Permasalahan Terkait Obat. TINJAUAN PUSTAKA

b. mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berlebihan sehingga terkendali mutu dan biayanya. c. terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan aktual.

2.3.2.2 Sasaran

Sasaran programpeserta JAMKESMAS adalah masyarakat miskin dan tidak mampu diseluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya Depes, 2009.

2.4 Permasalahan Terkait Obat.

Terapi dengan menggunakan obat terutama ditujukan untuk meningkatkan kualitas atau mempertahankan hidup pasien. Hal ini dilakukan dengan cara mengobati pasien, mengurangi atau meniadakan gejala sakit, menghentikan atau memperlambat proses penyakit serta mencegah penyakit atau gejalanya. Namun ada hal-hal yang tidak dapat disangkal dalam pemberian obat yaitu kemungkinan terjadinya hasil pengobatan yang tidak diharapkan Drug Related Problem aslam, 2003. Ketidak berhasilan ini dapat disebabkan oleh: a. penulisan resep yang kurang tepat: i. pengobatan yang kurang tepat misal: pemilihan obat, dosis, rute, interval, dosis, lama pemakaian. ii. pemberian obat yang tidak diperlukan b. penyerahan obat yang tidak tepat: i. obat tidak tersedia pada saat dibutuhkan. ii. kesalahan dispensing. c. perilaku pasien yang tidak mendukung: i. berhubungan dengan cara pengobatan yang tidak tepat. ii. pelaksanaanpenggunaan yang tidak sesuai dengan perintah pengobatan. d. idiosinkrasi pasien: Universitas Sumatera Utara i. respon aneh individu terhadap obat. ii. terjadi kesalahan atau kecelakaan. e. pemantauan yang tidak tepat: i. gagal untuk mengenali tau menyelesaikan adanya keputusan terapi yang tidak tepat. ii. gagal memantau efek pengobatan pada pasien Aslam, 2003. Pemantauan monitoring yang tidak tepat adalah penyebab utama kegagalan pengobatan tetapi kurang mendapat perhatian. Dari hasil pemantauan dapat ditemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan obat, yang dapat dikategorikan sebabagi berikut: a. pasien membutuhkan terapi obat tambahan: i. kombinasi obat untuk mendapatkan efek sinergis. ii. pasien membutuhkan terapi propilaksis. b. pasien mendapat terapi obat yang tidak diperlukan: i. pasien mendapat obat ganda padahal bisa dengan satu obat saja. ii. Pasien mendapat obat yang berfungsi untuk mencegah reaksi obat lain. c. pasien mendapat obat yang salah: i. obat yang dipakai tidak efektif. ii. pasien alergi dengan obat yang dipakai. iii. pasien terinfeksi dengan mikroba yang resisten dengan obat yang dipakai. d. dosis terlalu tinggi: i. dosis yang digunakan terlalu tinggi untuk pasien yang bersangkutan. ii. terjadi akumulasi obat akibat penggunaan yang terlalu lama. e. dosis terlalu rendah: i. dosis dan inteval pemberian tidak sesuai. ii. cara penggunaan obat salah. iii. penyimpanan obat salah . f. reaksi obat yang tidak diinginkan: Universitas Sumatera Utara i. pemberian obat yang terlalu cepat. ii. terjadi alergi oleh obat. iii. terjadi interaksi dengan obat lain. g. kebutuhan obat tidak terpenuhi: i. pasien lupa minum obat. ii. pasien tidak mengerti perintah cara pakaian obat cipolle, et al., 1998

2.5 Ginjal