaan dan bimbingan

Yaitu Serangkaian kegiatan pemberian bantuan terencana untuk memulihkan dan mengembangkan prilaku klien warga binaan sosial, sehingga mereka mau dan mampu melakukan fungsi dan peran sosialnya. Tahap pembinaan dan bimbingan adalah inti dari proses pelayanan dan rehabilitasi sosial. Tugaskewajiban yang dilakukan Pekerja Sosial dalam bidang pembinaan dan bimbingan yang diadakan di Rumah Perlindungan tersebut berupa memberikan kesadaran pada warga binaan sosial untuk lebih menghargai dan memahami arti kehidupan dan bersosialisasi dengan orang lain. Salah satu prinsip dasar philosophi utama pelayanan manusia adalah: “Yang mendasari perubahan harus datang dari dalam, tetapi kekuatan-kekuatan dari luar dapat membantu untuk mewujudkan terjadinya perubahan dalam diri”. 3 Oleh karena itu klien warga binaan sosialsecara aktif merupakan yang sangat penting sesuai prinsip philosophi tersebut, untuk mengoptimalkan hasi- hasil yang ingin dicapai. 2 Albert R Roberts, Gilberts J. Greene. Buku Pintar Pekerja Sosial, Judul asli: Social workers’ desk Reference. Jilid 1 Jakarta: PT BPK Gunung Mulya 2008, h. 283. 3 Departemen Sosial RI. Profil Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” 2005 63 Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam bimbingan meliputi yaitu: a. Bimbingan sosial. Serangkaian kegiatan memulihkan dan mengembangkan prilaku klien dengan melibatkan seluruh potensi yang ada dalam diri klien warga binaan sosial yang diarahkan oleh para pekerja sosial, sehingga menimbulkan kesadaran dan tanggungjawab sosial. Bimbingan ini terdiri dari bimbingan sosial perorangan, kelompok dan masyarakat, yang meliputi penyuluhan sosial, terapi kelompok, dinamika kelompok, konseling. b. Bimbingan mental Psikologis dan Spiritual Serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan, meningkatkan kemampuan klien warga binaan sosial untuk mengatasi tantangan hidup dan permasalahannya dengan cara yang tidak melanggar norma-norma sosial dan agama melalui penanaman budi pekerti, ibadah dan sikap yang normatif. Dengan didampingi langsung oleh pekerja sosial dan para pemberi Kerohanian atau Siraman Rohani. c. Bimbingan fisik. Serangkaian kegiatan untuk menjaga kesehatan fisik, kesegaran jasmani, kebersihan dan penyampaian pengetahuan tentang kesehatan. Kegiatan ini meliputi pemeliharaan fisikkesehatan dan olah raga. Yang dipandu oleh orang yang berprofesional di bidangnya, dengan jadwal rabu sore kesegaran fisik, jumat pagi senam pagi jantung sehat, jumat sore silat merpati putih dan sabtu pelatihan baris berbaris, yang bertujuan agar mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani. 64 d. Bimbingan dan pelatihan keterampilan. Serangkaian kegiatan memberikan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan klien warga binaan sosial dalam berbagai jenis keterampilan usaha atau kerja guna menunjang kebutuhan masa depannya. Bimbingan dan Pelatihan keterampilan ini dilatih oleh para instruktur yang berpengalaman dan profesional didalam bidangnya dengan didampingi para pekerja sosial. Kegiatan ini meliputi keterampilan menjahit, bordil, high speed, tata rias rambut, tata rias pengantin, tata boga olahan pangan dan menjahi manual.

5. Resosialisasi dan Penyaluran