Efektifitas Kerja ANALISA DATA

atasan mensosialisasikan setiap kebijakan yang diambil kepada pegawai, hal ini ditunjukkan dengan jumlah persentase 46.5 dari 20 responden, sedangkan hanya 1 responden 2.3 menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan hanya sebagian kecil disosialisasikan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 20. Dan dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh atasan selalu disosialisaikan kepada seluruh pegawai agar seluruh pegawai mengerti dan dapat melaksanakan kebijakan tersebut.

5.2. Efektifitas Kerja

Dari indikator yang ada, untuk menilai bagaimana efektifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional RI Provinsi Sumatera Utara yang meliputi kualitas kerja, tepat waktu, jumlah hasil kerja, kepuasan kerja, dan efisiensi, terlihat dari tabel 37 rekapitulasi frekuensi jawaban responden bahwa efektifitas kerja pegawai berada pada kategori sedang. Dilihat dari indikator kualitas kerja, Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa standar disiplin yang diberikan instansi telah dapat dan mampu mereka penuhi, hal ini ditunjukkan dengan jumlah persentase 67.4 dari 29 responden, sedangkan hanya 1 responden 2.3 yang menyatakan bahwa kurang mampu memenuhi standar disiplin yang diberikan instansi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 21. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah mampu memenuhi standar disiplin yang telah ditetapkan oleh instansi. Berdasarkan pertanyaan apakah ada penghargaan yang diberikan oleh instansi bagi pegawai yang telah memenuhi standar disiplin, sebanyak 16 responden 37.2 Universitas Sumatera Utara menyatakan kadang-kadang ada penghargaan yang diberikan oleh instansi bagi pegawai yang telah memenuhi standar disiplin, sedangkan 2 responden 4.6 yang menyatakan jarang ada penghargaan yang diberikan bagi pegawai yang telah memenuhi standar disiplin, hal ini dapat dilihat pada Tabel 22. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa instansi sering memberikan penghargaan kepada para pegawai. Menurut hasil penelitian dan pengamatan yang peneliti lakukan, penghargaan yang diberikan kepada para pegawai berupa penghargaan lencana karya satya yang diberikan berdasarkan periode 10 tahun sekali yang diberikan kepada pegawai yang telah memenuhi standar disiplin yang berlaku. Berdasarkan pembagian tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh instansi apakah sesuai dengan tanggung jawab jabatan masing-masing, sebanyak 24 responden 55.8 menyatakan pembagian tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh instansi telah sesuai dengan tanggung jawab jabatan masing-masing, sedangkan 4 responden 9.3 menyatakan pembagian tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh instansi kurang sesuai dengan tanggung jawab jabatan masing-masing, hal ini dapat dilihat pada Tabel 23. Dan hal ini dapat disimpulkan bahwa kualitas kerja yang dimiliki para pegawai telah sesuai dengan tanggung jawab jabatan yang diduduki oleh masing-masing pegawai. Berdasarkan pertanyaan setujukah bahwa kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan efektifitas kerja, sebanyak 23 responden 53.5 menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan efektifitas kerja, sedangkan 2 responden 4.6 menyatakan bahwa mereka cukup setuju dengan Universitas Sumatera Utara pernyataan kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan efektifitas kerja, hal ini dapat dilihat pada Tabel 24. Dan dapat disimpulkan bahwa para pegawai menilai kecakapan pegawai dapat meningkatkan efektifitas kerja mereka, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Dan berdasarkan pertanyaan apakah mereka mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktifitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, sebanyak 21 responden 48.8 menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktifitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, sedangkan 4 responden 9.3 menyatakan bahwa mereka jarang mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktifitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 25. Dan dapat disimpulkan bahwa terkadang para pegawai pernah memberikan ide, gagasan atau inisiatifnya dalam meningkatkan produktifitas pelaksanaan tugas- tugs di instansi guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan instansi. Dari indikator tepat waktu, berdasarkan pertanyaan apakah mereka selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, sebanyak 22 responden 51.2 menyatakan bahwa mereka sering menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, sedangkan hanya 7 responden 16.3 yang menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 26. Dan dapat disimpulkan bahwa para pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, hal ini disebabkan pekerjaan yang dimiliki Universitas Sumatera Utara para pegawai sangat banyak sehingga harus menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan tepat waktu agar pekerjaan lain tidak terbengkalai dan dapat terselesiakan dengan cepat. Berdasarkan pertanyaan apakah mereka selalu masuk kerja tepat waktu, sebanyak 21 responden 48.8 menyatakan bahwa mereka sering masuk kerja tepat waktu, sedangkan hanya 2 responden 4.7 yang menyatakan bahwa mereka jarang masuk kerja tepat waktu, hal ini dapat dilihat pada Tabel 27. Dan dapat disimpulkan bahwa para pegawai sering masuk kerja dengan tepat waktu, hal ini disebabkan adanya peraturan yang menetapkan disiplin para pegawai dan juga untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Dan berdasarkan pertanyaan apakah instansi tempat mereka bekerja selalu melakukan pengawasan agar ketepatan waktu dalam bekerja dapat dipenuhi, sebanyak 23 responden 53.5 menyatakan bahwa instansi sering melakukan pengawasan, sedangkan 2 responden 4.6 menyatakan bahwa instansi jarang melakukan pengawasan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 28. Dan dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa, instansi telah melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan dengan baik, ini dibuktikan dengan seringnya dilakukan pengawasan terhadap para pegawai agar pekerjaan dapat berjalan tepat waktu. Apabila dilihat dari indikator jumlah hasil kerja berdasarkan pertanyaan apakah instansi harus memiliki standar jumlah hasil kerja yang harus dipenuhi dalam satu periode tertentu, sebanyak 23 responden 53.55 menyatakan bahwa mereka setuju instansi harus memiliki standar jumlah hasil kerja yang harus dipenuhi dalam satu periode waktu tertentu, sedangkan 1 responden 2.3 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara mereka tidak setuju instansi harus memiliki standar jumlah hasil kerja yang harus dipenuhi dalam satu periode waktu tertentu, hal ini dapat dilihat pada Tabel 29. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa para pegawai menyetujui bahwa instansi harus memiliki standar jumlah hasil kerja yang harus dipenuhi dalam satu periode tertentu. Dengan memiliki standar jumlah hasil kerja pada instansi maka akan meningkatkan semangat kerja pegawai dan ini juga dapat meningkatkan efektifitas kerja para pegawai. Dan berdasarkan pertanyaan apakah rasa penghargaan instansi terhadap hasil kerja pegawai dapat diberikan berupa imbalan atau bonus, sebanyak 23 responden 53.5 menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan rasa penghargaan instansi terhadap hasil kerja pegawai dapat diberikan berupa imbalan atau bonus, sedangkan 3 responden 7 menyatakan bahwa mereka cukup setuju dengan pernyataan rasa penghargaan instansi terhadap hasil kerja pegawai dapat diberikan berupa imbalan atau bonus, hal ini dapat dilihat pada Tabel 30. Dan dapat disimpulkan bahwa para pegawai menyetujui adanya penghargaan instansi terhadap hasil kerja pegawai yang diberikan berupa imbalan atau bonus, hal ini dianggap para pegawai dapat meningkatkan efektifitas kerja mereka. Dari indikator kepuasan kerja berdasarkan pertanyaan apakah pekerjaan yang mereka kerjakan telah sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sebanyak 31 responden 72.1 menyatakan bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sedangkan hanya 1 responden 2.3 yang menyatakan bahwa pekerjaan yang dikerjakan kurang sesuai dengan keahlian yang dimiliki, hal ini dapat dilihat pada tabel 31. Dan dapat disimpulkan bahwa para pegawai menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara pekerjaan yang mereka kerjakan telah sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh mereka. Berdasarkan pertanyaan apakah mereka telah memiliki kepuasan terhadap pekerjaan yang dikerjakan dalam instansi, sebanyak 27 responden 62.8 menyatakan bahwa mereka merasa puas terhadap pekerjaan yang di kerjakan dalam instansi, sedangkan hanya 4 responden 9.3 menyatakan bahwa mereka merasa sangat puas terhadap pekerjaan yang di kerjakan dalam instansi, hal ini dapat dilihat pada tabel 32. Dan dapat disimpulkan bahwa para pegawai menyatakan bahwa mereka merasa puas terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan dalam instansi, ini membuktikan bahwa budaya organisasi telah meningkatkan efektifitas kerja para pegawai. Berdasarkan pertanyaan apakah tingkat kepuasan kerja pegawai merupakan hal yang juga harus diperhatikan oleh instansi, sebanyak 22 responden 51.2 menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan tingkat kepuasan kerja pegawai merupakan hal yang juga harus diperhatikan oleh instansi, sedangkan 21 responden 48.8 menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan tingkat kepuasan kerja pegawai merupakan hal yang juga harus diperhatikan oleh instansi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 33. Dan dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja pegawai harus diperhatikan oleh instansi, hal ini disebabkan bahwa seluruh pegawai yang menjadi responden menyatakan setuju jika tingkat kepuasan kerja pegawai harus diperhatikan oleh instansi karena dapat meningkatkan efektifitas kerja pegawai. Dan berdasarkan pertanyaan tentang sikap instansi terhadap kepuasan yang dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya, sebanyak 15 responden Universitas Sumatera Utara 34.9 menyatakan bahwa instansi sering memperhatikan dan memiliki rasa peduli terhadap kepuasan yang dimiliki pegawai, sedangkan hanya 1 responden 2.3 yang menyatakan bahwa instansi tidak pernah memperhatikan dan memiliki rasa peduli terhadap kepuasan yang dimiliki pegawai, hal ini dapat dilihat pada Tabel 34. Dalam hal ini dapt disimpulkan bahwa instansi sering memperhatikan dan memiliki rasa peduli terhadap kepuasan yang dimiliki oleh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini disebabkan efektifitas kerja pegawai akan berjalan dengan baik bila para pegawai merasakan kepuasan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dilihat dari indikator efisiensi berdasarkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh instansi, sebanyak 21 responden 48.9 menyatakan bahwa mereka mampu melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh instansi, sedangkan hanya 1 responden 2.3 yang menyatakan bahwa mereka mampu melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh instansi, hal ini dapat dilihat pada Tabel 35. Dan dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah mampu melaksanakan pekerjaan dengan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh instansi, dan ini berarti bahwa para pegawai telah memiliki sumber daya manusia yang cukup baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam instansi.

5.3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai