Etiologi Gagal Ginjal Kronik Klisifikasi Gagal Ginjal Kronik

jumlah nefron sangat berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit tidak dapat dipertahankan lagi. Hipotesa nefron yang utuh ini sangat berguna untuk menjelaskan pola adaptasi fungsional pada penyakit ginjal progresif, yaitu kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit Wilson, 2006. Pada stadium paling dini penyakit GGK, terjadi kehilangan daya cadangan ginjal ranal reserve, pada keadaan mana basal Laju Filtrasi Glomerulus LFG masih normal. Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kretinin serum. Sampai pada LFG sebesar 60, pasien belum menunjukkan keluhan asimtomatik, tetapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG 30, mulai terjadi keluhan pasien seperti nokturia, badan lemah, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan. Sampai pada LFG di bawah 30, pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang sangat nyata seperti, anemia, peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, mual muntah dan lain sebagainya. Pada LFG dibawah 15 akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal antara lain dialisis atau transplantasi ginjal Suwitra, 2006.

2.6.2.2 Etiologi Gagal Ginjal Kronik

Etilogi penyakit GGK sangat bervareasi antara suatau negara dengan negara lainnya. Perhimpunan Nefrologi Indonesia PERNEFRI mencatat penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Indonesia, seperti pada tabel II.1. Tabel II.1. Penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Indonesia. Penyebab Insiden • Glomerulonefritis • Diabetes melitus • Obstruksi dan infeksi • Hipertensi • Sebab lain 46,39 18,65 12,85 8,46 13,65 Suwitra, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.6.2.3 Klisifikasi Gagal Ginjal Kronik

Klasifikasi penyakit gagal ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat stage penyakit dan atas dasar diagnosa etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit tampak pada tabel II.2. Tabel II.2 Klasifikasi GGK atas dasar derajat penyakit Derajat Penjelasan LFG mlmenit1,73m 2 1 Kerusakan ginjal dengan LFG Normal atau meningkat ≥ 90 2 Kerusakan ginjal dengan LFG turun ringan 60-89 3 Kerusakan ginjal dengan LFG turun sedang 30-59 4 Kerusakan ginjal dengan LFG turun berat 15-29 5 Gagal ginjal 15 atau dialisis NKF, 2004. Laju filtrasi glomerulus adalah hitungan yang menandai tingkat efisiensi penyaringan bahan ampas dari darah oleh ginjal. Hitungan LFG yang umum membutuhkan suntikan zat pada aliran darah yang kemudian diukur pada pengambilan air seni 24 jam. Belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahwa LFG dapat dihitung tanpa suntikan atau pengambilan air seni. Hitungan ini hanya membutuhkan pengukuran tingkat kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah bahan ampas dalam darah yang dihasilkan oleh penguraian sel otot secara normal selama kegiatan. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya pada air seni untuk dikeluarkan dari tubuh. Bila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam darah. Berbagai formula untuk menilai LFG sudah divalidasi secara luas, antara lain: a. rumus Kockcroft-Gault. 140-umur x berat badan LFG mlmen1,73m 2 72 kreatinin serum mgdl = ---------------------------------- pada perempuan dikalikan 0.85 Universitas Sumatera Utara b. Modification of Diet in Renal Disease MDRD LFG mlmen1,74m 2 = 180 x serum kreatinin -1,154 x umur -0,203 Afrikaamerika x 1,210 pada perempuan dikalikan 0.742

2.6.2.4 Penilaian Terhadap fungsi Ginjal