Teori Rostow dan Musgrave Teori Wagner

sehingga dapat mengimbangi kecenderungan mengkonsumsi C dalam perekonomian. Perpajakan dan pengeluaran pemerintah saling berkaitan dalam pengertian fiskal atau anggaran pendapatan dan belanja pemerintah secara keseluruhan. Pengeluaran total dalam perekonomian dikurangi efek pengganda dari peningkatan pajak dan pemotongan pajak merupakan kebijakan dimana pemerintah melaksanakananggaran surplus dalam menekan pengeluaran pemerintah. Jika tujuannya adalah untuk meningkatkan pengeluaran, maka pemerintah mengoperasikan anggaran defisit dengan mengurangi pajak dan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Suatu penurunan dalam pengeluaran pemerintah dan peningkatan dalam pajak dari aliran sirkulasi pendapatan nasional akan mengurangi permintaan agregat dan melalui proses pengganda multiplier effect akan memberikan penurunan tekanan inflasi ketika perekonomian mengalami peningkatan kegiatan yang berlebihan over-heating. Sebaliknya adanya peningkatan dalam pengeluaran pemerintah dan penurunan dalam pajak, maka suatu suntikan injection ke dalam aliran sirkulasi pendapatan nasional akan menaikkan permintaan agregat dan melalui efek pengganda akan menciptakan tambahan lapangan pekerjaan.

B. Teori Rostow dan Musgrave

Teori ini dikemukakan oleh Rostow dan Musgrave yang didasarkan pada pandangan mereka melalui pengamatan terhadap pembangunan ekonomi di beberapa Negara. Model ini menghubungkan tahap – tahap pembangunan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ekonomi dengan pengeluaran pemerintah yang terdiri dari tahap awal, tahap menengah dan tahap lanjut. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pemerintah terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana seperti pendidikan, kesehatan, transportasi dan sebagainya. Di tahap menengah peranan investasi pemerintah masih dibutuhkan namun investasi swasta semakin besar. Peran swasta yang semakin besar ini menyebabkan kegagalan pasar juga semakin besar yang pada akhirnya membuat pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik lebih banyak dan lebi baik. Pada tahap lanjut, aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke aktivitas – aktivitas sosial seperti program kesejahteraan hari tua, pelayanan kesehatan masyarakat dan sebagainya.

C. Teori Wagner

Teori ini menekankan pada perkembangan persentase pengeluaran pemerintah yang semakin besar terhadap GNP. Menurutnya apabila dalam suatu perekonomian pendapatan perkapita meningkat, secara relatif pengeluaran pemerintah akan ikut meningkat, terutama karena pemerintah harus mengatur hubungan yang timbul dalam masyarakat, hukum, pendidikan dan sebagainya. Hukum Wagner dapat diformulasikan sebagai berikut: .. Keterangan: PkPP = Pengeluaran pemerintah per kapita PPk = Pendapatan nasional per kapita 1,2,..,n = Indeks waktu tahun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Teori Wagner bertitik tolak pada suatu teori yang disebut organictheory of state. Teori tersebut menganggap pemerintah sebagai individu yang bebas bertindak. Menurut Wagner ada lima hal yang menyebabkan pengeluaran pemerintah selalu meningkat yaitu : a. Tuntutan peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan; b. Kenaikan tingkat pendapatan masyarakat; c. Urbanisasi yang mengiringi pertumbuhan ekonomi; d. Perkembangan demografi; e. Ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintah. Pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan hubungan antara industri- industri dan hubungan antara industri dengan masyarakat akan semakin rumit dan komplekssehingga potensi terjadinya kegagalan eksternalitas negatif menjadi semakin besar. Hukum Wagner ini ditunjukkan oleh digram berikut ini dimana kenaikan pengeluaran pemerintah mempunyai bentuk eksponensial yang ditunjukkan oleh kurva 1 dan bukan seperti ditunjukkan kurva 2. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kurva 1 Kurva 2 Z = kurva perkembangan pengeluaran pemerintah 0 1 2 3 4 5 Waktu Sumber : Mangkusoebroto Gambar 2.1 Kurva Teori Wagner

D. Teori Peacock dan Wiseman

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara

0 28 99

Dampak penerimaan dan pengeluaran Pemerintah daerah terhadap kinerja ekonomi dan kemiskinan di Indonesia

2 6 331

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG KESEHATAN, PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN, PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) TERHADAP PERTUMBUHAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)” (Studi Kasus Di Indonesia Tahun

2 11 92

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SERTA JUMLAH PENDUDUK TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA OKI STUDI KASUS KAWASAN AFRIKA SUB-SAHARA

0 9 167

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI SUMATERA BARAT TAHUN 1998-2008.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMISKINAN, PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA TAHUN 1992-2011.

0 0 14

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA.

0 0 10

Dampak Dinamika Struktur Umur Penduduk Terhadap Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Di Indonesia

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeluaran Pemerintah - Dampak Dinamika Struktur Umur Penduduk Terhadap Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Di Indonesia

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Dampak Dinamika Struktur Umur Penduduk Terhadap Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Di Indonesia

0 0 10