direncanakan ditetapkan selalu dengan sama besarnya I yang direncanakan. Selama Orde Baru,telah terbukti bahwa I memang merupakan faktor krusial bagi kelangsungan
pembangunan ekonomi. Terbukti juga, selama krisis ekonomi, lesunya kegiatan I didalam negeri membuat kondisi perekonomian nasional semakin buruk. Dengan tingkat S yang
masih terbatas, Indonesia terpaksa bergantung pada pinjaman luar negeri dan penanaman modal baik di pasar modal maupun pasar keuangan untuk mempertahankan kegiatan I
yang diperlukan dalam negeri. Perdagangan di pasar modal merupakan salah satu bentuk investasi selain
investasi di sektor riil. Partisipan dalam pasar modal terutama adalah pemerintah dan perusahaan. Pemerintah menjual obligasi jangka menengah dan jangka panjang untuk
membiayai proyek pendidikan, transportasi, dan proyek-proyek pembangunan ekonomi lainnya. Pemerintah tidak pernah menjual karena pemerintah tidak dapat menjual klaim
kepemilikan, sebaliknya perusahaan dapat menjual saham dan obligasi. Saham dan obligasi ini digunakan sebagai sumber pembiayaan perusahaan dalam jangka panjang
sehingga likuiditas perusahaan tidak terganggu dan meningkatkan produktifitas. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan maka jumlah dana yang dapat diperoleh melalui
penjualan saham akan semakin tinggi, dan tambahan perolehan dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai peningkatan aktivitas perusahaan.
2.5. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan IHSG
Teori mengenai hubungan antara perkembangan sektor finansial dan pertumbuhan ekonomi dimulai pada abad ke 20 Schumpter,1911. Adapun yang menjadi perdebatan
adalah apakah terdapat hubungan kausalitas antara perkembangan sektor finansial dan
pertumbuhan ekonomi, atau jika terdapat hhubungan kausalitas antar-keduanya, bagaimanakah arah hubungannya.
Menurut Kamat dan Kamat 2001, literatur dan hasil studi empiris mengenai arah hubungan kausalitas antar kedua variabel tersebut secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga pendekatan yaitu : pendekatan pertama, supply leading, menyatakan bahwa perkembangan sektor finansial menyebabkan pertumbuhan ekonomi.
Pendekatan ini menyatakan bahwa keberadaan sektor finansial berfungsi sebagai intermediasi keuangan yang menghubungkan antar unit ekonomi yang surplus dan defisit,
yang selanjutnya menyebabkan alokasi sumber daya yang efisien dan akhirnya memacu sektor lainnya dalam perekonomian untuk tumbuh. Penelitian ini telah dilakukan
Schumpeter,1911 dan Levine dan Zervos 1996. Pendekatan yang kedua adalah, demand following menyatakan pertumbuhan
aktivitas ekonomi sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi memerlukan banyak dana untuk ekspansi. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan meningkatkan permintaan
sarana investasi alternatif selain deposito asset riil. Yaitu investasi dalam saham, oleh karena itu meningkatnya permintaan saham akan memicu perkembangan pasar modal,
dalam hal ini IHSG menjadi indikator perkembangan pasar modal. Pendekatan yang ketiga adalah, feedback yaitu hubungan dua arah antara
pertumbuhan ekonomi yang di proxykan melalui PDB dengan peningkatan pertumbuhan sektor finansial di pasar modal yang diproxykan melalui IHSG.
Kinerja perekonomian yang dilihat dari pertumbuhan ekonomi serta kinerja industri merupakan komponen utama dalam pergerakan IHSG, juga sebaliknya, Investor
menilai bahwa kondisi perekonomian dan kemungkinan dari arah perekonomian
merupakan elemen kunci dalam pergerakan IHSG. Penilaian investor tersebut akan membentuk ekspektasi yang kemudian akan merubah harga saham sehingga berdampak
terhadap IHSG. Harga saham dipengaruhi oleh ramalan perekonomian, ramalan nilai tukar dollar
terhadap mata uang domestik, tingkat dan ramalan suku bunga, industri relatif dengan perekonomian, kinerja perusahaan relatif dengan industri, dividen dan pertumbuhan
pendapatan potensial dan kualitas manajemen. Pasar modal yang memiliki fungsi ekonomi dan fungsi keuangan secara teori
memiliki pengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian mengenai pengaruh pasar modal terhadap perekonomian Indonesia masih belum banyak dilakukan namun
beberapa penelitian telah dilakukan, pasar modal memiliki pengaruh terhadap perekonomian Indonesia dan sebaliknya semakin membaiknya perekonomian Indonesia
maka akan semakin meningkatkan ekspektasi investor untuk menginvestasikan modalnya di pasar modal sehingga IHSG juga mengalami peningkatan. Berdasarkan penjelasan
diatas, terdapat bahwa adanya hubungan jangka panjang antara pasar barang, pasar uang, pasar sekuritas pasar modal dengan perekonomian Indonesia. Hubungan tersebut akan
dijelaskan melalui skema diagram berikut :
Gambar 2.1. Kondisi Makro Ekonomi dan Performa Industri terhadap Perkembangan Pasar Modal
Berdasarkan skema diatas diketahui bahwa adanya hubungan yang bersifat jangka panjang antara perekonomian Indonesia dengan pasar modal yang diukur dari tingkat
IHSG. 2.6.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan Fauzan Anhar 2007 tentang peranan faktor makro ekonomi terhadap perkembangan IHSG dipasar modal Indonesia. Penelitian ini mencoba
untuk menganalisa pengaruh pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga deposito terhadap IHSG dipasar modal Indonesia khususnya PT.BEJ. Data Penelitian
menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan deposito tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG, sedangkan pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pergerakan IHSG di pasar modal Indonesia. Selanjutnya dilakukan Muzafar Shah 1996 dalam jurnal “International
Economic journal” yang meneliti hubungan kointegrasi antara variabel ekonomi makro yang di nyatakan dalam M1, M2, dan PDB terhadap harga saham secara data bulanan
Produk Domestik Bruto PDB
Jumlah Uang Beredar JUB
Tingkat Suku Bunga IR
Kurs Rupiah terhadap Dollar
IHSG Harga Saham
Demand and Supply
Saham Kinerja Industri
yaitu 177 bulan yang dimulai dari tahun 1978 – 1992 di Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi antara penawaran uang M1, M2, dan
PDB terhadap harga saham di Malaysia. Geske dan Roll 1983 menemukan bahwa harga saham di bursa Amerika Serikat
berhubungan negatif dengan inflasi namun memiliki hubungan positif dengan aktifitas ekonomi riil yang dicerminkan dengan produk domestik bruto.
Tim Peneliti BEJ dan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran 2006 melakukan penelitian peranan pasar modal terhadap perekonomian Indonesia studi kasus BEJ dengan
menggunakan analisis Autoregressive Distributed Lag Model dan Cointegration test, hasilnya walau kurang elastis IHSG memiliki pengaruh kuat dan pasti terhadap
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. I Made Ambara 2008, melakukan analisis VECM Vector Error Correction
Models dan Causality Granger pasar modal terhadap perekonomian Indonesia, hasilnya secara statistik pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh perkembangan pasar modal
hubungan searah. Bahadur dan Neupane 2006 melakukan analisis Causality Granger, menemukan
bahwa pertumbuhan ekonomi yang diproxykan melalui GDP riil memiliki kausalitas dua arah feedback dengan pasar modal yang diproxykan melalui indeks harga saham di
Nepal.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu langkah dan prosedur yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan informasi empiris guna memecahkan suatu masalah dan menguji
hipotesis dari penelitian.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menganalisis kausalitas dan kointegrasi antara pertumbuhan ekonomi yang diukur dari produk
domestik bruto PDB terhadap indeks harga saham gabungan IHSG di pasar modal Indonesia.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk runtun waktu time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka, dengan menggunakan
data kuartalan dari kuartal pertama tahun 2000 sampai tahun 2009 sehingga berjumlah 40 kuartal.
Sumber data diperoleh dari berbagi sumber informasi yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu Bank Indonesia BI Kota Medan dan Badan Pusat Statistik BPS
Sumatera Utara. Penulis juga melakukan studi literatur untuk mendapatkan teori yang mendukung
penelitian. Referensi studi kepustakaan diperoleh melalui buku-buku, jurnal, media internet, blog, perpustakaan FE-USU, perpustakaan pusat USU,dan perpustakaan Bank
Indonesia.