4.2. TEKNIK PENGOLAHAN DATA
Setelah peneliti mengumpulkan data dari 99 responden, kemudian dilakukan pengelolaan data denan tahap sebagai berikut:
1. Penomoran Kuisioner : Kuisioner yang telah dikumpulkan diberi nomor
urut sebagai pengena yakni dari nomor 01 sampai dengan nomor 99. 2.
Editing : Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindar terjadinya kesilapan pengisian
data dalam kode yang disediakan. 3.
Coding : Peneliti memindahkan jawaban – jawaban responden kedalam kotak- kotak kode yang telah disediakan di lembar kuisioner dalam bentuk
angka Skor. 4.
Inventarisasi : Data mentah yang sudah diperolah dimasukkan kedalam lembar FC sehingga membentuk kesatuan
5. Tabulasi Data : Pada tahap ini data di FC dimasukan kedaam tabel. Tabel
ini terdiri dari Tabulasi Tunggal dan Tabulasi silang. Selebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, presentase, dan selanjutnya
dianalisa. 6.
Pengujian Hipotesa : Dalam penelitian ini digunakan rumus uji statistik yang telah ditentukan yaitu uji korelasi jenjang spearman. Untuk menguji
signifikasi digunakan rumus t
test
dan untuk mengukur tinggi rendahnya digunakan skala Guilford.
62
Universitas Sumatera Utara
4.3. ANALISA TABEL TUNGGAL
4.3.1. Karakteristik Responden
Tabel 9 Jenis Kelamin Responden
NO JENIS KELAMIN
F
1 PRIA
72 72.73
2 WANITA
27 27.27
99 100.00
JUMLAH
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lebih setengah jumlah responden adalah pria yakni sebanyak 72 orang responden atau 72,73, sedangkan sisanya
yakni 27 orang responden atau 27,27 responden adalah berjenis kelamin wanita.
Responden pria lebih banyak dibandingkan wanita karena peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dengan cara mengambil sampel siapa saja yang secara kebetulan ditemukan. Pada saat penyebaran kuisioner dilakukan oleh peneliti, responden pria lebih
sering ditemukan dibanding responden wanita.
Tabel 10 Usia
NO USIA
F
1 17 sd 28 tahun
36 36.36
2 29 sd 40 tahun
39 39.39
3 41 sd 52 tahun
24 24.24
99 100
JUMLAH
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 39 39.39 responden berusia 29 sd 40 tahun, 36 36.36 berusia 17 sd 28 tahun dan sisanya adalah
24 24.24 responden berusia 41 sd 52 tahun.
63
Universitas Sumatera Utara
Responden dengan usia 29 sd 40 tahun lebih banyak ditemukan karena sehubungan dengan adanya pusat pertokoan perkantoran, disamping itu di daerah
tersebut juga banyak di jumpai warung tenda yang tentunya mempunyai banyak tenaga kerja. Data tersebut juga menunjukkan bahwa usia 17 sd 28 tahun berada
di posisi kedua karena di kelurahan Hamdan juga terdapat Universitas, Pusat Kursus Bahasa Inggris, seperti Universitas Harapan, IBBI, EF yang banyak
menampung mahasiswa yang berusia rata-rata pada 17 sd 28 tahun.
Tabel 11 Pendidikan
NO PENDIDIKAN
F
1 SLTA
31 31.31
2 AKADEMISARJANA
42 42.42
3 LAIN LAIN
26 26.26
99 100
JUMLAH
Dari tabel 11 menunjukkan bahwa 42 42,42 responden adalah AkademiSarjana dan 31 31.31 responden adalah SLTA, dan Lain-lain
sebanyak 26 26.26 responden. Data yang diperoleh dari Kelurahan Hamdan Medan menunjukkan bahwa
penduduk di kelurahan tersebut kebanyakan tamatan AkademiSarjana dan disusul dengan tamatan SLTA. Hal ini disebabkan di Kelurahan tersebut terdapat
beberapa Universitas seperti Universitas Harapan, STIE PMCI sehingga banyak mahasiswa yang bertempat tinggal di wilayah tersebut, terdapat juga pusat
pertokoan perkantoran, seperti Bank BRI, Prudential, Partai Demokrat, EF atau tempat hiburan seperti Inul Vista, Karaoke K2, Shanghai Restaurant, Randys
Restaurant, Multatuli Medical Center, Hotel Polonia, RS St. Elisabeth yang menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit dengan latar belakang pendidikan
diplomasarjana.
64
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One
Tabel 12 sampai tabel 14 memaparkan tentang Pengaruh Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dan Penganalisaannya meliputi Intensitas
Perhatian Program Berita di TV One
Tabel 12 Frekuensi menonton responden terhadap Tayangan Berita Bom Bunuh
Diri JW Marriot
NO Frekuensi Menonton
F
1 Sering
79 79.80
2 Jarang
19 19.19
3 Pernah
1 1.01
99 100
JUMLAH
Tabel 12 memperlihatkan bahwa 79 79,80 responden sering menonton Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One, 19 19,19 responden
jarang menonton Tayangan berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dan 1 1,01 responden tidak pernah menonton Tayangan berita Bom Bunuh Diri
JW Marriot di TV One. Disebabkan hampir setiap program berita di TV One menayangkan berita Bom Bunuh Diri JW Marriot disamping kejadian tersebut
sudah terjadi dua kali di lokasi yang sama sehingga menarik antusiasme penonton untuk memberikan feedback yang positif atau dengan kata lain turut berpartisipasi
terhadap tayangan tersebut.
Tabel 13 Pendapat Responden tentang Topik Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di
TV One
NO Topik Berita
F
1 Penting
86 86.87
2 Kurang Penting
12 12.12
3 Tidak Penting
1 1.01
99 100
JUMLAH
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13 memperlihatkan bahwa 86 86,87 responden menyatakan bahwa topik berita bom bunuh diri JW Marriot di TV One adalah penting,
disebabkan disamping Tayangan berita Bom Bunuh Diri JW Marriot sudah dua kali terjadi pada lokasi yang sama juga sangat informatif dan layak untuk
ditayangkan karena menyangkut keselamatan hidup orang banyak. Data tersebut juga memperlihatkan ada sebanyak 1 1.01 responden yang menyatakan bahwa
tayangan tersebut tidak penting karena menilai bahwa topik berita bom bunuh diri JW Marriot di TV One terlalu dibesar-besarkan.
Tabel 14 Pendapat Responden tentang kualitas pemberitaan TV One tentang Bom
Bunuh Diri JW Marriot
NO Pendapat Responden
F
1 Baik
92 92.93
2 Kurang Baik
6 6.06
3 Tidak Baik
1 1.01
99 100
JUMLAH
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 92 92,93 responden menyatakan kualitas pemberitaan TV One tentang Bom Bunuh Diri JW Marriot
adalah baik, karena responden berpendapat bahwa materi yang disampaikan dengan lengkap, jelas, lugas, terpercaya, disamping itu juga menampilkan
narasumber yang kompeten dengan masalah yang ditayangkan, wawancara dengan keluarga korban, kualitas gambar yang cukup tinggi juga cukup
mempengaruhi. Tabel di atas juga memperihatkan bahwa ada 1 1.01 responden menyatakan bahwa kualitas pemberitaan TV One tentang Bom Bunuh
Diri JW Marriot adalah tidak baik karena pemberitaan tayangan tersebut terlalu dibesar-besarkan.
66
Universitas Sumatera Utara
IV.2.3 Sikap Masyarakat
Tabel 15 Perhatian Responden terhadap Tayangan Bom Bunuh Diri di TV One
NO Pendapat Responden
F
1 Menaruh Perhatian
86 86.87
2 Kurang Menaruh
Perhatian 12
12.12 3
Tidak Menaruh Perhatian
1 1.01
99 100
JUMLAH
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 86 86,87 responden menaruh perhatian terhadap Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One, disebabkan
oleh isu-isu tentang bom bunuh diri dilatar belakangi oleh teroris Internasional yang paling dicari, terlebih lagi adanya isu bahwa kediaman Presiden adalah
sasaran selanjutnya. Responden yang tidak menaruh perhatian terhadap Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One ada sebanyak 1 1.01 merasa bahwa
tayangan tersebut terlalu berlebihan dan tidak memberikan dampak langsung terhadap kehidupannya sehari-hari.
Tabel 16 Hubungan Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot dan Tingkat
Pengetahuan Masyarakat
NO Pendapat Responden
F
1 Bertambah
89 89.90
2 Agak Bertambah
8 8.08
3 Tidak Bertambah
2 2.02
99 100
JUMLAH
67
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 89 89,90 responden menyatakan pengetahuannya bertambah setelah menonton Tayangan Bom Bunuh
Diri JW Marriot di TV One karena informasi yang cepat dengan analisa berita yang jelas sehingga dapat di percaya dan menampilkan narasumber yang
kompeten tentang masalah yang ditayangkan. Responden yang menyatakan bahwa pengetahuannya tidak bertambah ada sebanyak 2 2.02 merasa bahwa tayangan
tersebut terlalu dibesar-besarkan, tidak memberikan dampak langsung terhadap kehidupannya sehari-hari.
Tabel 17 Sikap Masyarakat
NO Pendapat Responden
F
1 Suka
67 67.68
2 Kurang Suka
31 31.31
3 Tidak Suka
1 1.01
99 100
JUMLAH
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 67 67,68 responden menyatakan suka setelah menonton Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV
One karena materi penyampaian berita yang cepat, lengkap, terpercaya, narasumber yang kompeten terhadap masalah yang ditayangkan, menyajikan
wawancara dengan korbankeluarga korban yang merupakan suatu informasi yang penting. Responden yang menyatakan tidak suka ada sebanyak 1 1.01,
disebabkan responden merasa tayangan tersebut terlalu dibesar-besarkan dan tidak terlalu memberikan dampak terhadap kehidupannya sehari-hari.
4.4 ANALISA TABEL SILANG
Analisa tabel silang ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One terhadap Sikap Masyarakat di Kelurahan
Hamdan Kota Medan. Tidak semua variable X dan Variabel Y yang disilangkan
68
Universitas Sumatera Utara
dan dianalisa dalam bentuk silang. Peneliti hanya menampilkan item- item penting dari variable penelitian Variabel X dan Variabel Y. Hasil dari analisa dipaparkan
dalam tabel berikut yang ada dibawah ini.
Tabel 18 Hubungan
Topik Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot dengan Perhatian Masyarakat
Tidak Menaruh
Perhatian Kurang
Menaruh Perhatian
Menaruh Perhatian
Tidak Penting 1 1.01
1 Kurang Penting
8 8.08
4 4.0
12 Penting
4 4.04
82 82.8 86
Total 1 1.01
12 12.12 86 86.9
99 Total
Topik Berita Bom Bunuh Diri
JW Marriot Perhatian Masyarakat
Tabel di atas memperlihatkan hubungan antara topik berita bom jw marriot dan perhatian masyarakat akan tayangan berita. Diketahui bahwa mayoritas
responden 82 82.8 responden menyatakan bahwa topik berita bom jw marriot itu penting dan mereka menaruh perhatian terhadap pemberitaannya. Hal tersebut
timbul karena sudah terjadi dua kali pada tempat yang sama dengan dugaan dilator belakangi oleh terorisme internasional. Responden yang setuju bahwa
topik berita bom jw marriot penting tetapi kurang menaruh perhatian hanya ada sebanyak 4 4.04 responden saja.
Untuk responden yang menyatakan topik berita kurang penting tetapi menaruh perhatian ada sebanyak 4 4.04 responden. Ditemukan pula bahwa
ada 8 8.06 responden yang menganggap topik berita kurang penting dan kurang menaruh perhatian karena pemberitaan tersebut terlalu dibesar-besarkan.
Dalam penelitian ini ditemukan 1 responden yang berpendapat bahwa topik berita bom jw marriot tidak penting dan tidak menaruh perhatian.
Disebabkan topik tersebut tidak memberikan dampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara topik berita di TV One dengan perhatian masyarakat kelurahan Hamdan Medan.
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19 Hubungan
Kualitas Pemberitaan dengan Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tidak Bertambah
Kurang Bertambah
Bertambah Tidak Baik
1 1.01 1
Kurang Baik 4 4.04
2 2.02 6
Baik 1 1.01
4 4.04 87 87.9
92 Total
2 2.02 8 8.08
89 89.9 99
Total Kualitas
Pemberitaan Pengetahuan Masyarakat
Tabel diatas memperlihatkan hubungan antara kualitas pemberitaan TV One tentang tayangan bom Bunuh Diri JW Marriot dengan Tingkat
Pengetahuan Masyarakat. Data penelitian di atas memperlihatkan bahwa 87 87.9 responden menyatakan kualitas pemberitaan TV One tentang tayangan
Bom Bunuh Diri JW Marriot baik dan pengetahuannya bertambah yaitu antara lain pengetahuan bagaimana cara kerja teroris dalam peledakan bom yang sangat
rapi, terorganisir dan terstruktur. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 4
4.04 responden menyatakan kualitas pemberitaan baik tetapi
pengetahuannya kurang bertambah dan hanya 1 1.01 responden yang menyatakan kualitas pemberitaan baik tetapi pengetahuannya tidak bertambah.
Dapat dilihat juga bahwa 2 2.02 responden menyatakan kualitas pemberitaan di TV One tentang tayangan bom bunuh diri JW Marriot kurang baik
tetapi pengetahuannya bertambah, dan 4 4.04 responden menyatakan kualitas pemberitaan kurang baik dan pengetahuannya kurang bertambah. Pada penelitian
ini tidak ditemukan responden yang menyatakan kualitas pemberitaan TV One tentang tayangan berita bom bunuh diri JW Marriot kurang baik dan
pengetahuannya tidak bertambah. Untuk responden yang menyatakan kualitas pemberitaan TV One tentang tayangan bom bunuh diri JW Marriot tidak baik dan
pengetahuannya tidak bertambah sebanyak 1 1.01 responden saja. Bila dikaitkan dengan keaktifan media televisi dalam memberitahukan isu,
permasalahan, informasi bahkan fakta mengenai teroris yang banyak dibicarakan dalam masyarakat luas ternyata berpengaruh pada penontonnya. Hasil penelitian
70
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa sebanyak 87 responden di kelurahan Hamdan Medan yang pengetahuannya bertambah setelah menonton tayangan Bom Bunuh Diri JW
Marriot.
Tabel 20 Frekuensi Menonton dan Sikap Masyarakat
Tidak Suka
Kurang Suka
Suka
Pernah 1
1.01 1
Jarang 12
12.12 7
7.07 19
Sering 19
19.19 60
60.61 79
Total 1
1.01 31
31.31 67
67.68 99
Total Frekuensi
Menonton Sikap Masyarakat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hubungan antara frekuensi menonton masyarakat kelurahan Hamdan dan sikap terhadap tayangan bom.
Bahwa masyarakat yang sering menonton dan suka ada sebanyak 60 60.61 responden, disebabkan hampir setiap program berita di TV One menayangkan
berita Bom Bunuh Diri JW Marriot disamping kejadian tersebut sudah terjadi dua kali di lokasi yang sama sehingga menarik antusiasme penonton. Sedangkan
masyarakat yang sering menonton dan kurang suka ada sebanyak 19 19.19 responden karena penayangan berita yang dilakukan berulang-ulang yang dapat
menimbulkan rasa bosan, dan tidak ditemukan responden yang sering menonton yang tidak suka tentang pemberitaan tersebut.
Responden yg jarang menonton dan suka terhadap tayangan bom sebanyak 7 7.07 responden, salah satunya disebabkan karena kesibukan bekerja, kuliah
atau sekolah. Tetapi pada dasarnya responden tersebut suka terhadap tayangan bom bunuh diri JW Marriot tersebut karena peledakan bom sudah dua kali terjadi
pada lokasi yang sama dan merupakan tayangan yang informatif. Data tersebut ada sebanyak 12 12.12 responden yang jarang menonton dan kurang suka
disebabkan pemberitaan yang ditayangkan tidak memberikan dampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini tidak ditemukan responden
yang jarang menonton dan tidak suka akan pemberitaan tayangan bom.
71
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada 1 1.01 responden pernah menonton dan tidak suka terhadap tayangan karena beranggapan bahwa
tayangan tersebut hanya rekasaya saja terlalu dibesar-besarkan. Dan tidak ditemukan responden yang tidak pernah menonton tetapi kurang suka ataupun
suka terhadap tayangan bom bunuh diri JW Marriot di TV One.
4. 5 PENGUJIAN HIPOTESA
Selain analisis data tabel tunggal dan analisa tabel silang dilakukan, maka peneliti mengambil langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesa. Uji hipotesa
dalam penelitian ini dilakukan peneliti untuk mengetahui apakah hipotesa dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Hipotesa ini meliputi variabel X Tayangan
Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dan variabel Y Sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota Medan.
Hipotesa pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di
TV One dengan sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota Medan Ha : Terdapat hubungan antara Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV
One dengan sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota Medan Penghitungan tingkat hubungan antara variable X dan variable Y
menggunakan rumus :
6 Σd
2
Rho = 1 - N N
2
– 1 6 10341,5
Rho = 1 - 99 99
2
– 1 62049
Rho = 1 - 99 9800
72
Universitas Sumatera Utara
Rho = 1 - 0, 063 Rho = 0, 93
Dalam hal ini R
hasil
adalah 0.99 berarti hubungan Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan. Artinya terdapat Terdapat hubungan antara
Tayangan Bom Bunuh Diri di TV One dengan sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota Medan.
Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikasi korelasi untuk N 10, maka digunakan rumus :
r 2
− n
t = r2
- 1
0, 93 2
93 −
t = 0,93
- 1
2
0, 93 91 t =
0,8649 -
1
0, 939,5393 t =
0,1351
8.8715 t =
0,3675 t =
24.14
Untuk menguji apakah hipotesa ditolak atau diterima, nilai t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
. Karena ttabel untuk jumlah sample 99 tidak tercantum
73
Universitas Sumatera Utara
dalam tabel harga- harga krits t, maka harus terlebih dahulu diinterpolasi sebagai berikut.
Angka tabel atas -
Angka tabel bawah T
tabel
= Angka tabel bawah
- Angka tabel yang dicari
120 -
60 1,98
- 2
T
tabel
= =
60 -
99 2
- t
60 - 0,02
T
tabel
= =
-39 2 - t
T
tabel
= 60 2 - t = 0, 78
T
tabel
= 1,987
Jadi nilai hitung untuk 99 responden dengan tingkat kepercayaan 95 dan taraf presisi 5 adalah 1, 98. Nilai T
tabel
bila dibandingkan dengan T
hitung
, dapat dilihat bahwa: T
hitung
T
tabel
. Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya
dalam penelitian ini “Terdapat hubungan antara Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dengan sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota
Medan”. 4.6. PEMBAHASAN
Setelah analisa data dilakukan,dilanjutkan dengan pengujian hipotesa. Pengukuran tingkat hubungan diantara dua variable yang linear dapat
menggunakan rank spearman yaitu menjelaskan hubungan antara variable X dan variable Y.
Pengujian hipotesa dimulai dengan meranking skor variable X dan Variabel Y dari 99 responden di kelurahan Hamdan di kota medan.yang pernah
74
Universitas Sumatera Utara
menonton tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dan diperoleh r
s
= 0, 93, maka hipotesa diterima. Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemah hubungan digunakan skala
Guilford. Hasil r
s
= 0, 93, berada pada skala 0, 90 berarti hubungan yang sangat
tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan. Artinya, ” Terdapat hubungan antara
Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dengan sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota Medan”.
Untuk mengetahui tingkat signifikasi hasil hipotesa tersebut dapat dilakukan dengan menghitung t
hitung
. Untuk t
hitung
diperoleh hasil 24, 14. untuk memperoleh hasil ttabel perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu karena nilai
t
tabel
untuk jumlah responden sebanyak 99 responden tidak tercantum pada tabel harga- hargga kritis t. Dari perhitungan yang dilakukan maka diperoleh nilai
t
tabel
adalah 1, 98. Karena nilai T
hitung
T
tabel
, maka hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat kita lihat dalam penelitian ini terdapat hubungan antara
tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dengan sikap masyarakat Kelurahan Hamdan di kota Medan.
Kelemahan dalam penelitian
Ada beberapa kelemahan penulis saat mengerjakan penelitian ini antara lain:
1. Hasil penelitian kurang maksimal karena saat penelitian berlangsung
responden sibuk dengan aktivitasnya, sehingga kurang serius mengisi kuisioner yang dibagikan
2. Dalam penelitian ini, data- data yang diteliti masih bersifat umum, belum
sampai terperinci. Khusunya mengenai 12 lingkungan yang dijadikan sampel oleh peneliti.
3. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik acak terlapis Stratified random sampling dengan sampel sebanding dengan jumlah populasi. Karena sampel tersebar dalam 12
lingkungan, peneliti mengalami kesulitan untuk menemui 99 responden di 12 lingkungan di kelurahan padang bulan di kota medan.
75
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. KESIMPULAN
Berdasarkan bab-bab yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka dapat dikemukakan bagian-bagian yang merupakan kesimpulan dari penelitian sebagai
berikut : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tayangan Berita Bom Bunuh Diri
JW Marriot di TV One terhadap Sikap Masyarakat. Hubungan ini dapat dilihat berdasarkan nilai T
hitung
T
tabel.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa diterima. 2. Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One terhadap Sikap
Masyarakat di Kelurahan Hamdan mempunyai hubungan yang sangat kuat sekali, sangat tinggi dan bisa di andalkan. Hal ini dapat dilihat pada perolehan
rs = 0.93 mengacu pada skala Guliford untuk mengukur kuat lemahnya hubungan, hasil rs pada skala 0.80 – 1.00 yang menunjukkan hubungan kuat
sekali, sangat tinggi dan bisa diandalkan. 3. Mayoritas masyarakat di Kelurahan Hamdan menyukai Tayangan Berita Bom
Bunuh Diri JW Marriot di TV One serta mendukung Tayangan Berita tersebut.
4. Mayoritas masyarakat di Kelurahan Hamdan menyatakan kebutuhan mereka terpenuhi setelah menyaksikan berita-berita yang ditampilkan di televisi, tidak
terbatas pada Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One saja.
V.2 SARAN
1. TV One telah memerankan perannya dalam mengungkap kasus Bom Bunuh Diri JW Marriot. Langkah TV One menayangkan yang akurat tentang berita
Bom Bunuh Diri JW Marriot telah membuka mata masyarakat khususnya pemerintah untuk melakukan sesuatu yang konkrit dan tuntas sampai ke akar-
akarnya. Akan tetapi dibalik penyajian yang terasa akurat, acapkali terkandung nilai-
nilai yang tidak mendidik masyarakat, misalnya dengan menyajikan tayangan korban dari peledakan bom bunuh diri JW Marriot yang terasa terlalu ekstrim.
76
Universitas Sumatera Utara