berbentuk sketsa, sinopsis atau bentuk-bentuk lain. Hal tersebut Sangat diperlukan untuk mempermudah upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.
9
Dari rumusan tersebut di atas penulis menarik garis bahwa dalam menganalisis data memerlukan proses seperti, mengorganisasikan, mengatur,
mengurutkan, mengelompokan dan mengategorikan data. Estela data dianalisis, kemudian dirumuskan. Data yang telah didapat dari catetan lapangan hasil
wawancara rerhadap warga binaan sosial WBS dan Pekerja Sosial. Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokan, dan
mengkategorikannya. Estela data dianalisis, kemudian dirumuskan dan disajikan.
7. Keabsahan Data
Tehnik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut:
a. kriteria kredebilitas derajat kepercayaan, yaitu kriterium ini dapat
menggunakan tehnik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu Triangulasi
10
, hal ini dicapai dengan jalan a membandingkan dokumen dari rumah perlindungan dengan hasil
wawancara dengan warga binaan sosial WBS. b Membandingkan antara jabatan yang diberikan oleh pekerja sosial dengan jawaban warga binaan sosial
9
Burhan Bungin, op. cit. h. 70
10
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosydakarya, 2004, Cet. Ke-20,h. 326
13
WBS mengenai Program Perlindungan dan Pelayanan Terhadap Korban Trafficking.
b. Kriterium kepastian, menurut Scriven dalam lexy, 2004 yaitu masih
ada unsur ‘kualitas’ yang melekat pada objektivitas. Hal itu digali dari pengertian bahwa jira sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya, faktual dan
dapat dipastikan.
11
Dalam penelitian ini, peneliti dapat membuktikan data data ini terpecaya yaitu dengan data-data yang di dapat dari hasil wawancara
terhadap subyek penelitian. Adapun dari segi faktual, adalah melihat program yang diteliti, yaitu Program Perlindungan dan Pelayanan yang dilaksanakan di
Rumah Perlindungan Sosial Wanita Pasar Rebo. Dalam hal ini peneliti dapat memastikan, bahwa kepastian Program Perlindungan dan Pelayanan terhadap
korban trafficking di Rumah Perlindungan Sosial Wanita Pasar Rebo melalui hasil wawancara terhadap subyek penelitian.
F. Tinjauan Pustaka
Pendukung dilakukannya penelitian ini dikarenakan semakin banyaknya kasus kasus yang terjadi di lapangan dan semakin banyaknya buku-
buku terbitan tentang Peran para Pekerja Sosial yang menangani para Korban Trafficking, seperti buku yang ditulis oleh: Gadis Arivia, “Feminisme Sebuah
Kata Hati”. Penerbit: Jakarta, Kompas, maret 2006, di dalam buku ini memaparkan terjadinya praktek trafficking sampai pada penanganannya di
11
Ibid. h. 326
14