Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut. d. Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum legal option. 3. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian dalam rangka penawaran umum, dan membuat notulen- notulen rapat. 4. Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk penawaran ke publik. 5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin emisi 6. Mempersiapkan kontrak awal dengan bursa efek 7. Menandatangani perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan go public. Untuk yang akan menjual obligasi, perusahaan harus mendaftarkannya ke agen peringkat untuk mendapatkan peringkat untuk obligasi yang akan ditawarkan. Agen peringkat yang ditunjuk adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo. 8. Mengumumkan ke publik Public expose 9. Mengirimkan pernyataan registrasi dan dokumen-dokumen pendukung lainnya ke Bapepam.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung, calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM untuk menyatakan pernyataan pendaftaran menjadi efektif. Setelah semua persiapan yang dibutuhkan diselesaikan dan semua dokumen yang dibutuhkan untuk registrasi di Bapepam tersedia, berikutnya adalah tugas dari Bapepam untuk mengevaluasi usul go public emiten. Bapepam melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menerima pernyataan registrasi dan dokumen-dokumen pendukung dari perusahaan yang akan go public dari underwiter. 2. Ekspose pengumuman terbatas di Bapepam 3. Mempelajari dokumen-dokemen yang telah disampaikan emiten. 4. Memberikan tanggapan mengenai kelengkapan dokumen, kebenaran dan kejelasan informasi dan pengungkapan disclosure tentang aspek- aspek legalitas, akuntansi, keuangan dan manajemen. Jika selama 45 hari Bapepam tidak memberi jawaban. 5. Jika 45 hari Bapepam tidak memberi jawaban, pernyataan dianggap secara otomatis efektif. 3. Tahap penawaran saham Setelah memperoleh izin dari Bapepam, penjamin emisi underwiter dengan bantuan agen penjualan menawarkan saham bersangkutan ke pasar perdana. Proses penawaran saham perdana meliputi beberapa tahap, sebagai berikut: a. Pengumuman dan pendistribusian prospektus Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum, bertujuan agar pihak lain membeli efek. Beberapa bagian penting dari prospektus yang patut mendapatkan perhatian dari calon investor adalah: 1 Bidang usaha. Merupakan bidang usaha yang saat ini dijalankan oleh perusahaan. Informasi ini perlu diketahui oleh calon investor, karena dengan mengetahui bidang usaha perusahaan, kita dapat mengetahui posisi sektor ekonomi perusahaan. Informasi tentang bidang usaha biasanya tercantum pada bagian tengah dari halaman muka prospektus. 2 Jumlah saham yang ditawarkan. Jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat menunjukan jumlah modal yang disetor oleh publik. Semakin besar jumlah saham yang ditawarkan, akan semakin memiliki potensi untuk likuidnya perdagangan saham tersebut di bursa. Informasi mengenai jumlah saham yang ditawarkan tercantum pada bagian tengah dari halaman muka prospektus. 3 Nilai nominal dan harga penawaran. Nilai nominal merupakan suatu nilai yang menunjukkan besarnya modal suatu perusahaan yang dimuat dalam Anggaran Dasar perusahaan tersebut. Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat tidak harus sama dengan nilai nominal per saham. Harga setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat disebut dengan harga penawaran. Informasi tentang nilai nominal dan harga penawaran terdapat pada bagian tengah halaman muka prospektus. 4 Riwayat singkat perusahaan. Riwayat singkat perusahaan terdapat pada bagian dalam, yaitu pada Bab Keterangan tentang Perseroan dan Anak Perusahaan. 5 Tujuan go public Rencana penggunaan dana. Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum disajikan dalam bab tersendiri. Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum diberikan secara presentase dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, biasanya berkisar pada: a Ekspansi b Pembayaran sebagian hutang c Investasi pada anak perusahaan d Penambahan pada modal kerja 6 Kegiatan dan prospek usaha. Pada dasarnya, seorang investor yang membeli saham adalah membeli prospek usaha dari perusahaan tersebut. Kegiatan dan prospek usaha dari perusahaan disajikan dalam bab tersendiri, biasanya meliputi aspek-aspek produksi, penjualan, pemasaran, dan distribusi dari produk atau jasa yang dihasilkan, prospek usaha, kompetisi dan strategi usaha, serta penelitian dan pengembangan. 7 Risiko usaha. Penjelasan mengenai risiko usaha diberikan dalam bab tersendiri, biasanya risiko usaha meliputi: a Risiko tingkat persaingan usaha emiten yang go public b Risiko ketersedian pasokan bahan baku c Ketentuan negara lain atau peraturan internasional d Peraturan dan kebijakan pemerintah mengenai kegiatan usaha emiten e Risiko pergerakan nilai tukar valuta asing f Risiko kenaikan suku bunga g Risiko iklim h Risiko lainnya. 8 Kebijakan dividen Kebijakan Dividen, yaitu informasi tentang kebijakan dividen yang direncanakan oleh perusahaan yang diberikan dalam bentuk rentang jumlah presentase dividen tunai yang direncanakan yang dikaitkan dengan jumlah laba bersih. 9 Kinerja keuangan perusahaan. Perkembangan kinerja keuangan perusahaan, paling tidak untuk lima tahun terakhir, sangat perlu diketahui oleh calon investor sebelum mengambil keputusan. Dengan mengetahui data keuangan masa lalu dapat dibuat suatu perkiraan analisis trend untuk tahun- tahun berikutnya. 10 Agen penjualan Agen Penjualan yaitu perusahaan efek yang ditunjuk oleh penjamin emisi untuk bertindak selaku agen penjualan dalam rangka memasarkan saham-saham yang ditawarkan pada penawaran umum. Investor yang akan melakukan pemesanan saham harus menghubungi agen penjualan bersangkutan, yang daftarnya tercantum pada bagian akhir dari prospektus. Dalam prospektus juga terdapat beberapa jadwal yang berhubungan dengan penawaran umum, antara lain: 1 Tanggal efektif adalah tanggal yang menunjukan saat dikeluarkannya Surat Pernyataan Efektif oleh BAPEPAM, dan berdasarkan surat tersebut, perusahaan dapat melakukan penawaran umum kepada masyarakat. 2 Masa penawaran adalah periode dilakukannya penawaran umum atas efek yang ditawarkan kepada masyarakat. Masa penawaran ini sekurang-kurangnya tiga hari kerja. 3 Tanggal akhir penjatahan adalah tanggal di saat hasil akhir dari proses penjatahan atas pesanan efek akan diumumkan kepada masyarakat. Penjatahan akan muncul apabila jumlah pesanan atas efek melebihi jumlah efek yang ditawarkan. 4 Tanggal pengembalian uang pesanan adalah tanggal dimulainya pengembalian uang kepada pemesan yang terkena penjatahan atau yang pesanannya tidak terpenuhi seluruhnya. 5 Tanggal pencatatan adalah tanggal di saat suatu efek mulai dicatatkan atau didaftarkan pada suatu Bursa Efek, yang berarti mulai tanggal itu pula efek tersebut dapat diperdagangkan di Bursa Efek. b. Masa penawaran saham pasar perdana Masa penawaran saham jangka waktunya ditetapkan tiga hari kerja, dan jangka waktu pemberian izin emisi dan surat pendaftaran dibursa ditetapkan maksimal selam 90 hari kerja. Masa penawaran merupakan saat yang menentukan, apakah saham yang ditawarkan oleh emiten akan terjual seluruhnya full atau oversubcribed atau masih tersisa, jumlah saham yang dipesan lebih kecil dari jumlah yang ditawarkan undersubcribed dalam masa penawaran. c. Penjatahan saham di pasar perdana Apabila jumlah saham yang dipesan lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan, maka penjamin emisi underwiter akan melakukan pen-jatahan allotment. Masa penjatahan saham ditetapkan maksimum selama 12 hari kerja, terhitung masa penawaran. Pelaksanaan penjatahan saham di pasar perdana menggunakan beberapa sistem berikut: 1 Fixed allotment, yaitu cara penjatahan dimana anggota penjamin emisi maupun agen penjual telah memiliki pembeli sehingga jatah saham yang diberikan oleh penjamin emisi tidak dijual kepada klien lainnya. Fixed allotment dilakukan apabila jumlah saham yang ditawarkan minimal 20 juta lembar saham atau minimum 30 dari jumlah modal yang telah ditempatkan atau disetor. Fixed allotment tersebut dibatasi maksimum 60 dari jumlah saham yang ditawarkan, termasuk bagian bagi para karyawan perusahaan yang melakukan emisi. Cara ini ditempuh untuk menarik pemodal institusional yang mempunyai dana sangat besar membeli saham yang ditawarkan Suad Husnan 1998:25. 2 Separate account, pada sistem ini disamping ada jatah untuk klien dekat, juga tersedia saham yang akan dijual kepada investor di luar klien dekat. 3 Pooling, disebut juga penjatahan terpusat sesuai dengan keputusan ketua Bappepam Nomor: Kep-36Pm1993. Dalam sistem ini seluruh pemesanan saham di-pool dikumpulkan pada pemjamin emisi pelaksana. Jika terjadi kelebihan permintaan oversubcribed, dilakukan penjatahan secara proposional. Seluruh pemesanan diberi jatah satu-satuan perdagangan lot yaitu sebanyak 500 lembar saham yang akan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta BEJ yang sekarang telah berganti nama mnejadi Bursa Efek Indonesia BEI. Apabila jumlah saham yang tersedia tidak mencukupi, maka penjatahan dilakukan dengan cara diundi. Jika dalam penjatahan satu-satuan perdagangan terdapat sisa, maka setalah satu-satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan, barulah pembagian lebih lanjut dilakukan secara proposional berdasakan jumlah pesanan dari pemesan. Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi pegawai emiten, sampai dengan maksimum 10 dari emisi. 4 Gabungan fixed allotment dan pooling. Kelemahan kedua sistem ini adalah tidak mencerminkan pemerataan. Karena investor diluar klien harus berebutan sisa saham yang tidak dibeli klien dekat penjamin emisi dan agen penjual. Untuk mengimbangi kelemahan tersebut akhir-akhir ini penjamin emisi mulai mengambil langkah kebijaksanaan dengan cara menggabungkan sistem fixed allotment dengan sistem pooling. d. Masa pengembalian dana Kalau jumlah yang memesan lebih banyak dari yang ditawarkan, dikatakan terjadi oversubcribed. Apabila yang terjadi sebaliknya, disebut undersubcribed, maka tidak semua pesanan kita dapat dipenuhi. Dengan demikian maka pesanan yang tidak terpenuhi akan dikembalikan oleh penjamin emisi underwiter kepada para pemesan. Biasanya waktu yang diperlukan berkisar 10-14 hari untuk pengembalian tersebut Suad Husnan 1998:24. Adapun batas maksimum untuk pengembalian dana ditetapkan selama 4 hari terhitung berakhirnya masa pengembalian dana kepada investor. e. Pendistribusian saham Maksimum waktu untuk pendistribusian saham kepada investor adalah 12 hari kerja tehitung mulai berakhirnya masa penawaran saham. Saham yang telah dipesan dan dibayar investor, harus diserahkan emiten kepada investor melalui penjamin emisi atau egen penjualan

4. Tahap Pencatatan di Bursa Efek.

Dokumen yang terkait

Analisis Perusahaan yang Mengalami Underpricing di Bursa Efek Indonesia

24 157 108

Pengaruh Financial Leverage, Return on Equity (ROE), Ukuran Dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 30 95

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

PENGARUH MANAGERIAL OWNERSHIP, FAMILY OWNERSHIP, FIRM SIZE DAN FIRM RISK TERHADAP FIRM VALUE (Studi pada perusahaan terdaftar di BEI)

0 4 71

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, AUDITOR TYPE, UNDERWRITER REPUTATION DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2008

2 5 114

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, UNDERWRITER REPUTATION DAN FIRM SIZE TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2012 SKRIPSI.

0 7 54

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, UNDERWRITER REPUTATION DAN FIRM SIZE TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2012.

2 6 52

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 2

PENGARUH ANALISIS INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

PENGARUH ANALISIS INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13