34.9 menyatakan bahwa instansi sering memperhatikan dan memiliki rasa peduli terhadap kepuasan yang dimiliki pegawai, sedangkan hanya 1 responden 2.3 yang
menyatakan bahwa instansi tidak pernah memperhatikan dan memiliki rasa peduli terhadap kepuasan yang dimiliki pegawai, hal ini dapat dilihat pada Tabel 34. Dalam
hal ini dapt disimpulkan bahwa instansi sering memperhatikan dan memiliki rasa peduli terhadap kepuasan yang dimiliki oleh pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Hal ini disebabkan efektifitas kerja pegawai akan berjalan dengan baik bila para pegawai merasakan kepuasan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dilihat dari indikator efisiensi berdasarkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan
oleh instansi, sebanyak 21 responden 48.9 menyatakan bahwa mereka mampu melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan
oleh instansi, sedangkan hanya 1 responden 2.3 yang menyatakan bahwa mereka mampu melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah
ditetapkan oleh instansi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 35. Dan dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah mampu melaksanakan pekerjaan dengan
efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh instansi, dan ini berarti bahwa para pegawai telah memiliki sumber daya manusia yang cukup baik dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam instansi.
5.3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara budaya organisasi X dengan efektifitas kerja Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi product
Universitas Sumatera Utara
moment, kemudian untuk menguji hipotesis maka digunakan rumus “t”, dan selanjutnya untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan antara budaya
organisasi X dengan efektifitas kerja Y, maka digunakan rumus Koefisien Determinan.
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara budaya organisasi
terhadap efektifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara, maka digunakan
rumus product moment Hadi, Sutrisno, 2002 : 275 untuk mencari koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut.
N
∑xy – ∑x∑y r
xy
=
√[
N
∑x
2
– ∑x
2
][
N
∑y
2
– ∑y
2
] Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
N = 43 ∑x = 2752
∑y = 2495 ∑x
2
∑y = 177722
2
∑xy = 160741 = 146213
Jawab : N
∑xy – ∑x∑y r
xy
=
√[
N
∑x
2
– ∑x
2
][
N
∑y
2
– ∑y
2
]
Universitas Sumatera Utara
43 . 160741 – 27522495
r
xy
=
√[
43 . 177722
–
2752
2
][
43 . 146213
–
2495
2
]
6911863 – 6866240
r
xy
=
√[
7642046
–
7573504
][
6287159
–
6225025
]
45623
r
xy
=
√[
68542
][
62134
]
45623
r
xy
=
√
4258788628 45623
r
xy
= 65259,39494
r
xy
= 0,69910240574
r
xy
= 0,699102
r
xy
= 0,699
Hasil perhitungan korelasi tersebut sebesar 0,699 bernilai positif, dari hasil
perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif r = + hal ini berarti ada hubungan antara budaya organisasi dengan efektifitas
kerja pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara. Dengan hasil perhitungan yang positif mengartikan bahwa kenaikan
variabel mamiliki hubungan positif Sugiyono, 2006 : 14 hubungan yang positif
Universitas Sumatera Utara
tersebut memberi kesimpulan bahwa semakin baik budaya organisasi yang dijalankan oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara maka
akan semakin tinggi pula efektifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara. Dari perhitungan korelasi diatas
diperoleh r
hitung
0,699, bila dikonsumsikan dengan nilai r
tabel
untuk n = 43 dan kesalahan 5, maka r
tabel
adalah 0,301 . Dengan demikian korelasi 0,699 itu
signifikan.
Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi sebagai berikut Sugiyono, 2006 : 214 :
Tabel 38 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat kita lihat bahwa r = 0,699 terletak pada interval
0,60 – 0,799, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel X
dengan variabel Y berada pada kategori KUAT. Ini memberikan kesimpulan bahwa
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara budaya organisasi dengan efektifitas kerja pegawai adalah berada
pada tingkat hubungan KUAT.
2. Uji Signifikan
Untuk menguji signifikan antara variabel X dan Variabel Y dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
r
√ n - 2
t
=
√ 1 – r
2
0,699
√
43 - 2
t
=
√
1 – 0,699
2
0,699 . 6,403
t
=
√
0,511 4,476
t
= 0,715
t
= 6,260 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji signifikan didapat
harga t hitung adalah 6,260. Dan jika dilihat pada tabel t lihat lampiran untuk kesalahan 5 dan N = 43, maka didapat t
tabel
2,021
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis : 1.
Jika harga t
hitung
t
tabel
, maka Ho hipotesis Nol ditolak dan Ha hipotesis Alternatif diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara budaya
organisasi terhadap efektifitas kerja pegawai. 2.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho hipotesis Nol diterima dan Ha hipotesis Alternatif ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara budaya
organisasi terhadap efektifitas kerja pegawai. Dengan membandingkan antara t
hitung
dengan nilai 6,260 dan t
tabel
dengan nilai 2,021, maka dapat diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
6,260 2,021, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara
budaya organisasi terhadap efektifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara.
3. Koefisien Determinan
Dengan koefisien determinasi kita dapat mengetahui berapa besar persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk itu kita dapat menggunakan
rumus sebagai berikut : D = r
xy 2
D = 0,699 x 100
2
D = 0.489 x 100 x 100
D = 48.9
Universitas Sumatera Utara
Dengan persamaan diatas maka diperoleh hasil sebesar 48.9. Ini memberikan kesimpulan bahwa pencapaian efektifitas kerja yang baik pada Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 48.9 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN