Initial Public Offering IPO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Initial Public Offering IPO

Initial public offering IPO adalah penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kali. IPO merupakan kegiatan penawaran saham, atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten perusahaan yang akan go public untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. Bagi Perusahaan melakukan penjualan sahamnya melalui pasar modal mempunyai beberapa alasan. Ada enam alasan perusahaan menawarkan sahamnya melalui pasar modal Syahrir, 1995 dalam Intan Imam Sutanto, 2000 yaitu: 1. Kebutuhan akan dana untuk melunasi hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga mengurangi beban bunga. 2. Meningkatkan modal kerja. 3. Membiayai perluasan perusahaan pembangunan pabrik baru, peningkatan kapasitas produksi. 4. Memperluas jaringan pemasaran dan distribusi. 5. Meningkatkan teknologi produksi. 6. Membayar sarana penunjang pabrik, perawatan, kantor, dan lain-lain. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2006:77 Keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan melakukan penawaran umum saham ini antara lain: 1. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tidak dengan termin-termin. 2. Biaya go public relatif murah. 3. Proses relatif mudah. 4. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan. 5. Penyertaan masyarakat biasanya tidak masuk dalam manajemen. 6. Perusahaan biasanya dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme. 7. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. 8. Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat go public merupakan media promosi secara gratis. 9. Memberikan kesempatan bagi koperasi dan karyawan perusahaan untuk membeli saham. Sedangkan konsekuensi atas penawaran umum saham adalah Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2006:77 : 1. Keharusan untuk melakukan keterbukaan full disclosure. 2. Keharusan untuk mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan. 3. Gaya manajemen perusahaan berubah dari informal menjadi formal. 4. Kewajiban membayar dividen bila perusahaan mendapatkan laba. 5. Senantiasa berusaha meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Proses penawaran umum saham dapat dikelompokan menjadi empat tahap:

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Adapun persiapan-persiapan intern yang dilakukan, yaitu: 1. Manajemen harus membuat dan memutuskan suatu rencana untuk memperoleh dana melalui publik. 2. Rencana ini harus diajukan di rapat umum pemegang saham dan harus disetujui Perusahaan bersangkutan harus melibatkan lembaga-lembaga pendukung untuk membantu dalam penyediaan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Adapun lembaga dan profesi penunjang pasar, yaitu: a. Penjamin emisi underwriter, merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten menerbitkan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. b. Akuntan publik Auditor Independen, bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.

Dokumen yang terkait

Analisis Perusahaan yang Mengalami Underpricing di Bursa Efek Indonesia

24 157 108

Pengaruh Financial Leverage, Return on Equity (ROE), Ukuran Dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 30 95

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

PENGARUH MANAGERIAL OWNERSHIP, FAMILY OWNERSHIP, FIRM SIZE DAN FIRM RISK TERHADAP FIRM VALUE (Studi pada perusahaan terdaftar di BEI)

0 4 71

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, AUDITOR TYPE, UNDERWRITER REPUTATION DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2008

2 5 114

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, UNDERWRITER REPUTATION DAN FIRM SIZE TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2012 SKRIPSI.

0 7 54

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, UNDERWRITER REPUTATION DAN FIRM SIZE TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2012.

2 6 52

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 2

PENGARUH ANALISIS INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

PENGARUH ANALISIS INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13