Harapan Korban Trafficking terhadap Pekerja Sosial dalam Program

C. Harapan Korban Trafficking terhadap Pekerja Sosial dalam Program

Perlindungan dan Perlayanan. Secara umum harapan yang ingin dicapai sebagi WBS melalui program Perlindungan dan Pelayanan adalah tidak mengulang perbuatannya di masa lalu dan merintis menjadi manusia yang dapat dihargai dan dipandang dalam bermasyarakat. Adapun terkait dengan kegiatan resosialisasi yang yang mengangkut kedelapan program 1. Pendekatan Awal 2. Penerimaan. 3. Assesment. 4. Pembinaan dan bimbingan 5. Resosialisasi dan Penyaluran. 6. Bimbingan Lanjut 7. Evaluasi 8. Terminasi, di RPSW Mulya jaya, didapatkan informasi tentang harapan-harapan WBS. Penulis melihat pelatihan keterampilan yang diberikan pekerja sosial diantaranya tata rias rambut, tata rias pengantin, menjahit manual dan olahan pangan. Tata rias rambut memberikan harapan buat WBS untuk meniti langkahnya menjadi lebih baik lagi dan mampu membuka salon kecil-kecilan di kampung, tata rias pengantin dapat mendadani orang yang hendak menikah dengan bekal yang dibawa dari Rumah Perlindungan Sosial Wanita ketika sudah keluar dari rehabilitasi dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi sampai mampu mengoptimalkan perekonomiannya. Penulis kegiatan keterampilan yang LW tekuni adalah menjahit manual, sehingga beliau ingin membuka tailor setelah keluar dari Rumah Perlindungan. Hal ini terungkap dalam wawancara penulis dengan subyek peneliti sebagai berikut: 71 “Nanti klo saya pulang ke Sanggau Kalimantan Barat saya ingin buka jaitan dikampung yang dimaksud tailor, dengan mimik muka yang penuh semangat dan harapan” 8 Kemudian penulis pun melihat bahwa setiap bimbingan dan pelatihan dilakukan pekerja sosial kepada WBS selalu mendapatkan respon positif dari para WBS pada umumnya. Bahkan banyak para WBS ingin tetap tinggal di Rumah Perlindungan, karena perlindungan dan pelayanan yang dilakukan pekerja sosial cukup profesional dan fasilitas yang memadai. Penulis juga mendapatkan ada WBS yang ingin merubah nasipnya menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan kemudahan dalam setiap kesulitan yang dialaminya. Diantaranya adalah LW, UWY, KK, CRT dan ALM mereka menyatakan keinginan dan cita-cita untuk kembali melanjutkan sekolahnya yang terputus karena kepergiannya, juga dapat bersosialisasi dengan baik dan banyak teman-temannya. Hal ini dinyatakan dalam wawancara penulis dengan subyek peneliti sebagai berikut: “Aku ingin melanjutkan sekolah lagi dan mempunyai teman yang banyak, disini aku dapatkan perlindungan dan kasih sayang yang diberikan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu petugas disini” 9 Hal senada juga dikatakan oleh KK WBS, Beliau menjelaskan bahwa harapan yang ingin dicapai setelah ke luar dari rehabilitasi adalah kerja di 8 LW, KlienWarga Binaan Sosial WBS, “Wawancara Pribadi”, RPSW Mulya Jaya Pasar Rebo 03 April 2009. 9 ALM, KlienWarga Binaan Sosial WBS, “Wawancara Pribadi”, RPSW Mulya Jaya Pasar Rebo 22 April 2009. 72 pabrik-pabrik jahit. karena keterampilandan pengetahuan yang dimiliki juga ditekuni adalah Menjahit Bordil, diantaranya membuat telapak meja, sarung galon, memperindah baju muslimah dan juga mukena. Hal ini terungkap dalam wawancara penulis dengan subyek peneliti sebagai berikut: “KK klo sudah pulang pingin sekolah tapi karena gak ada duit jadinya KK niatan kerja dipabrik sekitar kampung KK, dengan meninggalkan senyum malu-malu” 10 Dari keterangan diatas penulis dapat menjelaskan bahwa baik LW, ALM dan KK memiliki harapan dan cita-cita kelak, setelah keluar dari masa Rehabilitasinya dan ingin menjalani hidup normal dengan kembali ke masyarakat dan bergaul didalam masyarakat dengan normal.

D. Kesesuaian antara Kewajibantugas Pekerja Sosial, dan Harapan