BAB III GAMBARAN UMUM DAN POTENSI KEPARIWISATAAN
DI KABUPATEN KARO
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Karo 3.1.1 Letak Geografis
Secara geografis Daerah Kabupaten Karo terletak antara 02
o
50’ sd 03
o
19’ LU dan 97
o
55’ sd 98
o
38’ BT. Daerah Kabupaten Karo terletak di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan total luas administrasi 2.127,25 km² atau 212.725 ha. Wilayah
Kabupaten Karo berbatasan dengan: • Kabupaten Langkat dan Deli Serdang dibagian Utara;
• Kabupaten Simalungun dibagian Timur; • Kabupaten Dairi dibagian Selatan; dan
• Propinsi Nangro Aceh Darusalam dibagian Barat. Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah
selatan kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara.
3.1.2 Topografi
Ditinjau dari kondisi topografinya, wilayah kabupaten karo terletak didataran tinggi bukit barisan dengan elevasi terendah 140 m diatas permukaan laut dan yang
tertinggi ialah 2.451 meter diatas permukaan laut Gunung Sinabung. Daerah kabupaten karo yang berada di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan kondisi
19
Universitas Sumatera Utara
topografi yang berbukit dan bergelombang, maka diwilayah ini ditemui banyak lembah-lembah dan alur-alur sungai yang dalam dan lereng-lereng bukit yang
curamterjal. Sebagaian besar 90 wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggianelevasi +140 m sd 1400 m diatas permukaan air laut. Pada wilayah
Kabupaten Karo terdapat dua hulu daerah aliran sungai DAS yang besar yakni DAS sungai Wampu dan DAS sungai Lawe Alas.
3.1.3 Tipe Iklim
Tipe iklim daerah Kabupaten Karo menurut klasifikasi Oldeman dengan bulan basah lebih tiga bulan dan bulan kering berkisar 2-3 bulan atau menurut Koppen
dengan curah hujan rata-rata di atas 1.000 mmtahun dan merata sepanjang tahun. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.000-4.000mmtahun, dimana curah hujan
terbesar terjadi pada bulan basah yaitu Agustus sampai dengan Januari dan Maret sampai dengan Mei.
3.1.4 Kependudukan
Hasil Sensus tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa. Pada tahun 2011 sebesar 354.242 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km².
Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 166,53 jiwa Km². Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut memperlihatkan bahwa penganut agama nasrani
merupakan yang terbanyak baru disusul oleh pemeluk agama Islam dan agama lainnya. Ditinjau dari segi etnis, penduduk Kabupaten Karo mayoritas adalah suku
Universitas Sumatera Utara
Karo, sedangkan suku lainnya seperti suku Batak TobaTapanuli, Jawa, Simalungun, dan suku lainnya hanya sedikit jumlahnya dibawah 5 Pemkab Karo, 2013.
3.1.5 Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Karo
Berikut adalah tabel yang memperlihatkan Wilayah Administrasi Pemerintahan di Kabupaten Karo:
Tabel 3.1 Wilayah Administrasi Pemkab Karo
No Kecamatan
Desa Kelurahan
Luas Wilayah Km²
Jumlah Penduduk
1 KABANJAHE
13 44,65
63.918 2
BERASTAGI 10
30,5 42.939
3 BARUSJAHE
19 128,04
22.304 4
TIGAPANAH 26
186,84 29.593
5 MEREK
19 125,51
18.223 6
MUNTE 22
125,64 19.870
7 JUHAR
25 218,56
13.368 8
TIGABINANGA 20
160,38 20.086
9 LAUBALENG
15 252,6
17.879 10
MARDINGDING 12
267,11 17.222
11 PAYUNG
8 47,24
10.938 12
SIMPANG EMPAT 17
93,48 19.192
13 KUTABULUH
16 195,7
10.685 14
DOLAT RAYAT 7
32,25 8.374
Universitas Sumatera Utara
15 MERDEKA
9 44,17
13.434 16
NAMAN TERAN 14
87,82 12.916
17 TIGANDERKET
17 86,76
13.301
Jumlah 2010 269
2127,25 354.242
Sumber : Pemkab Karo Dalam Angka 2012 Dari tabel diatas, terlihat bahwa Pemerintah Kabupaten Karo memiliki 17
Kecamatan dengan jumlah DesaKelurahan mencapai 269. Dengan luas wilayah sekitar 2127,25 Km
2
dan jumlah penduduk 354.242 Kabupaten Karo memiliki potensi yang cukup besar pada sumberdaya manusianya. Rata-rata hampir setangah lebih
masyarakat Kabupaten Karo bertani. Secara otomatis maka potensi perkembangan budidaya tanaman markisa di daerah ini sangat menjanjikan menjadi agrowisata.
3.2 Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo