Kondisi Penduduk Gambaran Umum Wilayah Indonesia .1 Kondisi Geografis

sektor ekonomi yang ada, yang paling besar sumbangannya terhadap PDB selama tahun 2010 adalah sektor industri pengolahan disusul sektor keuangan dan pertanian. Besarnya sumbangan sektor industri pengolahan terhadap PDB selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa indonesia saat ini tergolong sebagai negara industri.

4.1.3 Kondisi Penduduk

Penduduk Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Walaupun bahasa resmi adalah bahasa Indonesia, namun di tiap – tiap daerah, bahasa daerah masih sering digunakan untuk berkomunikasai dalam kehidupan sehari – hari. Imigran terbesar ke Indonesia berasal dari China tenggara serta India dan arab. Mereka tersebar hampir di setiap kota di Indonesia. Besarnya jumlah imigran baik dari cina ataupun India dan arab menjadikan corak kebudayaan lokal berbaur dengan kebudayaaan para pendatang. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Pulau jawa merupakan pulau dengan penduduk terpadat di negara ini. Laju pertumbuhan cukup cepat namun indeks kesehatan masih rendah yang menyebabkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi. Program kependudukan di Indonesia sama dengan kebanyakan program kependudukan yang sedang dijalankan di negara lainnya yang ada di Indonesia yaitu meliputi pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi, perpanjangan usia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang dan pengembangan potensi penduduk sebagai salah satu modal pembangunan di Indonesia kedepannya. Jika dilihat dari struktur umur penduduknya, maka penduduk dengan jumlah terbesar berada pada penduduk balita dan remaja. Hal ini karena tingkat kelahiran dan kematian yang masih tinggi. 4.2 Kaitan Antara Struktur Umur Penduduk Dengan Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan di Indonesia Pada hakikatnya penghitungan jumlah penduduk begitu kompleks dan strukturnya tidak mempunyai pola yang pasti. Komposisi struktur umur selalu dikatkan dengan sejarah pertumbuhan penduduk di masa lalu, hal ini karena komposisi tersebut tidak bisa diperoleh begitu saja dalam jangka pendek. Besarnya jumlah penduduk pada masing – masing kelompok umur dibatasi oleh jumlah anak – anak sebelumnya. Atau dengan kata lain pola komposisi umur dibentuk oleh akumulasi kelahiran dan kematian yang cukup lama. Komposisi atau struktur umur ini biasanya digambarkan dalam piramida penduduk dimana semua kelompok umur disusun menurut strata. Jumlah penduduk yang cukup besar pada kelompok umur tertentu dapat memberi peluang terhadap laju pertumbuhan alamiah melalui angka fertilitas dan mortalitas. Tidak hanya itu, migrasi penduduk baik migrasi masuk ataupun migrasi keluar turut mempengaruhi. Namun terkadang proyeksi pertumbuhan penduduk tidak begitu saja dapat mencerminkan kondisi yang akan datang, karena polanya bisa saja berubah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Struktur umur penduduk yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi usia muda, pertengahan dan tua, dengan jumlahnya yang berubah ubah tentu mempengaruhi kebijakan pemerintah termasuk besarnya pengeluaran untuk dua bidang penting yang secara langsung dirasakan masyarakat yaitu pendidikan dan kesehatan. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945 bahwasanya pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara Indonesia, yang artinya setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, maka dalam ini pemerintah menempatkan penduduk pada usia sekolah atau yang disebut sebagai sasaran pendidikan dijadikan sebagai tolak ukur kebijaksanaannya dalam bidang pendidikan, mulai dari usia dini hingga usia dewasa untuk pelaksanaan berbagai program yang tentu saja membutuhkan anggaran yang besar. Dalam rangka perencanaan pembangunan di bidang pendidikan maka pemerintah menetapkan beberapa kelompok umur penduduk yang menjadi sasaran pendidikan, dan berdasarkan berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 jumlahnya sebagai berikut: Tabel 4.3 Kelompok Umur Menurut Sasaran Pendidikan Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kelompok Umur tahun Kategori Jumlah juta jiwa Persentase 0-6 Pendidikan Usia Dini 31,8 13,8 7-12 Pendidikan dasar 27,8 11,7 13-15 SMPMTs 13,4 5,64 16-18 Pendidikan Menengah 12,5 5,24 19-24 Pendidikan Tinggi 23,9 10,06 Sumber: Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.3 diatas terlihat bahwa kelompok umur yang menjadi sasaran pendidikan oleh pemerintah mulai dari kelompok umur 0-6 sampaiu 19-24 dimana jumlah terbesar berada pada kelompok umur 0-6 yaitu sebesar 31,8 juta jiwa atau sekitar 13,8 persen, mereka disebut sebagai penduduk usia dini yang masih duduk di bangku taman kanak – kanak. Jumlah ini sekaligus mencerminkan besarnya proporsi penduduk indonesia yang berada pada usia muda terutama anak – anak. Sementara untuk jumlah yang terkecil berada pada kelompok umur 16-18 tahun yaitu sebesar 12,5 juta jiwa atau sekitar 5,24 persen. Namun selain kelompok umur diatas, ada juga pengelompokan lainnya yang juga merupakan sasaran pendidikan yang disebut sebagai jalur pendidikan non formal yang terdiri dari 15-24 tahun sebanyak 40,8 juta jiwa 17,16, 25-44 tahun sebanyak 76,2 juta jiwa 32,05, 45 tahun keatas sebanyak 52,1 juta jiwa 21,92 dan 15 tahun keatas sebanyak 169,0 juta jiwa 71,13. Perubahan jumlah pada masing – masing kelompok umur tersebut tentu sangat memepengaruhi besarnya alokasi dana pemerintah dalam bidang pendidikan yang menyebabkan besar anggaran tersebut juga berfluktuasi. Sama halnya untuk bidang kesehatan, pemerintah pun memikirkan sedemikian rupa untuk menyediakan berbagai fasilitas demi menunjang kesehatan penduduknya mulai dari usia anak – anak hingga usia tua atau lansia. Berhasilnya peran pemerintah mengalokasikan anggaran untuk kesehatan penduduknya dapat tercermin dari naiknya angka harapan hidup yang pada ankhirnya membuat jumlah penduduk pada usia tua semakin meningkat. Angka harapan hidup penduduk Indonesia berdasarkan provinsi dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Angka Harapan HidupPenduduk Indonesia Menurut Provinsi Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 1990-2010 Provinsi Sensus Penduduk 1990 2000 2010 Nanggroe Aceh Darussalam 62,7 67,0 70,2 Sumatera Utara 62,1 66,0 70,9 Sumatera Barat 59,2 64,0 69,7 Riau 61,2 65,0 71,7 Kepulauan Riau - - 72,7 Jambi 59,2 64,0 69,9 Sumatera Selatan 59,8 64,0 70,9 Kepulauan Bangka Belitung - 64,0 70,7 Bengkulu 60,2 64,0 70,3 Lampung 60,2 65,0 71,7 DKI Jakarta 66,3 71,2 74,7 Jawa Barat 55,8 63,0 70,9 Banten - 61,0 71,4 Jawa Tengah 61,2 66,0 72,4 DI Yogyakarta 66,6 71,2 74,1 Jawa Timur 61,5 65,0 71,3 Bali 64,3 68,1 72,7 Nusa Tenggara Barat 45,9 56,0 65,1 Nusa Tenggara Timur 58,6 63,0 67,4 Kalimantan Barat 57,7 63,0 70,3 Kalimantan Tengah 62,8 65,0 71,5 Kalimantan Selatan 55,7 60,0 68,4 Kalimantan Timur 62,7 67,0 72,3 Sulawesi Utara 61,6 70,1 71,1 Gorontalo - 63,0 63,2 Sulawesi Tengah 55,4 61,0 65,9 Sulawesi Selatan 60,0 63,0 69,3 Sulawesi Barat - - 65,1 Sulawesi Tenggara 58,5 64,0 67 Maluku 58,7 62,0 65,7 Maluku Utara - 59,0 67 Papua 57,9 63,0 73 Papua Barat - - 71,8 Indonesia 59,8 65,4 70,7 Sumber: Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.4 diatas terlihat bahwa angka harapan hidup masyarakat indonesia di tiap provinsi berdasarkan hasil sensus pendudu 1990, 2000 dan 2010 terus meningkat. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat kesehatan penduduk indonesia semakin baik, yang tentu saja hal ini sejalan dengan peningkatan pengeluaran yang juga dilakukan pemerintah di bidang kesehatan. Namun yang menjadi konsekwensinya adalah penduduk usia lanjut akan semakin banyak pula jumlahnya. 4.3 Perkembangan Variabel 4.3.1 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara

0 28 99

Dampak penerimaan dan pengeluaran Pemerintah daerah terhadap kinerja ekonomi dan kemiskinan di Indonesia

2 6 331

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG KESEHATAN, PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN, PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) TERHADAP PERTUMBUHAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)” (Studi Kasus Di Indonesia Tahun

2 11 92

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SERTA JUMLAH PENDUDUK TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA OKI STUDI KASUS KAWASAN AFRIKA SUB-SAHARA

0 9 167

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI SUMATERA BARAT TAHUN 1998-2008.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEMISKINAN, PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA TAHUN 1992-2011.

0 0 14

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA.

0 0 10

Dampak Dinamika Struktur Umur Penduduk Terhadap Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Di Indonesia

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeluaran Pemerintah - Dampak Dinamika Struktur Umur Penduduk Terhadap Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Di Indonesia

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Dampak Dinamika Struktur Umur Penduduk Terhadap Pengeluaran Pemerintah Pada Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Di Indonesia

0 0 10