Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kecamatan Berastagi Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata di Berastagi Kabupaten Karo

Utara Nomor: 138217K1984 yang tertanggal 21 Mei 1984 yang merupakan pemekaran Kecamatan Kabanjahe. Mata pencaharian penduduk adalah bertani, meskipun ada klasifikasi Pegawai Negeri, Pengusaha, Pedagang, dan Buruh tani serta Karyawan Swasta. Hasil pertanian yang menonjol adalah sayur-mayur, buah-buahan, bunga-bungaan dan palawija lainnya. Disamping itu penduduk juga mempunyai pekerjaan sambilan yaitu memelihara ternak ayam, lembu, kerbau, kambing serta kolam ikan untuk penambahan pendapatan.

3.5. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kecamatan Berastagi

Kecamatan Berastagi memiliki luas wilayah 3.050 Ha yang secara administratif terdiri dari empat Kelurahan dan enam Desa. Tabel 3.2 Luas Wilayah Berdasarkan DesaKelurahan Kecamatan Berastagi No DesaKelurahan Luas Wilayah Ha Rasio Terhadap Total Luas Wilayah 1 Gurusinga 600 19,67 2 Raya 500 16,38 3 Rumah Berastagi 350 11,48 4 Sempajaya 490 16,06 5 Lau Gumba 160 5,25 6 Doulu 350 5,25 7 Gundaling I 200 6,56 8 Gundaling ii 200 6,56 9 Tambak Lau Mulgap I 100 3,28 Universitas Sumatera Utara 10 Tambak Lau Mulgap II 100 3,28 Jumlah 3.050 100,00 Sumber data: Kantor Kecamatan Berastagi Jumlah penduduk Kecamatan Berastagi dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Jumlah penduduk Kecamatan Berastagi pada tahun 2010 tercatat 40.600 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga 10.730 kepala keluarga, dan berdasarkan hasil data penduduk menurut sensus penduduk tahun 2010 yang dilaksanakan pada bulan Juni 2010 dan disesuaikan pada laporan kependudukan pada bulan Maret 2011, jumlah penduduk tercatat 44.765 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga 10.919 Kepala Keluarga. Tabel 3.3 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut DesaKelurahan No DesaKelurahan Jumlah Rumah Tangga Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk JiwaKm2 1 Gurusinga 987 5.022 8,37 2 Raya 1.269 5.517 11,03 3 Rumah Berastagi 1.936 8.407 24,02 4 Sempajaya 1.471 6.600 13,47 5 Lau Gumba 352 1.407 8,79 6 Doulu 497 1.728 4,94 7 Gundaling I 1.862 6.453 32,27 8 Gundaling II 1.136 4.182 20,91 9 Tambak Lau Mulgap I 634 2.531 25,31 Universitas Sumatera Utara 10 Tambak Lau Mulgap II 796 2.918 28,18 Tahun 2011 10.919 44.765 13,97 Tahun 2010 10.730 40.600 13,31 Perubahan 189 4.165 - Sumber data: Kantor Kecamatan Berastagi

3.6 Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata di Berastagi Kabupaten Karo

Kabupaten Karo adalah salah satu dari ketujuh belas Kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki potensi kepariwisataan yang cukup berpotensi dan banyak. Daerah ini berhawa sejuk yang dikelilingi oleh Bukit Barisan dan memiliki pemandangan yang sangat menarik untuk dinikmati bagi turis asing maupun domestik. Di kabupaten Karo terdapat dua gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung yang banyak dikunjungi oleh para turis lokal maupun mancanegara. Salah satu potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh Kabupaten Karo adalah Berastagi. Berastagi merupakan tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dikelilingi barisan gunung-gunung, memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau. Berastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restoran, golf, dan lain-lain. Berastagi juga dikenal dengan julukan kota “Markisa dan Jeruk Manis”. Dari kota “Markisa dan Jeruk” Berastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif yaitu Gunung Universitas Sumatera Utara Sibayak dan Gunung Sinabung. Untuk mendaki Gunung Sibayak yang indah itu diperlukan waktu 3 sampai 4 jam perjalanan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya baik flora maupun faunanya. Selain buah-buahan, Berastagi juga dikenal sebagai penghasil berbagai sayur-sayuran, buah-buahan dan bunga-bunga. Di kota ini sering dilaksanakan beberapa kegiatan-kegiatan kepariwisataan seperti: “Pesta Bunga Buah” dan festival kebudayaan “Pesta Menjuah-juah” yang diadakan setiap tahunnya. Pesta buah dan bunga dilaksanakan pada Bulan Maret setiap tahunnya. Pada festival ini kita dapat melihat beraneka ragam bunga dan buah dipamerkan yang dihasilkan dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karo. Serta pakaian tradisional Karo juga dipertunjukkan pada pestival ini. Kegiatan-kegiatan lain yang sering dilakukan oleh wisatawan adalah hiking, fishing, dan refreshing. Pada hari Minggu kota Berastagi padat dikunjungi oleh wisatawan nusantara terutama dari kota Medan yang ingin berakhir Minggu di kota ini. Biasanya mereka melakukan kegiatan shopping bunga, buah dan sayuran. Secara umum objek dan daya tarik wisata sebagai salah satu potensi kepariwisataan Kabupaten Karo dibagi atas tiga bahagian besar, yaitu: 1 Objek dan daya tarik Wisata Alam, seperti Objek wisata Bukit Gundaling, Air Terjun Sikulikep, Air Terjun Sipiso-piso, Air Panas Lau Debuk-debuk, Gunung Sinabung, Gunung Sipiso-piso, Danau Lau kawar, Tahura Bukit Barisan, Goa Ling-ling, dan Goa Ling-lahar. Universitas Sumatera Utara 2 Objek dan daya tarik Wisata Budaya, seperti wisata Rumah Adat Tradisional Karo, Pesta Menjuah-juah Karo, Pesta Buah dan Bunga, wisata Puntungan Meriam Putri Hijau, dan wisata Guro-guro Aron. 3 Objek dan daya tarik Agrowisata, seperti Kebun Jeruk, Kebun Bunga, Penyemaian dan Pengolahan Holtikutura, Kebun Kol, Kebun Asparagus serta Kebun Markisa yang semuanya berjenis kebun Objek Wisata. Universitas Sumatera Utara BAB IV POTENSI BUDIDAYA TANAMAN MARKISA SEBAGAI OBJEK AGROWISATA DI BERASTAGI KABUPATEN KARO

4.1 Sejarah Tanaman Markisa