4.2.3. Proses Kegiatan Mitra Binaan dalam Program Kemitraan PT.
Pertamina Persero
Berikut ini adalah proses kegiatan mitra binaan dalam program kemitraan PT. Pertamina Persero:
Gambar 4.3. Alur Kegiatan Mitra Binaan dalam Program Kemitraan PT. Pertamina Persero
Sumber Data: Wawancara dan Observasi di PT. Pertamina Persero Medan dengan staf pegawai di PKBL Ricardo Leo Runtuwene dan Khazali
Nasution
Laporan Keuangan
Triwulan PT. Pertamina Persero
Program Kemitraan
Mitra Binaan
Perjanjian Keuntungan
Tidak boleh memperoleh
pinjaman dari pihak lain
Permodalan
Pelatihan dan Pengorganisasian
Teknik Produksi dan Distribusi
Pemasaran Produk Pameran
Bazar
65
Setelah usulan peminjaman disetujui maka pihak PT. Pertamina Persero dapat memberikan pinjamannya sesuai dengan jumlah pinjaman yang disalurkan
sesuai dengan otorisasi yang berlaku. Penyaluran pinjaman mitra binaan dilaksanakan sesuai dengan wewenang dan otorisasi yang ditetapkan oleh
Koordinator PKBL dan berdasarkan rencana kerja anggaran PKBL yang telah disetujui. Penyaluran pinjaman diupayakan kepada pelaku usaha kecil yang
memiliki prospek untuk berkembang dan diprioritaskan berdomisili di sekitar wilayah kerja perusahaan yang diikat dalam surat perjanjian peminjaman uang.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Peminjaman Uang SPPU yang ditandatangani oleh Koordinator PKBL Region I.
Fungsi PKBL Region I dalam hal penyaluran dana harus langsung kepada mitra binaan. Dalam pengembalian pokok pinjaman harus disalurkan kepada mitra
binaan yang berdomisili di PKBL Region I. Selanjutnya untuk pinjaman tahap kedua dan seterusnya dapat diberikan jika kualitas pinjaman dalam kategori
pinjaman lancar atau telah lunas sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam Surat Perjanjian Pinjaman Uang SPPU.
Jangka waktu pengembalian pinjaman ditetapkan maksimal 36 bulan. Terhadap mitra binaan yang pengembalian pinjamannya kurang lancar, diragukan,
dan macet dapat dilakukan usaha-usaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali rescheduling atau penyesuaian persyaratan
reconditioning. Untuk penagihan atas pinjaman, PKBL Region I secara aktif melakukan monitoring atas pengembalian pinjaman. PKBL Region I dapat
melakukan penagihan dengan bekerja sama dengan pihak kegita atas persetujuan Koordinator PKBL Region I. Terhadap mitra binaan yang kualitas angsurannya
66
kurang lancar, diragukan dan macet, maka harus dilakukan kunjungan dan penagihan langsung kepada mitra binaan.
Setelah uang diterima dari PKBL Region I kepada mitra binaan maka selanjutnya adalah melaksanakan penggunaan dana yang telah disalurkan sesuai
dengan proposal yang telah diajukan. Kemudian tetap berkewajiban melaksanakan pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi sesuai dengan
jatuh tempo yang disepakati dalam surat perjanjian pinjaman. Tugas dari PKBL Region I adalah melakukan evaluasi kartu piutang terhadap masing-masing mitra
binaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebenaran pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi serta melakukan entri data angsuran mitra binaan ke
dalam Sistem Informasi Manajemen PKBL dan mencetak daftar penggolongan kuallitas pinjaman dengan kategori lancar, kurang lancar, ragu-ragu, dan macet
serta mengirimkan konfirmasi saldo piutang kepada mitra binaan secara triwulan. Pihak PKBL Region I kemudian melakukan pemantauan terhadap mitra
binaan yang masuk ke dalam golongan kualitas kurang lancar, ragu-ragu, dan macet lalu membuat surat pernyataan pengakuan utang serta dibawa langsung
kepada mitra binaan untuk ditandatangani. Mitra binaan yang menandatangani surat pernyataan pengakuan utang tersebut kemudian memberikan penjelasan
alasan keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi serta ketersediaan kapan pembayaran utang akan dilaksanakan.
Jika hal diatas sudah terjadi kepada mitra binaan maka pihak PKBL Region I melakukan pembinaan khusus dalam bentuk pemulihan pinjaman dengan cara
penjadwalan kembali rescheduling atau penyesuaian persyaratan reconditioning untuk pemulihan kategori kualitas pinjaman mitra binaan yang
67
bermasalah. Namun bukan berarti pembinaan hanya diberikan kepada mitra binaan yang bermasalah sebab PKBL Region I mempunyai kewajiban untuk tetap
melakukan pembinaan terhadap seluruh mitra binaan dalam rangka pengembangan usaha mereka.
Pembinaan atau pelatihan untuk pengembangan mitra binaan hanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan dapat melibatkan pihak ketiga
konsultan, lembaga pendidikan, dan lain-lain. Pembinaan atau pelatihan tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan dana hibah.
68
BAB V ANALISIS TEMUAN
5.1. Corporate Social Responsibility PT. Pertamina Persero
Menurut Asisten Community Development PT. Pertamina Persero Regional I Medan, Sudarman CSR adalah suatu program yang mempunyai tujuan
yaitu untuk turut serta meningkatkan kesejahteraankemakmuran rakyat yang makin merata, pertumbuhan yang cukup tinggi dan stabilitas yang mantap. CSR
PT. Pertamina Persero berada di bawah Divisi Hubungan Kelembagaan. Dana CSR didapat dari hasil penganggaran yang berasal dari PT. Pertamina Pusat.
Ada beberapa program yang bersifat periodik yang dilaksanakan oleh CSR PT. Pertamina Persero antara lain:
1. Cerdas bersama Pertamina, yaitu suatu program di bidang pendidikan seperti
perpustakaan keliling dengan menggunakan satu unit mobil APV; 2.
Sehat bersama Pertamina, yaitu suatu program di bidang kesehatan dengan menyediakan satu unit mobil ambulance kepada RSU Adam Malik Medan;
3. Pemberian beasiswa kepada mahasiswa di Universitas Andalas, Padang;
4. Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan sekolah dan gereja dan
sanitasi fogging untuk pencegahan demam berdarah; 5.
Pelaksanaan pengobatan dan sunatan massal; 6.
Pelaksanaan donor darah pada HUT Ke-53 PT. Pertamina Persero pada tanggal 14 Desember 2010 di Gedung Serbaguna Pertamina Medan.
Wawancara dengan Asisten Community Development PT. Pertamina Persero Regional I Medan, Sudarman pada 16 Desember 2010
69