BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu langkah dan prosedur yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan informasi empiris guna memecahkan suatu masalah dan menguji
hipotesis dari penelitian.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menganalisis kausalitas dan kointegrasi antara pertumbuhan ekonomi yang diukur dari produk
domestik bruto PDB terhadap indeks harga saham gabungan IHSG di pasar modal Indonesia.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk runtun waktu time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka, dengan menggunakan
data kuartalan dari kuartal pertama tahun 2000 sampai tahun 2009 sehingga berjumlah 40 kuartal.
Sumber data diperoleh dari berbagi sumber informasi yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu Bank Indonesia BI Kota Medan dan Badan Pusat Statistik BPS
Sumatera Utara. Penulis juga melakukan studi literatur untuk mendapatkan teori yang mendukung
penelitian. Referensi studi kepustakaan diperoleh melalui buku-buku, jurnal, media internet, blog, perpustakaan FE-USU, perpustakaan pusat USU,dan perpustakaan Bank
Indonesia.
3.3. Pengolahan Data
Dalam melakukan pengolahan data, penulis menggunakan program komputer Eviews 5.1 sebagai software utama untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini
dengan terlebih dahulu melakukan pemindahan data yang diperoleh ke dalam program Microsoft Excel untuk mempermudah pengolahan data pada proses selanjutnya untuk
meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingan dengan pencatatan ulang secara manual dan menggunakan Microsoft Word 2007 dalam penulisan penelitian.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah Cointegration Test dan Granger Causality Test. Analisis Cointegration Test Johansen Test bertujuan untuk
melihat hubungan keseimbangan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDB dengan IHSG di pasar modal Indonesia. Sedangkan Granger Causality
Test dilakukan untuk mengamati hubungan timbal balik causal antara pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDB terhadap IHSG di pasar modal Indonesia.
Dalam kaitannya dengan metode tersebut, maka pengujian terhadap perilaku data runtun waktu time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji prasyarat bagi
digunakannya metode tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
3.4.1. Uji Akar Unit Unit Root Test
Pengujian apakah suatu data runtun waktu mengandung unsur trend atau tidak, maka dilakukan dengan uji akar unit unit root test. Uji akar unit atau ADF Augmented
Dickey–Fuller juga penting untuk mendeteksi apakah data yang digunakan stasioner atau tidak. Uji ini berisi regresi dari diferensi pertama data runtun waktu terhadap lag variabel
tersebut, lagged difference terms, konstanta, dan variabel trend Kuncoro, 2007:133. Selain uji ADF, uji akar unit juga dapat menggunakan uji Phillips–Perron. Formula dari
Uji Augmented Dickey-Fuller ADF dapat dinyatakan sebagai berikut:
DPDB
t
= a +
γPDB
t-1
+ ∑ β
i
DPDB
t-1+1
+ ε
t
...............................................1 Sedangkan untuk Uji Philips–Perron PP adalah:
DY
t
= a + λY
t-1
+ ε
t
........................................................................................2 dimana D adalah perbedaan atau diferensi.
Kedua uji dilakukan dengan hipotesis nol γ = 0 untuk ADF dan λ = 1 untuk PP. Stasioner atau tidaknya data, didasarkan pada perbandingan nilai statistik ADF dan PP
yang diperoleh dari nilai t hitung koefisien γ dan λ dengan nilai kritis statistik dari MacKinnon. Jika nilai absolut statistik ADF dan PP lebih besar dari nilai absolut kritis
MacKinnon, maka data stasioner; dan sebaliknya, jika nilai absolut statistik ADF dan PP lebih kecil dari nilai absolut kritis MacKinnon, maka data tidak stasioner.
3.4.2. Uji Kointegrasi Cointegration Test
Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDB dengan IHSG di pasar
modal Indonesia dengan menggunakan Johansen Test. Untuk menentukan jumlah dari arah kointegrasi tersebut, maka Johansen
menyarankan untuk melakukan dua uji statistik. Uji statistik pertama adalah uji trace Trace test,
λtrace yaitu menguji hipotesis nol null hypothesis yang mensyaratkan bahwa jumlah dari arah kointegrasi adalah kurang
dari atau sama dengan p dan uji ini dapat dilakukan sebagai berikut: λ
trace
r = -T 1-
λi ………………………………………...............2
p i = 1
Dimana λ adalah nilai eigenvectors terkecil p-r. null hypothesis yang disepakati
adalah jumlah dari arah kointegrasi sama dengan banyaknya r. Dengan kata lain, jmlah vektor kointegrasi lebih kecil atau sama dengan
≤ r, dimana r= 0,1,2 dan seterusnya. Untuk uji statistik yang kedua adalah uji maksimum eigenvalue
λ yang dilakukan dengan formula sebagai berikut:
λ
max
r,r+1 = -T in 1- λ
r+1
…………………………………………..............3 Uji ini berdasarkan pada uji null hypothesis bahwa terdapat r dari vektor
kointegrasi yang berlawanan r+1 dengan vektor kointegrasi. Untuk melihat hubungan kointegrasi tersebut, maka dapat dilihat dari besarnya nilai Trace statistic dan Max-Eigen
statistic dibandingkan dengan nilai critical value pada tingkat kepercayaan 5 persen.
3.4.3. Uji Kausalitas Granger
Pengujian ini untuk melihat hubungan kausalitas antara keseimbangan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDB dengan IHSG di pasar
modal Indonesia sehingga dapat diketahui variabel tersebut secara statistik saling mempengaruhi hubungan dua arah, memiliki hubungan searah atau sama sekali tidak
ada hubungan tidak saling mempengaruhi. Berikut ini metode Granger Causality Test seperti berikut ini:
PDB
t
=
i
IHSG
t-i
+
j
PDB
t-j
+ µ
1t
………………………….........4 IHSG
t
=
i
IHSG
t-i
+
j
PDB
t-j
+ µ
2t
……………………………...5 Dimana µ
1t
dan µ
2t
adalah error terms yang diasumsikan tidak mengandung korelasi serial dan m=n=r=s. Berdasarkan hasil regresi dari kedua bentuk model regresi linear di
atas akan menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai koefisien-koefisien regresi dari persamaan 4 dan 5 adalah sebagai berikut:
1 Jika
ji
≠ 0 dan +
j
= 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari PDB ke IHSG.
2 Jika
ji
= 0 dan +
j
≠ 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari IHSG ke PDB.
3 Jika
ji
= 0 dan +
j
= 0, maka IHSG dan PDB tidak saling berhubungan.
4 Jika
ji
≠ 0 dan +
j
≠ 0, maka terdapat kausalitas dua arah antara PDB dan IHSG.
Untuk memperkuat indikasi keberadaan berbagai bentuk kausalitas seperti yang disebutkan di atas, maka dilakukan F-test untuk masing-masing model regresi.
3.5. Definisi Variabel Operasional
1. Pertumbuhan ekonomi adalah produk domestik bruto PDB menurut harga
Berlaku, yaitu jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit- unit produksi di dalam batas wilayah negara Indonesia selama kurun waktu 2000-
2009 dan dinyatakan dalam milyaran rupiah. 2.
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG merupakan indeks gabungan yang menunjukkan pergerakan harga seluruh jenis saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia dalam kurun waktu 2000-2009 yang besarnya dinyatakan dalam satuan poin.
BAB IV
4.1. Perkembangan Kondisi Ekonomi Makro di Indonesia