Hasil Uji Akar Unit Unit Root Test dan Derajat Integrasi

4.5. Analisis dan Pembahasan

Untuk menguji validitas data yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka harus dilakukan uji akar-akar unit. Pengujian ini harus dilakukan karena sebelum melakukan analisa dengan pendekatan Granger Causality Test, maka harus dipastikan bahwa data yang digunakan adalah data yang stasioner. Sehingga diperoleh suatu model yang tidak bias. Konsep ini berlaku umum pada seluruh model yang menggunakan data time series untuk menghindari Spurious regression regresi palsu sebagai akibat tidak stasionernya observasi.

4.5.1 Hasil Uji Akar Unit Unit Root Test dan Derajat Integrasi

Dasar teoritis yang digunakan untuk menguji perilaku data atas time series, yakni variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan Pertumbuhan Ekonomi PDB di Indonesia adalah uji akar-akar unit unit root test. Pengujian validitas ini harus dilakukan untuk menghindari model yang lancung atau bias tidak efisien. Uji akar-akar unit dan derajat integrasi ini menggunakan Augmented Dicky-Fuller ADF statistik untuk kurun waktu 2000Q 1 – 2009Q 4 . Jika nilai absolute statistic ADF lebih besar dari nilai kritis mackinnon maka data stasioner dan sebaliknya jika nilai absolute statistic ADF lebih kecil dari nilai kritis Mackinnon maka data tidak stasioner. Hal penting dalam uji ADF adalah menentukan panjangnya kelambanan. Tabel 4.4. Hasil Uji Akar Unit dengan Menggunakan Augmented Dickey Fuller ADF Variabel ADF Critical Value Derajat Integrasi PDB -1,628314 -3,610453 Level IHSG -0,943375 -3,615588 Level Variabel ADF Critical Value Derajat Integrasi PDB -6,4322797 -3,615588 I 1 IHSG -4,679626 -3,626784 I 1 Catatan: = Signifikan pada α = 1 = Signifikan pada α = 5 = Signifikan pada α =10 Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa hasil Uji Akar Unit Unit Root Test untuk variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG stasioner pada derajat integrasi pertama atau I 1. Artinya bahwa variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG yang dipergunakan dalam penelitian ini stasioner pada data first difference dengan tingkat signifikasi pada α = 1. Begitu juga dengan variabel pertumbuhan ekonomi PDB stasioner pada derajat integrasi pertama I 1. Artinya bahwa variabel pertumbuhan ekonomi PDB yang dipergunakan dalam penelitian ini stasioner pada first difference dengan tingkat signifikasi pada α =1. Hal ini dilihat berdasarkan angka ADF statistik yang diperoleh pada variabel pertumbuhan ekonomi PDB memiliki angka ADF statistik sebesar -6,432797, sedangkan untuk nilai kritis pada tingkat signifikansi 1 sebesar -3,615588, untuk tingkat signifikansi 5 sebsar -2,941145, dan untuk tingkat signifikansi 10 sebesar - 2,609066. Hasil ini menunjukkan nilai ADF yang lebih besar dari nilai kritisnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data telah stasioner. Sedangkan angka ADF statistik yang diperoleh pada variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG memiliki angka ADF statistik yang diperoleh sebesar - 4.679626, sedangkan nilai kritis pada tingkat signifikasi 1 sebesarnya – 3.626784, sedangkan tingkat signifikansi 5 sebesar -2.945842, dan tingkat signifikansi 10 sebesar -2.611531. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai ADF lebih besar dari nilai kritisnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data telah stasioner.

4.5.2 Hasil Uji Kointegrasi Cointegration Test