sedangkan perusahaan besar tercatat sebanyak 25 perusahaan atau 29,8 dari total perusahaan yang dijadikan sampel.
H. Analisis Statistik
1. Hasil Pengujian Hipotesis 1
Pengujian underpricing, baik pada raw underpricing model 1 maupun pada adjusted underpricing model 2, yang menggunakan
initial return Rit pada analisis deskriptif telah membuktikan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan IPO
mengalami underpricing
pada hari
pertama ketika
saham diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini terlihat dari rata-rata initial
return yang menunjukan nilai positif. Hasil pengujian underpricing tersebut didukung dengan
pengujian one sample t test. Sebelum dilakukan pengujian one sample t test, terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan distribusi data dengan
kolmogorov-smirnov test pada model 1 maupun model 2. Pengujian normalitas tersebut terlihat pada tabel 4.3 dan 4.4.
MODEL 1 Tabel 4.3.
Uji Normalitas Initial Return
84 .2907
.32950 .141
.141 -.117
1.296 .069
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Underpricing
Sumber : Output SPSS Tabel 4.3 di atas
menunjukan nilai signifikansi
kolmogorov-smirnov test sebesar 0,069 yang lebih besar dari 0,05, hal ini berarti distribusi data initial return adalah normal. Oleh karena itu,
pengujian one sample t test dapat dilakukan.
MODEL 2 Tabel 4.4.
Uji Normalitas Initial Return
84 .2901
.33074 .144
.144 -.103
1.316 .063
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Adj Underpricing
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.4 di atas menunjukan nilai signifikansi kolmogorov- smirnov test sebesar 0,063 yang lebih besar dari 0,05, hal ini berarti
distribusi data initial return adalah normal. Oleh karena itu, pengujian one sample t test dapat dilakukan.
Untuk pengujian one sample t test, terlebih dahulu dibuat hipotesis operasional. Adapun hipotesis tersebut sebagai berikut:
H : Tidak terjadi underpricing pada hari pertama perdagangan di pasar
sekunder. H
a
: Terjadi underpricing pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder.
Ketentuan untuk pengambilan keputusan : Jika probabilitas Sig-t 0,05, maka H
ditolak Jika probabilitas Sig-t 0,05, maka H
diterima Jika benar nilai saham mengalami underpricing pada hari
pertama perdagangan di bursa, maka rata-rata initial return R
t
adalah positif. Sebaliknya jika nilai saham tidak mengalami underpricing, maka
rata-rata initial return R
t
adalah negatif.
MODEL 1
Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa signifikansi 0,00 0,05 sehingga Ho ditolak dah Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa
perusahaan yang melaksanakan IPO mengalami underpricing pada hari pertama ketika saham diperdagangkan di pasar sekunder pasar modal.
Tabel 4.5. One Sample t Test Initial Return
8.087 83
.000 .29073
.2192 .3622
Underpricing t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Lower Upper
95 Confidence Interval of the
Difference Test Value = 0
Sumber : Output SPSS
MODEL 2
Sama halnya dengan model 1, pada model 2 pun terbukti bahwa perusahaan yang melaksanakan IPO mengalami underpricing pada hari
pertama ketika saham diperdagangkan di pasar sekunder pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi 0,00 0,05 sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima.
Tabel 4.6. One Sample t Test Initial Return
8.040 83
.000 .29012
.2183 .3619
Adj Underpricing t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Lower Upper
95 Confidence Interval of the
Difference Test Value = 0
Sumber : Output SPSS
2. Hasil Pengujian Hipotesis 2,3,4,5, dan 6