Relasi antara Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang negara lain asing. Perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam menjalankan aktivitas operasional dan investasi akan menghadapi resiko nilai tukar kurs. Perubahan nilai tukar yang tidak diantisipasi oleh perusahaan akan berpengaruh pada nilai perusahaan tersebut. 4. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi suatu negara menunjukkan kondisi perekonomian suatu negara yang bersangkutan. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila aktivitas ekonomi sekarang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah fisik barang dan jasa yang dihasilkan yang mengakibatkan kenaikan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari produk domestik bruto PDB yaitu nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, maka meningkat juga kemampuan masyarakat untuk berinvestasi di pasar saham maupun pasar uang. Dengan makin banyaknya masyarakat yang berinvestasi akan menaikkan harga-harga saham dan IHSG juga ikut naik.

2.4. Relasi antara Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

Investasi merupakan suatu faktor krusial bagi kelangsungan proses pembangunan ekonomi, atau pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja sumber pendapatan akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambahan pendapatan tersebut ceteris paribus, yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan. Pemenuhan kebutuhan dan kesempatan kerja itu sendiri hanya bisa dicapai dengan peningkatan ouput agregat barang dan jasa atau PDB yang terus menerus. Dengan adanya kegiatan produksi, maka tercipta kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, yang selanjutnya menciptakan dan meningkatkan permintaan pasar. Pasar berkembang berarti juga volume produksi, kesempatan kerja dan pendapatan dalam negeri meningkat, dan seterusnya, maka terciptalah pertumbuhan ekonomi. Secara teori, korelasi positif antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi diuraikan secara sederhana namun jelas dalam model pertumbuhan ekonomi Harrod- Domar yang intinya adalah penambahan K kapital dan pertumbuhan PDB Y. Dua variabel fundamental dari model ini adalah penambahan K dan rasio penambahan K terhadap pertumbuhan PDB Y. Rasio ini disebut ICOR the incremental capital output ratio yaitu ICOR = ΔK ΔY Sejak penambahan K adalah investasi I dalam defenisi, maka : ICOR = I ΔY Model Domar lebih memfokuskan pada laju pertumbuhan investasi ΔII, Didalam modelnya, I ditetapkan harus tumbuh atassuatu persentase yang konstan, sejak S Marginal propensity to save, yakni rasio dari pertumbuhan tabungan nasional S terhadap peningkatan Y, dan ICOR kedua-duanya konstan. Sedangkan penekanan dari model Harrod lebih pada pertumbuhan Y jangka panjang. Didalam modelnya, laju pertumbuhan keeimbangan warranted growth yang membuat besarnya S yang direncanakan ditetapkan selalu dengan sama besarnya I yang direncanakan. Selama Orde Baru,telah terbukti bahwa I memang merupakan faktor krusial bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Terbukti juga, selama krisis ekonomi, lesunya kegiatan I didalam negeri membuat kondisi perekonomian nasional semakin buruk. Dengan tingkat S yang masih terbatas, Indonesia terpaksa bergantung pada pinjaman luar negeri dan penanaman modal baik di pasar modal maupun pasar keuangan untuk mempertahankan kegiatan I yang diperlukan dalam negeri. Perdagangan di pasar modal merupakan salah satu bentuk investasi selain investasi di sektor riil. Partisipan dalam pasar modal terutama adalah pemerintah dan perusahaan. Pemerintah menjual obligasi jangka menengah dan jangka panjang untuk membiayai proyek pendidikan, transportasi, dan proyek-proyek pembangunan ekonomi lainnya. Pemerintah tidak pernah menjual karena pemerintah tidak dapat menjual klaim kepemilikan, sebaliknya perusahaan dapat menjual saham dan obligasi. Saham dan obligasi ini digunakan sebagai sumber pembiayaan perusahaan dalam jangka panjang sehingga likuiditas perusahaan tidak terganggu dan meningkatkan produktifitas. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan maka jumlah dana yang dapat diperoleh melalui penjualan saham akan semakin tinggi, dan tambahan perolehan dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai peningkatan aktivitas perusahaan.

2.5. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan IHSG